Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Guru Besar Teknik Geologi Undip, Prof. Thomas Triadi Putranto, Tutup Usia

Guru Besar Teknik Geologi Undip, Prof. Thomas Triadi Putranto, Tutup Usia

Warga Fakultas Teknik Universitas Diponegoro tengah berduka. Salah satu Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Prof. Dr.rer.nat. Ir. Thomas Triadi Putranto, S.T, M.Eng., IPU, ASEAN Eng., menghembuskan napas terakhirnya pada hari Selasa, 27 Februari 2024. Upacara persemayaman terakhir untuk beliau dilangsungkan di Gedung SA-MWA, Undip Tembalang.

Lahir di Kota Semarang pada 11 Desember 1977, Prof. Thomas merupakan Guru Besar Departemen Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro. Semasa hidupnya, beliau aktif menghasilkan beragam karya ilmiah, terutama terkait bidang hidrogeologi dan air tanah. Prof. Thomas sendiri dikukuhkan sebagai Guru Besar dengan bidang kepakaran Hidrogeologi pada 7 September 2023 yang lalu.

Prof. Thomas sudah menjadi bagian dari Fakultas Teknik selama kurang lebih 18 tahun. Beliau memulai perjalanan karirnya di Universitas Diponegoro dari menjadi Staf Pengajar, Ketua Laboratorium, Ketua Departemen, hingga menjadi Guru Besar. Beliau dikenal sebagai sosok yang supel, dekat dengan mahasiswa, dan aktif dalam mengabdi di dalam masyarakat. Selain di bidang akademik, beliau juga banyak berkancah di bidang non-akademik, terutama di bidang olahraga bulutangkis. Terakhir, beliau adalah CEO dari even kejuaraan bulutangkis se-Karesidenan Semarang yang diadakan oleh PBSI Kota Semarang, Thomas Padma Cup 2023.

Pada tahun 2016, Prof. Thomas menerima penghargaan Satya Lancana Karya Satya X Tahun dari Presiden Republik Indonesia. Selain itu, beliau juga menjadi pemenang 1 Riset Unggulan Daerah Kota Pekalongan pada tahun 2020. Di tahun 2021, beliau mendapatkan amanah sebagai Ketua Departemen Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.

Rektor Universitas Diponegoro, Prof. Dr. Yos Johan Utama, S.H, M.Hum, menyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya salah satu putra bangsa terbaik di Indonesia tersebut. Beliau berharap, selepas kepergian beliau, ide-ide Prof. Thomas tetap diteruskan oleh sivitas akademika lainnya di masa depan.

“Kita mempunyai kewajiban bersama untuk meneruskan cita-cita dan ide-ide yang telah dikembangkan oleh Prof. Thomas sepanjang hidupnya.” harap Prof. Yos.

Dekan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Prof. Dr. Jamari, S.T, M.T, mengungkapkan bagaimana beliau semasa hidupnya menjadi teladan bagi para sivitas akademika dalam mengamalkan tri dharma perguruan tinggi.

“Kepergian Prof. Thomas merupakan sebuah kehilangan yang besar bagi Fakultas Teknik. Beliau telah memberikan teladan sebagai seorang dosen yang ideal dalam pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi,” ucap Prof. Jamari.

Beliau berdoa semoga Prof. Thomas bisa mendapatkan tempat terbaik di sisi Yang Maha Kuasa.

“Semoga Prof. Thomas damai dan mendapatkan tempat terbaik di sana dan semua ilmu ataupun suri tauladan yang Beliau tinggalkan senantiasa menjadi amal jariyah.”

Berita disadur dari Humas Undip

 

 

Desain Rumah yang Sesuai Standar Bantu Masyarakat untuk Hidup Lebih Nyaman dan Sehat

Desain Rumah yang Sesuai Standar Bantu Masyarakat untuk Hidup Lebih Nyaman dan Sehat

Rumah di masa sekarang merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat. Sebagai tempat tinggal, kenyamanan dan kesehatan menjadi poin penting dalam membangun rumah.

Bagi Prof. Dr. Ir. Erni Setyowati, M.T, Guru Besar Arsitektur Undip, desain rumah yang memperhatikan kenyamanan dan kesehatan dapat membantu masyarakat untuk hidup lebih nyaman dan sehat. “Kalau rumah kita tidak nyaman dan tidak sehat, maka tubuh kita juga tidak sehat. Kita jadi tidak bisa berpikir sehat,” ujar beliau.

