Prodi S1 Teknik Komputer Siap Jalani Asesmen Lapangan LAM INFOKOM

Prodi S1 Teknik Komputer Siap Jalani Asesmen Lapangan LAM INFOKOM

Kamis, 10 Juli 2025, Program Studi S1 Teknik Komputer Undip menjalani asesmen lapangan dari Lembaga Akreditasi Mandiri Informatika & Komputer (LAM INFOKOM). Acara pembukaan berlangsung di Engineering Hall, Gedung Prof. Ir. Eko Budihardjo, M.Sc. Lantai 5.

Asesmen ini merupakan proses penjaminan mutu yang rutin dilakukan sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2020. Dalam peraturan tersebut, tiap Program Studi harus menjaga kualitas mutu pendidikannya sesuai dengan Standar Nasional Perguruan Tinggi (SNPT) melalui akreditasi. Sebagai program studi yang bergerak di bidang informatika dan komputer, Program Studi S1 Teknik Komputer dinilai oleh LAM INFOKOM.

Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan Undip, Prof. Dr.rer.nat. Heru Susanto, S.T., M.M., M.T., berkesempatan untuk menyampaikan sambutan dalam asesmen lapangan Prodi S1 Teknik Komputer oleh LAM INFOKOM

“Jantung dari perguruan tinggi adalah penjaminan mutu. Kalau penjaminan mutunya baik, maka semuanya insyaallah baik. Tapi kalau proses penjaminan mutunya kurang baik, pasti yang lainnya kurang baik. Makanya, kita bersama-sama telah berkomitmen bagaimana melakukan sustainable development, kebaikan yang bersifat continuous, melalui proses penjaminan mutu.” ujar Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan Undip, Prof. Dr.rer.nat. Heru Susanto, S.T., M.M., M.T.

Asesor LAM Infokom, Dr. Indra Budi, S.Kom., M.Kom., sedang memeriksa fasilitas laboratorium Teknik Komputer Undip

Asesmen lapangan kali ini menghadirkan dua asesor, yaitu Prof. Sri Hartati, M.Sc., Ph.D. dari Universitas Gadjah Mada, dan Dr. Indra Budi, S.Kom., M.Kom. dari Universitas Indonesia. Proses asesmen berlangsung selama satu hari dan dibagi ke dalam tiga sesi, yaitu diskusi dengan manajemen, kunjungan ke fasilitas yang tersedia di Teknik Komputer Undip, dan diskusi bersama dengan mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan.

“Setelah ini kita akan coba lihat fasilitas yang ada, yang bisa diakses oleh mahasiswa. Kedua, kita berdiskusi dengan tim penyusun instrumennya. Dan ketiga kita ada wawancara dengan para stakeholders.” terang Dr. Indra Budi, S.Kom., M.Kom., salah satu asesor dari LAM INFOKOM.

Prof. Heru berharap, asesmen lapangan ini bisa memberikan banyak masukan berharga untuk perbaikan sistem pendidikan di Prodi S1 Teknik Komputer Undip. “Kami terbuka dan berharap sekali masukan-masukan dari para asesor yang tidak lain dan tidak bukan pasti tujuannya adalah untuk perbaikan sistem pendidikan di Teknik Komputer Undip.” ucap beliau.

 

Mahasiswa KKN Undip Ajak Masyarakat Olah Sampah Plastik untuk Jaga Lingkungan

Mahasiswa KKN Undip Ajak Masyarakat Olah Sampah Plastik untuk Jaga Lingkungan

Pernahkah kalian membayangkan seberapa banyak limbah plastik yang dihasilkan setiap harinya? Satu botol air mineral ukuran 600 mL umumnya memiliki berat sekitar 16 gram. Sekarang, apabila terdapat timbunan sampah botol plastik sebanyak 100 kilogram, maka kurang lebih ada 6000 botol plastik yang dibuang ke lingkungan tiap harinya. Belum lagi ada sampah lainnya seperti kresek, sisa makanan, dan sampah lainnya. Tentunya, jumlah ini bisa menjadi permasalahan besar bagi lingkungan.

