Departemen Teknik Lingkungan Undip Dukung Inovasi Teknologi Berbasis TPB melalui INCRID 2024

Departemen Teknik Lingkungan Undip Dukung Inovasi Teknologi Berbasis TPB melalui INCRID 2024

Kamis, 29 Agustus 2024, Departemen Teknik Lingkungan Undip sukses menggelar kembali konferensi internasional berjudul “The 6th International Conference on Environment, Sustainability Issues, and Community Development (INCRID) 2024“. Konferensi ini berlangsung di Gedung Prof. Ir. Eko Budihardjo, M.Sc selama dua hari, dari tanggal 29 Agustus hingga 30 Agustus 2024.

INCRID 2024 merupakan helatan keenam dari konferensi internasional tahunan yang diadakan oleh Departemen Teknik Lingkungan Undip. Forum ini bertujuan sebagai wadah promosi bagi perkembangan teknologi lingkungan, ilmu pengetahuan, pendidikan, dan inovasi untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB). Pada tahun ini, INCRID mengambil tema “Fostering Innovation in Environmental Technology and Management Within the Framework of the Sustainable Development Goals”. 

“Masalah lingkungan, khususnya, menjadi hal yang menantang untuk dibahas karena rasio penciptaan limbah polusi yang lebih tinggi daripada upaya manajemen pengelolaan dan pembuangannya,” terang Dr.Eng. Bimastyaji Surya Ramadan, S.T., M.T., ketua panitia INCRID 2024.

INCRID 2024 terdiri atas dua sesi, yaitu sesi pleno yang diisi oleh para pembicara utama dan pembicara tamu, serta sesi paralel yang terdiri dari beberapa panel dengan topik yang sudah ditentukan

Di INCRID tahun ini, ada enam pembicara utama yang berkesempatan untuk mengisi materi, yaitu Dr. Miria F. Agunyo dari Uganda Christian University; Prof. Dr. rer. Nat. habil. Claudia Johanna Gallert dari Hochscule Emden-Leer; Prof. Majeti Narashima Vara Prasad dari University of Hyderabad; Dr. Nawshad Akther dari University of Technology Sydney; dan Prof. Dr. Ir. Badrus Zaman, S.T., M.T., IPM., ASEAN Eng. dari Undip.

Selain itu, ada empat pembicara tamu yang ikut memberi materi secara daring, yaitu Prof. Toru Matsumoto dan Indriyani Rachman, M.S., Ph.D. dari the University of Kitakyushu; Dr. Shaikh Kamran Abid dari Tun Hussein Onn University; dan John Bosco Niyomukiza, Ph.D. dari Ndejje University. 

Dekan Fakultas Teknik Undip, Prof. Dr. Jamari, S.T, M.T, mendukung penuh berjalannya konferensi internasional ini. Bagi beliau, forum ini bisa menjadi sarana bagi para akademisi untuk mengembangkan keilmuannya dan berkolaborasi dengan peneliti di bidang yang sama. “Saya berharap Anda sekalian bisa saling berbagi dengan akademisi lainnya terkait perkembangan keilmuan terkini dan mencari kerja sama potensial di bidang yang Anda tekuni.”

Pulung Widhi Hari Hananto, S.H., M.H., LL.M., Ketua KUI Undip, dalam sambutannya mewakili Rektor Undip berharap, forum ini bisa menjadi tempat diskusi bagi para akademisi dan praktisi untuk saling bertukar ide terkait keberlanjutan lingkungan. “Saya berharap kesempatan ini bisa menjadi forum yang hebat untuk diskusi antara para pembicara ternama dan peserta untuk saling bertukar ide terkait isu-isu yang relevan,” ucap Pulung.