Dalam acara Dialog Kentongan Pro 1 RRI Semarang pada 21 Februari 2024, Prof. Erni menjelaskan tentang tiga aspek yang perlu diperhatikan dalam mendesain rumah agar bisa menciptakan kenyamanan dan kesehatan bagi penggunanya. Tiga aspek tersebut adalah aspek termal, aspek visual, dan aspek audial.

Aspek termal berkaitan dengan rasa puas karena kondisi rumah yang sesuai dengan kondisi lingkungan. Sebagai negara tropis, masyarakat harus mendesain rumah yang bisa menciptakan rasa nyaman dalam kondisi tropis yang selalu panas. Untuk mencapai hal ini, maka pengaturan sirkulasi udara menjadi strategi penting yang harus dilakukan.

“Karena kita hidup di daerah tropis, rumah kita tentunya juga terimbas dengan kondisi tropis yang panas. Oleh karena itu, kita perlu membedah strategi dan trik bagaimana menghadirkan udara dengan tingkat kenyamanan sesuai standar,” kata Prof. Erni.

Aspek berikutnya adalah aspek visual. Dalam aspek ini, gangguan-gangguan visual seperti pencahayaan berlebih menjadi hal yang perlu diperhatikan. Masyarakat perlu untuk mempertimbangkan seberapa banyak cahaya alami yang bisa masuk, dan di saat yang sama mengurangi penggunaan pencahayaan artifisial yang boros energi.

“Kalau kenyamanan visual, kondisi rumah atau manusianya itu merasa tidak terganggu dengan kondisi sekelilingnya yang, misalnya, silau karena terlalu banyak pencahayaan. Tetapi, jika kurang pencahayaan, maka rumah itu bisa tidak hemat energi,” ujar beliau.

Aspek ketiga adalah aspek audial. Aspek ini mengharuskan masyarakat untuk menghitung potensi suara bising yang mungkin muncul dari lingkungan sekitar serta berupaya untuk meminimalkan gangguan tersebut. Menurut Prof. Erni, ketidaknyamanan audial bisa menurunkan produktivitas seseorang jika tidak ditangani dengan baik.

“Bising itu bisa jadi penyebab manusia ogah-ogahan, malas melakukan aktivitas positif, malas bergerak, kemudian bisa menyebabkan pening.”

Prof. Erni menyarankan kepada masyarakat untuk membangun rumah sesuai dengan standar yang ada. Hal ini tidak hanya bertujuan untuk menciptakan kenyamanan dan kesehatan saja, namun juga rasa aman dari potensi bencana yang muncul. Bagi beliau, rumah yang baik adalah rumah yang bisa menyesuaikan diri dengan kondisi dan iklim lokal.

“Sebaik-baik rumah adalah yang bisa mengantisipasi local content (kondisi lokal), termasuk juga local climate (iklim lokal) yang ekstrem,” tutup Prof. Erni.

 

Penerima Beasiswa IISMA, M Fariz Sidik, Kenalkan Kota Semarang ke Mahasiswa Internasional di Western University

Penerima Beasiswa IISMA, M Fariz Sidik, Kenalkan Kota Semarang ke Mahasiswa Internasional di Western University

Kamis, 23 November 2023, Muhammad Fariz Sidik, mahasiswa Teknik Komputer Universitas Diponegoro, ikut serta dalam acara yang diadakan oleh Western University Kanada bertajuk International Week 2023. Dalam acara ini, Fariz berkesempatan untuk memperkenalkan kepada para pengunjung dari berbagai negara mengenai Kota Semarang dan budaya di dalamnya.

Fariz sendiri adalah salah satu dari 13 mahasiswa Fakultas Teknik Undip yang berhasil mendapatkan beasiswa dan menjalani mobilitas mahasiswa ke Western University Kanada melalui program IISMA. Dalam program ini, Fariz mendapatkan pendanaan dari Kemendikbudristek melalui skema MBKM untuk belajar di Kanada selama satu semester.

International Week 2023 sendiri adalah acara perayaan budaya dan keragaman yang diadakan secara rutin oleh Western University.  Acara ini diadakan khusus bagi para mahasiswa internasional untuk merayakan keberagaman masyarakat dan budaya yang ada di Western Univeristy. Dalam acara ini, ada berbagai mata acara yang disuguhkan, mulai dari Global Showcase hingga talkshow.