Berangkat dari permasalahan ini, Kelompok 10 Kuliah Kerja Nyata-Tematik (KKN-T) Universitas Diponegoro terdorong untuk mengangkat tema besar “Pengolahan Alternatif Sampah Residu menuju TPST Zero Waste“. Tim yang terdiri dari Jati Armandani (Teknik Mesin), Jason Harman Kartawidjaja (Teknik Kimia), Maylani Hapsari (Teknik Kimia), Mochamad Akbar Ashari (Teknik Infrastruktur Sipil dan Perancangan Arsitektur), Nabila Afra Oktaviana dan Ainul Khusna Ulya D. (Teknik Lingkungan), Rhesa Yunasuta (Hubungan Internasional), Syifa Khulfia Putri, dan Adinda Azkiatul Aulia (Fisika) ini membuat beberapa program untuk mengatasi masalah sampah tersebut.

Anggota Kelompok 10 KKN-T Undip berfoto bersama blok beton hasil inovasi mereka. Beton ini terbuat dari campuran plastik, oli bekas, dan pasir.

Program pertama adalah pembuatan inovasi material baru berupa blok beton dari plastik. Kegiatan yang dilaksanakan pada bulan Juni 2025 ini diisi dengan ujicoba formulasi beton menggunakan tiga bahan, yaitu plastik, oli bekas, dan pasir. Hasilnya, Kelompok 10 KKN-T Undip berhasil membuat blok beton plastik ramah lingkungan yang diperkirakan bisa menyerap hampir separuh jumlah sampah plastik per tahunnya.

“Apabila proyek ini berhasil diimplementasi, lebih dari 30 juta ton plastik dapat diserap setiap tahunnya dengan basis perhitungan produksi 64 blok beton setiap harinya.” ujar Dani Puji Utomo, S.T., M.T., pembimbing Kelompok 10 KKN-T Undip.

Selain membuat beton berbahan plastik, Kelompok 10 KKN-T Undip juga mengedukasi masyarakat secara langsung melalui kampanye di Car Free Day Undip dan kegiatan belajar mengajar di SDI Diponegoro

Program berikutnya adalah program edukasi ke dalam masyarakat. Program ini meliputi kampanye edukasi tentang pemilahan sampah kepada masyarakat dan kegiatan belajar mengajar di SDI Diponegoro, Kota Semarang.

Program kampanye edukasi dilaksanakan pada gelaran Car Free Day di Jembatan Sikatak, Universitas Diponegoro, tanggal 25 Mei 2025. Dalam kegiatan ini, Kelompok 10 KKN-T Undip mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam memelajari tentang pemilahan dan pengolahan sampah. Siti, salah satu warga, menyambut baik langkah ini. “Dari dulu sampah saya mah cuman dibuang, baru tahu kalau bisa diolah menjadi sabun dari minyak bekas (jelantah) dan untuk keperluan bersih-bersih lantai,” ujarnya.

Kelompok 10 KKN-T Undip bersama siswa dan siswi SDI Diponegoro

Selanjutnya, program belajar mengajar berlangsung pada tanggal 14 Mei 2025. Dalam program ini, para anggota Kelompok 10 KKN-T Undip mengajari siswa dan siswi dari SDI Diponegoro mengenai pentingnya memilah dan mengolah sampah melalui permainan interaktif. Diharapkan, edukasi ini bisa memupuk rasa peduli lingkungan sejak dini kepada para siswa dan siswi.

Menurut Jason Harman Kartawidjaja, selaku ketua Kelompok 10 KKN-T Undip, tujuan utama dari program ini adalah untuk mengedukasi sekaligus memberdayakan masyarakat demi mewujudukan lingkungan yang lebih lestari sesuai. Hal ini menurutnya sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 13 terkait penanganan perubahan iklim. Ia berharap, program ini dapat berkontribusi langsung dalam mewujudkan tujuan tersebut.