 

Summer Course ETSI 2024, Upaya Departemen Teknik Elektro Undip dalam Mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

Summer Course ETSI 2024, Upaya Departemen Teknik Elektro Undip dalam Mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

Sabtu, 31 Agustus 2024, Departemen Teknik Elektro menyelenggarakan Summer Course bertajuk Electro Tech Summer Institute (ETSI) 2024. Program Summer Course ini berlangsung dari tanggal 25 Agustus hingga 1 September 2024 dan diikuti oleh belasan mahasiswa dari tiga universitas ternama di Malaysia.

Summer Course ETSI 2024 bertujuan untuk mengintegrasikan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) ke dalam bidang teknik elektro dan komputer. Para peserta dari Universiti Teknologi MARA (UiTM), Multimedia University, dan Nottingham University Malaysia akan belajar bersama di Semarang terkait beragam keahlian di bidang teknik elektro dan komputer yang dapat berkontribusi pada solusi berkelanjutan, baik selama mereka menempuh studinya maupun ketika berada di dunia profesional nantinya.

“Tahun ini, Summer Course ETSI tidak hanya sebuah program akademik belaka, program ini juga merupakan kesempatan unik bagi semuanya untuk mendalami TPB dan mengeksplorasi dunia kita melalui teknik elektro dan komputer, serta dapat berkontribusi untuk menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan,” ujar Eko Handoyo, S.T, M.T, ketua panitia ETSI 2024.

Para peserta ETSI 2024 tidak hanya mendapatkan materi kuliah, tapi juga mendapatkan pengalaman belajar langsung melalui kunjungan. Salah satunya adalah dengan berkunjung ke Laboratorium CBIOM3S Undip

Dalam program Summer Course ETSI 2024, para peserta mengikuti beberapa kegiatan, mulai dari berkunjung ke Unit Pelaksana Pendidikan dan Pelatihan (UPDL) PLN Semarang, hingga mengikuti kuliah dari  Prof. Bulan Prabawani terkait peran Undip dalam memajukan TPB dan dari Prof. Nooritawati Md Tahir mengenai cara menulis dan menyiapkan manuskrip serta pemanfaatan teknologi Kecerdasan Artifisial.

Selain itu, para peserta juga berkesempatan untuk mengunjungi Laboratorium CBIMO3S Undip untuk belajar langsung mengenai berbagai penelitian dan inovasi di bidang biomedis yang sudah dilakukan oleh para peneliti Undip. Selain mendapatkan pengalaman akademik, para peserta juga mendapatkan pengalaman budaya melalui kunjungan wisata ke beberapa lokasi budaya di Semarang dan Yogyakarta.

Peserta Summer Course ETSI 2024 berasal dari tiga universitas ternama di Malaysia, yaitu Universiti Teknologi MARA, Multimedia University, dan Nottingham University Malaysia

Prof. Dr. Jamari, S.T, M.T, selaku Dekan Fakultas Teknik Undip, berharap para mahasiswa yang mengikuti ETSI 2024 tidak hanya belajar, namun juga mendapatkan pengalaman budaya yang berkesan selama di Indonesia.

Summer Course itu bukan yang utama, yang paling penting adalah kalian harus senang di sini. Kalian bisa belajar tentang apapun. Malaysia, dari Semenanjung hingga Sarawak-Sabah hampir serupa. Tapi Indonesia sangat berbeda mulai dari Aceh hingga Papua. Kita sangat luas, dan budayanya juga sangat beragam. Hal inilah yang paling menarik bagi kalian,” tutur beliau.

Salah satu peserta, Vimalrich Selvam dari Multimedia University, mengaku senang dengan adanya program Summer Course ini. Ia sangat terkesan dengan budaya dan kesopanan orang Indonesia selama menjalani program di Undip. “Sangat menyenangkan untuk melihat budaya kalian di sini. Semua orang sangat sopan. Kalian sangat baik dalam menyambut kami,” ungkap Vimalrich.

ETSI 2024 diharapkan bisa menjadi sarana bagi Undip untuk berkontribusi dalam memajukan TPB serta berkolaborasi dengan mitra-mitra internasional. “Aktivitas ini bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi tidak hanya untuk Fakultas saja, tapi juga dengan dua negara (Indonesia dan Malaysia),” tutup Ir. Aghus Sofwan, S.T., M.T., Ph.D., IPU, Ketua Departemen Teknik Elektro Undip.