Di helatan acara internasional ini, Fariz mendapatkan kesempatan untuk mempromosikan tentang Kota Semarang. Dalam presentasinya, ia memaparkan tentang keunikan, budaya, dan potensi pariwisata di Kota Semarang. Ia juga mengajak para pengunjung yang berasal dari berbagai negara untuk mengenal lebih jauh terkait Kota Semarang melalui tanya jawab.

M Fariz Sidik, mahasiswa Teknik Komputer Undip, sedang menjelaskan tentang Kota Semarang di hadapan para audiens International Week 2023

Presentasi yang dilakukan oleh Fariz disambut dengan antusias oleh para audiens internasional. Chris, salah satu pengunjung stan mengatakan, ia tertarik untuk mengunjungi Kota Semarang setelah mendengar penjelasan dari Fariz. “Presentasi ini membuat saya mendengar kota Semarang. Sebelumnya saya hanya mengetahui Jakarta dan Bali dari Indonesia. Kini saya mengetahui salah satu destinasi baru yang sangat mungkin saya kunjungi kelak,” kata Chris.

Nick dari Kanada juga mengungkapkan hal yang sama. Ia tertarik untuk berkunjung ke Kota Semarang nanti bersama dengan teman-temannya. “Bila mendapatkan kesempatan ke Indonesia, saya pasti akan mengunjungi Kota Semarang. Dan aku akan memberi tahu teman-temanku juga mengenai ini!” ujarnya.

Fariz berharap, presentasinya tidak hanya mempromosikan Kota Semarang, tetapi juga dapat memperkuat hubungan antarbudaya antara Indonesia dan masyarakat Internasional di Kanada.

Penulis: Muhammad Fariz Sidik

Editor: M. Rusmul Khandiq

 

Beasiswa S2 Teknik Metalurgi di Northeastern University Tahun 2024

Beasiswa S2 Teknik Metalurgi di Northeastern University Tahun 2024

Huayou Indonesia, perusahaan pengolahan nikel ramah lingkungan, bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bagian Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia dan Northeastern University menawarkan beasiswa untuk program S2 (Magister) Teknik Metalurgi di Northeastern University, Tiongkok.

Program beasiswa ini ditujukan bagi lulusan sarjana Indonesia yang ingin menempuh studi terkait Teknik Metalurgi di Tiongkok. Durasi dari program ini adalah 3 tahun, mencakup 1,5 tahun pembelajaran kursus, 1 tahun praktik industri, dan 0,5 tahun penelitian. Mahasiswa yang sudah menyelesaikan studinya akan mendapatkan gelar magister dan sertifikat kursus dari Northeastern University.

Apa saja fasilitas yang didapatkan?

  • Gratis uang kuliah dan asrama selama 3 tahun masa studi
  • Asuransi kesehatan
  • Medical Check Up
  • Buku Pelajaran
  • Asrama mahasiswa (2 mahasiswa per kamar)
  • Uang saku sebesar 3.000 RMB (setara IDR 6,6 Juta)
  • Gratis visa pelajar dan residence permit selama 3 tahun
  • Tunjangan hidup dan fasilitas selama magang industri pada masa studi (150 RMB / hari kerja; libur kerja di summer & winter holiday)
  • Jaminan kerja setelah lulus
  • Keuntungan lainnya

Apa saja persyaratannya?

  • Berusia 20 – 35 Tahun ketika mendaftar beasiswa
  • Lulus dari program S1 jurusan Metalurgi, Kimia, Pengolahan Mineral, Mesin, Elektro, Geologi, Teknik
  • Ijazah gelar sarjana S1 atau Surat Keterangan Lulus
  • IELTS 6 / ToEFL iBT 80 / Duolingo 105
  • 2 Surat Rekomendasi
  • IPK di atas 3.00 dari 4.00

Bagi mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Diponegoro yang tertarik untuk mendaftar, bisa mengikuti Sosialisasi yang akan dilaksanakan pada:

Hari, tanggal : Senin, 4 Maret 2024

Waktu : 14.00 – 16.00 WIB

Tempat : R. Teater, Gedung Prof. Ir. Eko Budihardjo, M.Sc. Lantai 3

Bagi yang berminat dengan beasiswa ini, silakan mengisi form registrasi di sini.