Berita dan foto disadur dari Kelompok 10 KKN-Tematik Universitas Diponegoro (Ecolife)

 

Fakultas Teknik Lepas 7 Mahasiswa untuk Ikuti Short Course di Nihon University

Fakultas Teknik Lepas 7 Mahasiswa untuk Ikuti Short Course di Nihon University

7 mahasiswa dari Teknik Sipil, Teknik Industri, dan Teknik Mesin resmi dilepas oleh Fakultas Teknik untuk mengikuti kegiatan International Short Course di Nihon University, Jepang. Acara pelepasan digelar pada Senin, 30 Juni 2025, di Ruang Sidang Senat, Gedung Prof. Ir. Eko Budihardjo, M.Sc. Lantai 3.

Dalam acara pelepasan ini, turut hadir Dekan Fakultas Teknik, Ketua Departemen dan Ketua Program Studi dari Teknik Sipil, Teknik Industri, dan Teknik Mesin, serta Koordinator program IUP Teknik Sipil dan Teknik Industri.

Program International Short Course ini merupakan hasil kerja sama antara Departemen Teknik Sipil dan Nihon University yang sebelumnya sudah pernah berlangsung selama tiga tahun terakhir. Pada tahun ini, ada tiga departemen yang mengirimkan mahasiswanya untuk mengikuti program ini. Rencananya, program ini akan dilaksanakan dari tanggal 6 sampai 20 Juli 2025.

Ketujuh mahasiswa yang terdaftar sebagai peserta program ini antara lain ialah Ardhian Amadeo Reswandra dari Teknik Mesin, Alya Nabila Ardhanari dan Bonfilio Paska Adhyatmaka dari IUP Teknik Sipil, Robbin Shahiba Razzan, Abidah Alya Faizun, Ratu Diva Fatqinabila, dan Reynalda Tio Debora dari IUP Teknik Industri.

Selama dua minggu, para peserta akan menjalani berbagai kuliah singkat dan proyek bersama dengan profesor dan peneliti dari Nihon University. Selain itu, para peserta juga akan mengunjungi berbagai fasilitas laboratorium serta melakukan kunjungan langsung ke berbagai situs penting di Jepang. Di akhir perkuliahan, para peserta akan menjalani ujian sebagai syarat kelulusan dari program ini.

Dekan Fakultas Teknik, Prof. Dr. Ir. Jamari, S.T., M.T., IPU., ASEAN Eng., menyambut baik para peserta yang berangkat ke program Short Course ini. Beliau berpesan, para peserta bisa menjaga sikap sebagai perwakilan Fakultas Teknik dan membangun jejaring dengan Nihon University maupun dengan universitas-universitas lainnya di Jepang.

“Pesan kami dari Fakultas Teknik, kalian semua itu duta, duta bangsa, dan duta dari fakultas. Oleh karenanya mohon dengan sangat jaga diri juga jaga nama bangsa kita…Harapan kami kalian di sana bergaul dengan banyak orang dan memperluas jaringan. Jadi kenal banyak orang kemudian beri tahu kami kalian perlu dibantu apa. Harapannya adik-adikmu nanti yang meneruskan.” pesan beliau.

 

DPWK Undip Perkuat Kerja Sama dengan Program Perancang Bandar dan Wilayah FABU UTM

DPWK Undip Perkuat Kerja Sama dengan Program Perancang Bandar dan Wilayah FABU UTM

Selasa, 6 Mei 2025, Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota (DPWK) Undip resmi menjalin kerja sama dengan Program Perancang Bandar dan Wilayah, Fakulti Alam Bina dan Ukur, Universiti Teknologi Malaysia (FABU UTM). Penandatanganan dokumen Implementation Arrangement (IA) berlangsung di FABU UTM, Malaysia.

Kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari kerja sama yang sudah berjalan sejak tahun 2017. Dalam kunjungan akademik kali ini, ada beberapa jenis kerja sama yang rencananya akan dilaksanakan pada tahun ini. Kerja sama itu antara lain adalah International Joint Lecture, International Joint Student Seminar, Joint Academic Field Visit, dan Joint Academic Supervision of Graduate Students.