 

Mahasiswa Asing dari Berbagai Negara Ikuti Summer Course tentang Resiliensi dan Keberlanjutan, Kerja Sama Departemen PWK dan University of Hawai’i at Manoa

Mahasiswa Asing dari Berbagai Negara Ikuti Summer Course tentang Resiliensi dan Keberlanjutan, Kerja Sama Departemen PWK dan University of Hawai’i at Manoa

Departemen PWK Undip bekerja sama dengan University of Hawai’i at Manoa menggelar Summer Course dengan tema “Sustainability and Resilience in the Spatial Development“. Acara yang diadakan dari tanggal 16 Juli hingga 25 Juli 2024 ini diikuti oleh mahasiswa dari berbagai negara baik secara luring maupun daring. Acara pembukaan berlangsung di R. Teater, Departemen PWK Undip.

Ketua Departemen PWK Undip, Prof. Dr-Ing Wiwandari Handayani, S.T, M.T, MPS menjelaskan, Summer Course ini merupakan yang ketiga kalinya diadakan bersama dengan Urban and Regional Planning, University of Hawai’i at Manoa. Menurut Prof. Wiwandari, ada sedikit perbedaan antara Summer Course di tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya. Di tahun ini, selain diadakan secara hybrid melalui MOOC (Massive Open Online Course), para peserta juga menjalani simposium selama dua hari terkait Pengajaran dan Perencanaan Kota hasil kerja sama dengan LuceSea Foundation, University of Hawai’i at Manoa.

“Tahun ini sedikit berbeda, karena kita gabungkan (program Summer Course) dengan riset kita bersama LuceSea Foundation terkait Pengajaran dan Perencanaan Kota, sehingga kita punya simposium 2 hari, yang dikombinasikan dengan kunjungan lapangan nantinya,” ujar Prof. Wiwandari.

Para peserta Summer Course pada tahun ini berkesempatan untuk mengikuti simposium tentang Pengajaran dan Perencanaan Kota hasil kerja sama dengan LuceSea Foundation, University of Hawai’i at Manoa

Perwakilan dari University of Hawai’i at Manoa, Assoc. Prof. Ashok Das, M.Arch, M.A, Ph.D, menyambut baik Summer Course kali ini. Menurut Ashok, Semarang merupakan tempat yang sangat menarik karena banyak sekali isu yang bisa dipelajari. Ia berharap mahasiswa bisa belajar banyak hal dari Semarang.

“Tidak banyak tempat yang sangat menarik seperti Semarang. Kalian bisa menemukan beragam jenis isu di sini. Kalian bisa mendapatkan isu perkembangan ekonomi, perubahan iklim, kenaikan muka air laut, tradisi, budaya, yang berhadapan langsung dengan modernisasi, urbanisasi, dan penghapusan budaya dan sejarah,” kata Ashok.

Peserta Summer Course sedang berdialog langsung dengan warga terdampak perubahan iklim di Desa Sayung, Demak

Selain mendapatkan materi dan kunjungan lapangan ke desa, para peserta juga berkesempatan untuk belajar membatik di Laksmi Art Batik

Dalam Summer Course ini, para peserta tidak hanya mendapatkan materi dan kelas studio saja. Para peserta juga mendapatkan kesempatan untuk berkunjung secara langsung ke beberapa tempat untuk belajar langsung terkait bagaimana komunitas lokal bertahan di tengah perubahan iklim, seperti Desa Sayung dan Tambakrejo. Selain itu, para peserta berkesempatan untuk belajar membatik di Laksmi Art Batik.