Optimalkan Pemanfaatan Teknologi dalam Kehidupan Sehari-hari, Mahasiswa Teknik Komputer Undip Kenalkan Embedded System dan IoT kepada Guru-Guru SMP Bhineka Karya Klego

Optimalkan Pemanfaatan Teknologi dalam Kehidupan Sehari-hari, Mahasiswa Teknik Komputer Undip Kenalkan Embedded System dan IoT kepada Guru-Guru SMP Bhineka Karya Klego

Sabtu, 27 Januari 2024, Mahasiswa Teknik Komputer Universitas Diponegoro gelar lokakarya bertajuk “Pengenalan Konsep Embedded System bagi Guru-Guru di SMP Bhineka Karya Klego dalam Menunjang SDGs”. Acara ini digelar di SMP Bhinneka Karya, Desa Klego, sebagai bagian dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim I Universitas Diponegoro Desa Klego Tahun 2023/2024.

Daniel Andhika Yudistya, selaku ketua penyelenggara mengungkapkan, seminar ini bertujuan untuk mengenalkan embedded system dan Internet of Things (IoT) kepada para guru di SMP Bhinneka Karya. Embedded system sendiri adalah komputer yang dirancang khusus untuk tujuan tertentu dan biasanya terdapat dalam satu kesatuan sistem. Embedded system ini dapat digunakan untuk merancang satu sistem IoT, yaitu konsep yang memadukan benda atau objek dengan teknologi sensor dan perangkat lunak untuk berkomunikasi, mengendalikan, menghubungkan, dan bertukar data dengan benda atau objek tersebut melalui perangkat lain yang terhubung ke internet.

Menurut Daniel, penggunaan embedded system dan IoT menarik untuk diperkenalkan ke kalangan guru dan pelajar karena dapat meningkatkan kualitas hidup dan mengembangkan solusi-solusi untuk mengatasi masalah sehari-hari. Dalam lokakarya ini, para guru dan pelajar diberikan booklet yang dapat digunakan sebagai pedoman bagi guru-guru dalam menjelaskan sistem ini ke siswa-siswi SMP Bhinneka Karya.

Daniel Andhika Yudistya, mahasiswa Teknik Komputer Undip, berfoto bersama Kepala Sekolah SMP Bhinneka Karya, Juhroni

Booklet yang disebarkan oleh Daniel dan Tim I KKN Universitas Diponegoro Desa Klego kepada para guru dan siswa di SMP Bhinneka Karya

Selain memberikan booklet, dalam lokakarya ini, para guru berkesempatan untuk melihat secara langsung penerapan embedded system melalui demonstrasi prototipe tempat sampah berkonsep IoT yang sudah disiapkan sebelumnya. Prototipe tempat sampah ini dirancang oleh Daniel dan Tim I KKN Universitas Diponegoro Desa Klego dengan menggunakan Arduino Uno sebagai mikrokontroler, sensor ultrasonik untuk deteksi jarak, motor servo untuk menggerakan tutup tempat sampah, breadboard, dan kabel.

Kepala Sekolah SMP Bhinneka Karya, Juhroni, menyambut baik adanya kegiatan ini. Bagi beliau, kegiatan ini bermnafaat karena memperkenalkan hal baru terkait teknologi terkini kepada para guru dan siswa. “Terima kasih untuk mahasiswa KKN yang sudah membagikan pengetahuan baru bagi SMP Bhinneka Karya Klego. Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat memberi semangat belajar bagi siswa-siswi agar dapat melanjutkan pendidikan ke Tingkat yang lebih tinggi,” ungkap beliau.

Daniel berharap, kegiatan lokakarya ini dapat menunjang tujuan keempat dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), yaitu pendidikan yang berkualitas melalui peningkatan kualitas pendidikan yang inklusif dan merata serta mempromosikan kesempatan belajar seumur hidup bagi semua orang. “Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan pengetahuan baru bagi guru dan siswa SMP Bhineka Karya Klego, serta mampu meningkatkan semangat belajar dan prestasi siswa-siswi,” ujar Koordinator Desa Tim I KKN Universitas Diponegoro Desa Klego 2023/2024 ini.

Penulis: Daniel Andhika Yudistya

Editor: M. Rusmul Khandiq

 

Mahasiswa PWK Undip Susun Infografis Data Monografi untuk Permudah Warga dalam Memahami Potensi Desa Keditan

Mahasiswa PWK Undip Susun Infografis Data Monografi untuk Permudah Warga dalam Memahami Potensi Desa Keditan

Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro, Silviana Rosanti, menyusun infografis terkait monografi dari Desa Keditan, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang. Silviana, yang tergabung dalam Tim I KKN Universitas Diponegoro Desa Keditan, menyerahkan secara simbolis infografis tersebut kepada perangkat Desa Keditan pada Jumat, 2 Februari 2024, di Balai Desa Keditan.

Monografi sendiri merupakan hasil penelitian yang luas dan mendetail terhadap satu topik atau subjek menggunakan berbagai pendekatan keilmuan. Biasanya, monografi berisi data-data statistik umum terkait subjek yang diteliti. Menurut Silviana, visualisasi terhadap data monografi dapat menjadi alat komunikasi yang efektif untuk menyampaikan informasi secara jelas dan menarik kepada masyarakat. Sehingga, inisiatif ini merupakan langkah awal yang penting untuk mendukung tercapaianya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) di tingkat desa.

Silviana menambahkan, pembuatan visualisasi data monografi ini dimulai dengan pengumpulan data yang bersumber dari Pemerintah Desa Keditan. Data yang berisi statistik, kondisi geografis, dan identitas unik di Desa Keditan itu kemudian diubah ke dalam kumpulan angka dalam tabel. Selanjutnya, data-data monografi itu diubah menjadi infografis menarik yang mudah dipahami oleh masyarakat umum.

Infografis data monografi Desa Keditan karya Silviana Rosanti

Muhamat Nasir Achmadi, Seksi  Penyediaan Data dan Dokumen Kependudukan Desa Keditan, mengapresiasi karya dari mahasiswa peserta Tim I KKN Undip T.A. 2023/2024 ini. Bagi beliau, adanya visualisasi data ini sangat membantu masyarakat dalam memahami kondisi dan potensi di Desa Keditan. “Visualisasi ini sangat membantu dalam memahami kondisi serta potensi yang dimiliki oleh Desa Keditan,” ujar beliau.

Harapannya, visualisasi data monografi ini nantinya tidak hanya berfungsi sebagai dokumen statistik saja, tapi juga sebagai instrumen untuk pengembangan desa. Melalui pemahaman yang menyeluruh terhadap potensi dan tantangan yang ada di desa, pihak Desa Keditan bisa merumuskan kebijakan yang lebih efektif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Penulis: Silviana Rosanti

Reviewer: Prof. Dr. Hermin Pancasakti Kusumaringrum., S.Si., M.Si

Editor: M. Rusmul Khandiq

 

PETIS, Inovasi Bernard Kenny Poya untuk Bantu KWT Desa Ponowaren Atasi Masalah Kesuburan Tanah

PETIS, Inovasi Bernard Kenny Poya untuk Bantu KWT Desa Ponowaren Atasi Masalah Kesuburan Tanah

Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Diponegoro berhasil menciptakan sistem “PETIS” (Penyiraman Otomatis) untuk membantu Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Ponowaren, kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo dalam menangani masalah kesuburan tanah di lahan mereka. Alat ini merupakan bentuk pengabdian mahasiswa pada kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim 1 Universitas Diponegoro Tahun Akademik 2023/2024.

Diketahui, Lahan Rumah Pangan Lestari milik KWT “Tani Makmur” Desa Ponowaren berhasil masuk ke dalam program desa binaan dari kelompok PKK Kecamatan Tawangsari. Rencananya, lahan ini akan mengikuti perlombaan Taman KWT Tingkat Kecamatan Tawangsari yang akan diadakan di bulan April mendatang. Namun, permasalahan muncul terutama terkait kesuburan tanaman & sayuran, serta kedisiplinan dalam memantau dan menyiram tanaman secara berkala.

Bernard Kenny Poya, Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Diponegoro

Melihat adanya permasalahan tersebut, Bernard Kenny Poya, mahasiswa Program Studi S-1 Teknik Elektro Universitas Diponegoro, berinisiatif untuk merancang dan membuat sistem penyiraman otomatis terintegrasi yang diberi nama PETIS (Penyiraman Otomatis). Bernard, bersama dengan Tim I KKN Universitas Diponegoro Desa Ponowaren, membangun sistem ini mulai dari awal hingga siap digunakan.