Jacob Wruck, salah satu peserta asal Amerika Serikat, senang dengan adanya Summer Course ini. Baginya, program ini merupakan kesempatan bagus untuk belajar langsung dengan masyarakat terdampak. “Acara ini (Summer Course) sangat menakjubkan. Kita berkesempatan untuk datang ke dalam masyarakat, bertanya langsung kepada warga dan mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan situasi tersebut…Rasanya sangat bagus untuk mengalaminya secara langsung dan berkesempatan untuk tanya kepada warga terkait pertanyaan-pertanyaan yang tidak bisa kita dapatkan hanya dari riset di dalam kelas,” kata Jacob.

 

Sampah Makanan Bawa Mahasiswa Fakultas Teknik Raih Dua Penghargaan di Thailand Inventors Day 2024

Sampah Makanan Bawa Mahasiswa Fakultas Teknik Raih Dua Penghargaan di Thailand Inventors Day 2024

Selasa, 6 Februari 2024, tiga mahasiswa Fakultas Teknik berhasil mendapatkan Silver Prize dan Special Award dari Romanian Inventors Forum dalam Thailand Inventors Day 2024.

Thailand Inventors Day, atau International Intellectual Property Invention, Innovation and Technology Exposition (IPITEx) merupakan kompetisi riset dan pameran inovasi berskala internasional yang diselengarakan oleh National Research Council of Thailand (NRCT), sebuah lembaga riset di bawah Kementerian Riset dan Teknologi Thailand. Dalam kompetisi ini, 600 peserta dari 25 negara ikut serta untuk memamerkan hasil inovasinya di depan para ahli, akademisi, praktisi, investor, serta pemerintah selama 4 hari, mulai dari tanggal 2 hingga 6 Februari 2024.

Novi Istiyani, Risala Sujat Swara, dan Miftahul Fajri B dari Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro bersaing dengan para peserta Expo lainnya dengan membawa inovasi tentang penggunaan aplikasi untuk mengontrol produksi biohidrogen dari sampah makanan.

Menurut Risala Sujat Swara, ide ini bermula dari keprihatinan mereka ketika melihat jumlah sampah makanan di Indonesia dan dunia yang semakin membludak. Bagi mereka, masalah sampah ini menjadi isu yang harus segera ditangani karena mulai menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan.

“Kami melihat banyaknya jumlah sampah makanan di Indonesia maupun di dunia yang dapat menghasilkan gas berbahaya yang memiliki dampak pada perubahan iklim dan pemanasan global,” ujarnya.

Risal menambahkan, dengan aplikasi yang mereka beri nama BIOHIDROGENO ini, nantinya tiap orang bisa mengolah sampah makanannya sendiri menjadi sumber energi terbarukan. Teknologi Enhanced Methane Prediction Algorithm (EMPA) ditambahkan agar keluaran gas biohidrogen bisa diatur sehingga mengurangi potensi meledak.

“Produk inovasi ini dilengkapi dengan aplikasi yang menggunakan algoritma EMPA untuk memudahkan pengguna mengoperasikannya. Pengguna bisa mengontrol keluaran gas biohidrogen dan mencegah potensi meledak,” tambah Risal.

Novi Istiyani, salah satu anggota tim, tidak menyangka inovasi yang dibawa oleh timnya diganjar dua penghargaan sekaligus. Ia mengaku sangat senang bisa berprestasi di kompetisi internasional. “Jujur saya sangat tidak menyangka, apalagi di even tingkat internasional. Ini jadi suatu kebangaan karena sudah berani mencoba hal baru dan keluar dari zona nyaman,” tutur Novi.

Ia berharap, ke depannya lebih banyak mahasiswa yang berani ikut kompetisi dan berani mengeksplorasi hal-hal yang ada di sekitarnya. “Bagi mahasiswa lain, coba dulu. Urusan gagal atau suksesnya nanti di belakang. Semangat selalu teman-teman mahasiswa! Masih banyak hal yang harus kalian gali ke depannya.”