Bernard, bersama Tim I KKN Undip Desa Ponowaren, sedang membangun sistem PETIS untuk KWT Desa Ponowaren

Sistem PETIS terdiri dari dua bagian utama, yaitu panel yang berisi combiner box yang terhubung dengan pompa Dual Pump DC dan sumber daya listrik sebagai mesin penggerak, serta sistem penyaluran air yang terdiri dari selang, penyangga, dan mist nozzle sebagai penyemprot air. Sistem ini bekerja dengan mengatur waktu penyiraman air secara berkala ke lahan yang ditanami tanaman & sayuran. Nantinya, pengguna bisa mengatur waktu penyiramannya dengan saklar timer yang berada di dalam panel.

Dari hasil pengujian, ditemukan bahwa sistem PETIS berjalan dengan lancar. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya kegagalan sistem selama tiga hari masa ujicoba. Keberhasilan Bernard dan Tim I KKN Universitas Diponegoro Desa Ponowaren dalam mengembangkan sistem PETIS ini mendapatkan apresiasi dari Tim PKK Desa Ponowaren. Mereka berencana untuk memasukkan PETIS sebagai salah satu unsur penunjang dalam penilaian lomba Taman KWT yang akan berlangsung di April mendatang.

Implementasi Sistem PETIS karya Bernard Kenny Poya

Sarmi, ketua KWT Desa Ponowaren mengaku bangga dengan inovasi yang dibuat oleh Tim I KKN Universitas Diponegoro ini. Beliau berharap, sistem PETIS ini bisa terus bermanfaat bagi KWT dan PKK dalam memantau kesuburan tanaman di lahan mereka. “Saya harap, alat ini terus berguna dan membantu ibu-ibu PKK, khususnya Pokja (Kelompok Kerja) 3 dan KWT dalam memantau tanaman yang telah dioptimalisasi dengan sistem penyiraman otomatis ini,” ujar beliau.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua PKK Desa Ponowaren, Sari. Beliau berharap, dengan diterapkannya sistem PETIS ke dalam lahan milik KWT bisa menjadi penguat dalam penilaian lomba Taman KWT mendatang. “Semoga dengan adanya sistem PETIS ini dapat menjadi salah satu faktor penguat bagi kami Ibu PKK dalam mengikuti kegiatan perlombaan pada bulan April mendatang,” ucap Sari.

Penulis: Tim I KKN Universitas Diponegoro Desa Ponowaren

Editor: M. Rusmul Khandiq

IISMA Jadi Ajang Mahasiswa Teknik Komputer Undip untuk Sebarkan Budaya Indonesia di Selandia Baru

IISMA Jadi Ajang Mahasiswa Teknik Komputer Undip untuk Sebarkan Budaya Indonesia di Selandia Baru

Rabu, 9 Agustus 2023, penerima beasiswa IISMA 2023 di Victoria University of Wellington (VUW), Selandia Baru, menggelar acara budaya bertajuk Nusantara Fest di Kelburn Campus, VUW. Acara ini bertujuan untuk menyebarkan serta mengenalkan budaya Indonesia kepada mahasiswa di VUW dan khalayak umum.

Dalam Nusantara Fest ini, ada tiga kedai utama yang dibuka, yaitu kedai makanan, kedai permainan tradisional, dan kedai Batik. Di tiap kedai tersebut, para pengunjung akan disuguhkan dengan beragam jenis kekayaan budaya Indonesia sekaligus mendapatkan kesempatan untuk ikut serta dalam merasakan pengalaman budaya secara menyeluruh.

Di kedai makanan, pengunjung dapat menikmati beragam makanan khas Indonesia seperti perkedel, bakwan, dan rendang ayam. Selain mencicipi sajian yang tersedia, para pengunjung juga diajak untuk mengenal lebih lanjut terkait jenis makanan yang ditawarkan beserta bahan-bahan yang digunakan untuk membuat makanan tersebut.

Selain bisa merasakan makanan asli Indonesia, pengunjung juga mendapatkan kesempatan untuk merasakan berbagai jenis kopi khas Indonesia seperti Flores Bajawa dan Metonde Mamasa secara langsung, sehingga bisa memberikan kesan pengalaman berbudaya yang otentik.

Di kedai permainan, para pengunjung bisa belajar sekaligus bermain permainan Congklak dan Gapleh secara langsung bersama dengan panitia maupun dengan pengunjung lain. Panitia tidak hanya mengajarkan tentang peraturan dan cara memainkan permainan tersebut, namun juga filosofi dan sejarahnya sehingga pengunjung bisa memahami lebih jauh asal muasal permainan tersebut.

Mahasiswa Teknik Komputer Undip, Kanina Nadira Andriyani, sedang menjelaskan tentang cara membatik di depan pengunjung

Sedangkan di Kedai Batik, para pengunjung bisa mendapatkan informasi sekaligus belajar membatik secara langsung. Kanina Nadira Andriyani, penanggung jawab untuk kedai Batik menjelaskan, ada dua bagian di kedai tersebut, yaitu tempat informasi dan tempat praktik. Nantinya pengunjung tidak hanya mendapatkan penjelasan terkait proses-proses dalam pembuatan batik, tapi juga bisa ikut membatik dengan tuntunan panitia.

Mahasiswa Teknik Komputer Undip tersebut juga mengungkapkan, para pengunjung tampak antusias dengan kegiatan yang diadakan di Nusantara Fest. Bahkan para pengunjung sampai rela antre untuk mencoba membatik. “Saya sangat terkejut karena banyak mahasiswa yang tidak pernah mendengar tentang batik, namun semua pengunjung sangat antusias untuk belajar. Bahkan ada antrian untuk mencoba membatik,” tutur Kanina.

Duta besar Indonesia untuk Selandia Baru, Fientje Maritje Suebu, mengapresiasi adanya Nusantara Fest ini. Beliau memberikan selamat kepada para penerima beasiswa IISMA 2023 karena telah sukses menjalankan acara ini. “Acaranya luar biasa sekali. Rame. Banyak sekali teman-teman mahasiswa dan dosen-dosen berkumpul di sini. Luar biasa! Sukses ya!,” ucap beliau.

Penulis: Kanina Nadira Andriyani

Editor: M. Rusmul Khandiq

 

Sampah Makanan Bawa Mahasiswa Fakultas Teknik Raih Dua Penghargaan di Thailand Inventors Day 2024

Sampah Makanan Bawa Mahasiswa Fakultas Teknik Raih Dua Penghargaan di Thailand Inventors Day 2024

Selasa, 6 Februari 2024, tiga mahasiswa Fakultas Teknik berhasil mendapatkan Silver Prize dan Special Award dari Romanian Inventors Forum dalam Thailand Inventors Day 2024.

Thailand Inventors Day, atau International Intellectual Property Invention, Innovation and Technology Exposition (IPITEx) merupakan kompetisi riset dan pameran inovasi berskala internasional yang diselengarakan oleh National Research Council of Thailand (NRCT), sebuah lembaga riset di bawah Kementerian Riset dan Teknologi Thailand. Dalam kompetisi ini, 600 peserta dari 25 negara ikut serta untuk memamerkan hasil inovasinya di depan para ahli, akademisi, praktisi, investor, serta pemerintah selama 4 hari, mulai dari tanggal 2 hingga 6 Februari 2024.

Novi Istiyani, Risala Sujat Swara, dan Miftahul Fajri B dari Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro bersaing dengan para peserta Expo lainnya dengan membawa inovasi tentang penggunaan aplikasi untuk mengontrol produksi biohidrogen dari sampah makanan.

Menurut Risala Sujat Swara, ide ini bermula dari keprihatinan mereka ketika melihat jumlah sampah makanan di Indonesia dan dunia yang semakin membludak. Bagi mereka, masalah sampah ini menjadi isu yang harus segera ditangani karena mulai menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan.

“Kami melihat banyaknya jumlah sampah makanan di Indonesia maupun di dunia yang dapat menghasilkan gas berbahaya yang memiliki dampak pada perubahan iklim dan pemanasan global,” ujarnya.

Risal menambahkan, dengan aplikasi yang mereka beri nama BIOHIDROGENO ini, nantinya tiap orang bisa mengolah sampah makanannya sendiri menjadi sumber energi terbarukan. Teknologi Enhanced Methane Prediction Algorithm (EMPA) ditambahkan agar keluaran gas biohidrogen bisa diatur sehingga mengurangi potensi meledak.