Foto dari Novi Istiyani

 

Jadi Guru Besar Kehormatan di Undip, Kepala Otorita IKN Tawarkan 5D untuk Telaah Strategi Pembangunan Kota yang Layak Huni dan Berkelanjutan

Jadi Guru Besar Kehormatan di Undip, Kepala Otorita IKN Tawarkan 5D untuk Telaah Strategi Pembangunan Kota yang Layak Huni dan Berkelanjutan

Sabtu, 9 Desember 2023, Universitas Diponegoro menanugrahkan gelar Profesor Kehormatan (Honoris Causa) kepada Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Ir. Bambang Susantono, MCP, MCSE, Ph.D. Acara pengukuhan berlangsung di Gedung Prof. Soedarto, S.H, Undip Tembalang.

Pengukuhan Bambang Susantono sebagai Profesor Kehormatan Undip diusulkan oleh Fakultas Teknik. Menurut Rektor Undip, Prof. Dr. Yos Johan Utama, S.H, M.Hum, pemberian gelar Guru Besar Bidang Keahlian Kota Layak Huni dan Berkelanjutan (Livable and Sustainable City) kepada Bambang Susantono merupakan bentuk pengakuan terhadap kontribusi beliau dalam mengembangkan kota layak huni dan berkelanjutan di Indonesia.

Prof Yos menambahkan, sebagai universitas yang mendapatkan titel sebagai The 2nd Most Sustainable University in Indonesia oleh UI GreenMetric World University Rankings, jasa Kepala Otorita IKN dalam bidang keahlian kota layak huni dan berkelanjutan selaras dengan fokus Undip dalam mewujudkan poin kesebelas dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), yaitu Kota dan Komunitas Berkelanjutan. “Yakni menjadikan kota dan pemukiman inklusif, aman, berketahanan, dan berkelanjutan,” ujar beliau.

Profesor kehormatan baru Undip, Ir. Bambang Susantono, MCP, MCSE, Ph.D, sedang memaparkan Pendekatan 5D dalam orasi ilmiahnya yang berjudul “Kota Masa Depan di Indonesia dan Asia: Membangun Kota Layak Huni dan Berkelanjutan”

Bambang Susantono, dalam orasi ilmiahnya yang berjudul “Kota Masa Depan di Indonesia dan Asia: Membangun Kota Layak Huni dan Berkelanjutan (Future Cities in Indonesia and Asia: Developing Livable and Sustainable Cities)”, menyerukan tentang pentingnya mewujudkan konsep kota yang berkelanjutan dan layak huni sebagai strategi pengembangan kota yang tepat di Asia. Bagi beliau, perkembangan kota di Asia yang begitu pesat tidak hanya memberikan dampak positif berupa peluang ekonomi dan sosial, namun juga menciptakan ekses negatif seperti peningkatan kesenjangan ekonomi, kurangnya kohesi sosial, degradasi lingkungan, serta meningkatnya risiko bencana. Selain itu, hal ini juga diperparah dengan pandemi COVID-19 yang menimbulkan tantangan baru terkait bentuk perkotaan, kepadatan, dan perlindungan sosial.

Dengan melihat kondisi di atas, Bambang Susantono menawarkan pendekatan 5D sebagai cara untuk menelaah ulang kondisi perkotaan agar bisa menjadi kota yang layak huni dan berkelanjutan. “Saya menawarkan ‘Pendekatan 5D’ yang dapat dipertimbangkan untuk menelaah ulang kondisi perkotaan,” tutur beliau.

Pendekatan 5D yang dimaksud oleh Bambang Susantono terdiri atas lima poin, yaitu Design, Density, Diversity, Digitalization, dan Decarbonization. Lima pendekatan ini, menurut Bambang Susantono, lebih memosisikan masyarakat dan kesejahteraan masyarakat sebagai pengambil kebijakan utama dalam pembangunan perkotaan, sehingga pembangunan kota bisa lebih layak huni dan berkelanjutan bagi masyarakat terdampak. “Konsep ini menempatkan masyarakat dan kesejahteraan masyarakat di pusat pembangunan perkotaan dan pengambilan keputusan. Untuk menelaah ulang aspek-aspek livability sebuah kota, maka ‘Pendekatan 5D’ dapat dimanfaatkan dan dikembangkan untuk mencapai solusi dalam memperkuat kota yang layak huni,” terang beliau.