“Produk inovasi ini dilengkapi dengan aplikasi yang menggunakan algoritma EMPA untuk memudahkan pengguna mengoperasikannya. Pengguna bisa mengontrol keluaran gas biohidrogen dan mencegah potensi meledak,” tambah Risal.

Novi Istiyani, salah satu anggota tim, tidak menyangka inovasi yang dibawa oleh timnya diganjar dua penghargaan sekaligus. Ia mengaku sangat senang bisa berprestasi di kompetisi internasional. “Jujur saya sangat tidak menyangka, apalagi di even tingkat internasional. Ini jadi suatu kebangaan karena sudah berani mencoba hal baru dan keluar dari zona nyaman,” tutur Novi.

Ia berharap, ke depannya lebih banyak mahasiswa yang berani ikut kompetisi dan berani mengeksplorasi hal-hal yang ada di sekitarnya. “Bagi mahasiswa lain, coba dulu. Urusan gagal atau suksesnya nanti di belakang. Semangat selalu teman-teman mahasiswa! Masih banyak hal yang harus kalian gali ke depannya.”

Foto dari Novi Istiyani

 

Tim Gabungan Undip dan Unand Berhasil Raih Dua Medali dalam AISEEF 2024

Tim Gabungan Undip dan Unand Berhasil Raih Dua Medali dalam AISEEF 2024

Senin, 5 Februari 2024, tim gabungan mahasiswa Universitas Diponegoro dan Universitas Andalas berhasil mendapatkan Gold Medal untuk kategori Social Science dan Special Award dari NWERA Romanian Association dalam ajang ASEAN Innovative Science Environmental and Entrepreneur Fair (AISEEF) 2024.

Tim gabungan yang terdiri dari Almas Fauziyah (Teknik Kimia Universitas Diponegoro), Mohammad Imam Muzaki (Bioteknologi Universitas Diponegoro), Rafi Maulana, Reza Ramadhana, dan Muhammad Nandito Al Habsy (Kedokteran Universitas Andalas) berhasil mendapatkan dua penghargaan sekaligus setelah membawakan inovasi berupa permainan edukasi bagi anak usia dini untuk mencegah bahaya COVID-19 bagi anak.

Rafi Maulana, ketua tim menjelaskan, permainan yang mereka beri nama GE UDIN (Game Edukasi untuk Anak Usia Dini) ini berfokus untuk mengajarkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) kepada anak-anak untuk mencegah tertularnya COVID-19 yang sempat mewabah beberapa tahun terakhir. “Kita fokus penelitiannya terkait PHBS ke anak-anak karena kasus COVID-19 naik. Kita juga sempat mengalami pandemi, kan anak-anak sempat harus belajar dari rumah,” ujarnya.

Rafi menambahkan, dengan menggunakan media permainan, anak-anak bisa tetap senang dan tidak jenuh meski harus belajar dari rumah. “Kalau media belajarnya gitu-gitu aja, mereka pasti jenuh. Maka dari itu, kiranya kami membuat media belajar gim yang sekiranya anak-anak tertarik dan mau mendengarkan penjelasan dari guru,” jelas Rafi.

Almas Fauziyah, salah satu anggota tim dari Undip, mengungkapkan bagaimana mereka sempat mengalami kendala ketika harus berkoordinasi secara daring dengan jadwal dan kesibukan yang berbeda-beda. “Permasalahannya ada di waktu ya. Mereka dari Kedokteran, saya di Teknik, teman saya di FSM. Kemarin juga kita ada UAS dan Ujian Blok. Kita baru bisa bertemu di waktu malam. Tapi syukurlah yang lain aman,” kata Almas.

Muhammad Nandito Al Habsy, salah satu anggota tim dari Unand berharap, ke depannya GE UDIN bisa dikembangkan lebih jauh. Ia juga berharap tim gabungan ini bisa terus berjalan dan bisa menjadi wadah untuk saling bertukar pengetahuan. “Harapan kami, ke depannya kami bakal lebih optimalisasikan GE UDIN. Dan juga hubungan bilateral ini semoga tetap terjalin, sehingga bisa saling bertukar informasi dan ilmu,” tuturnya.