Berita disadur dari Universitas Diponegoro

Tambah Pembangkit Listrik Energi Terbarukan, Fakultas Teknik Mendukung Program Kampus Hijau dan Berkelanjutan

Tambah Pembangkit Listrik Energi Terbarukan, Fakultas Teknik Mendukung Program Kampus Hijau dan Berkelanjutan

Jumat, 1 Desember 2023, sebagai bagian dari komitmen Fakultas Teknik untuk mewujudkan kampus hijau dan berkelanjutan, Fakultas Teknik secara resmi menyerahkan dana sebesar 60 juta rupiah untuk pelaksanaan konservasi energi. Acara penyerahan berlangsung di puncak perayaan Dies Natalis ke-65 Fakultas Teknik.

Menurut Wakil Dekan Sumber Daya, Dr. Ir. Abdul Syakur, S.T, M.T, IPU, nantinya dana tersebut akan digunakan untuk menjalankan program-program terkait pembangunan kampus hijau di Fakultas Teknik. “Rencananya kita ingin menjalankan beberapa program untuk mencapai kampus hijau,” kata beliau.

Untuk saat ini, Fakultas Teknik berencana untuk memasang turbin angin di atap Gedung Dekanat Fakultas Teknik untuk memanen angin denagn kecepatan cukup tinggi. Nantinya angin ini digunakan untuk memutar kincir angin. Putaran kincir angin seterusnya dihubungkan ke generator sehingga dapat menghasilkan energi listrik. Turbin angin ini termasuk dalam pembangkit energi listrik baru dan terbarukan (EBT).

Energi listrik yang diperoleh dari turbin angin ini disimpan di baterai yang sebelumnya sudah mendapatkan suplai listrik dari panel surya yang sudah terpasang sejak awal tahun 2023. Selain kegiatan tersebut, Fakultas Teknik juga akan melakukan kegiatan audit energi terhadap pemanfaatan energi di lingkungan kampus Fakultas Teknik. Audit energi ini penting untuk mengevaluasi seberapa besar penggunaan energi Listrik di Fakultas Teknik selama ini dan tindakan apa yang perlu dilakukan untuk menciptakan penggunaan energi yang efektif, efisien, dan ramah lingkungan. “Program yang akan kita jalankan pertama adalah audit energi, meliputi audit penggunaan energi listrik dan juga audit terhadap instalasi listrik yang telah terpasang selama beberapa tahun. Apakah boros atau efektif penggunaannya, apakah instalasi dan peralatan listrik masih layak atau tidak. Ini harus diaudit” tutur Abdul Syakur.

Program-program kampus hijau di Fakultas Teknik sudah seharusnya diterapkan saat ini, mengingat Universitas Diponegoro sudah meraih predikat sebagai kampus hijau dan berkelanjutan ke-2 terbaik di Indonesia menurut UI GreenMetric 2023. “Sebagai kampus peringkat 2 di UI GreenMetric, upaya-upaya yang sudah kita lakukan harus terus ditingkatkan dalam membangun kampus hijau dan berkelanjutan ini,” tambah Abdul Syakur.

Fakultas Teknik juga terus menambah fasilitas-fasilitas pembangkit listrik mandiri untuk menyokong kebutuhan listrik di seluruh Fakultas Teknik dengan harapan bisa mendapatkan sumber energi yang bersih dan berkelanjutan. “Fakultas Teknik berencana untuk memasang panel-panel surya di beberapa departemen yang feasible dan tentunya juga menambah panel surya yang sudah ada di atap gedung Dekanat Prof. Ir. Eko Budihardjo, M.Sc. agar diperoleh energi listrik yang lebih banyak lagi dan tentunya bersih dari polusi,” ungkap Abdul Syakur.