Perwakilan dari DPWK Undip, yang dipimpin oleh Dr. Holi Bina Wijaya, S.T., MUM., menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan upaya dari DPWK Undip untuk bisa membangun jejaring kerja sama yang lebih luas dengan mitra-mitra pendidikan di luar negeri.

“Kegiatan kerja sama ini merupakan usaha untuk mendorong kegiatan kerja sama pendidikan perencanaan yang lebih luas, bahkan dalam tingkat ASEAN.” tutur Holi.

Perwakilan dari DPWK Undip berfoto bersama Pengelola Program Perancang Bandar dan Wilayah FABU UTM

Selama tiga tahun terakhir, tercatat DPWK Undip rutin menggelar kegiatan joint lecture dengan Program Perancang Bandar dan Wilayah FABU UTM. Beberapa matakuliah di DPWK Undip digelar bersama dengan mitra dari FABU UTM, seperti pengembangan pedesaan, pengembangan pariwisata, perumahan, dan urban design. Selain itu, kedua institusi juga melakukan pertukaran kunjungan lapangan di Johor, Malaysia dan Jawa Tengah, Indonesia.

Ketua Program Perancang Bandar dan Wilayah FABU UTM, Assoc. Prof. Dr. Siti Hajar binti Misnan, mengapresiasi upaya kerja sama yang berlangsung selama ini. Beliau berharap, kerja sama ini bisa menjadi wadah untuk berbagi pengetahuan dan membangun hubungan yang berkelanjutan antara kedua institusi.

“Kegiatan kerja sama UTM dan Undip dapat menjadi platform berbagi pengetahuan, tukar menukar ide, dan membangun hubungan yang berkelanjutan.” ujar Prof. Siti Hajar.

Berita dan foto disadur dari DPWK Undip

 

Jaya Obayashi Siapkan Kesempatan Karir di Jepang bagi Mahasiswa Fakultas Teknik Undip melalui Work in Japan

Jaya Obayashi Siapkan Kesempatan Karir di Jepang bagi Mahasiswa Fakultas Teknik Undip melalui Work in Japan

Kamis, 26 Juni 2025, PT Jaya Obayashi bersama dengan Fakultas Teknik Undip menggelar mini workshop dengan tema “Step Beyond Borders: Calling Future Talents to Lead the Change”. Acara yang diikuti oleh mahasiswa dari Arsitektur, Teknik Sipil, Teknik Mesin, dan Teknik Elektro ini diadakan di Engineering Hall, Gedung Prof. Ir. Eko Budihardjo, M.Sc. Lantai 5.

Acara ini merupakan hasil dari kerja sama antara PT Jaya Obayashi dan Fakultas Teknik Undip untuk menjaring talenta muda lulusan Fakultas Teknik agar siap bekerja di Jepang bersama Jaya Obayashi melalui program Work in Japan. Program kerja sama ini sendiri sudah dimulai sejak 2023 dan saat ini sudah berjalan selama 3 tahun.

Hardy Tekyawan, Director PT Jaya Obayashi mengungkapkan, program Work in Japan ditujukan sebagai bentuk kontribusi Jaya Obayashi, sebagai perusahaan patungan Indonesia dan Jepang, dalam membangun sumber daya insinyur yang berkualitas di Indonesia.

“Walaupun kita sebagai perusahaan PMA (Penanaman Modal Asing), tapi kita ingin berkontribusi lebih banyak kepada Indonesia. Lebih spesifik lagi selain infrastruktur atau bangunan yang kita buat untuk industri, kita juga mau memajukan bangsa Indonesia dengan cara memberikan edukasi atau upgrading skill dengan cara kita ambil adik-adik yang berpotensi dari universitas-universitas unggulan, contohnya seperti Undip.” ujar Hardy.

Pimpinan Fakultas Teknik berfoto bersama perwakilan dari PT Jaya Obayashi. Kerja sama antara Fakultas Teknik dan Jaya Obayashi sudah berlangsung sejak 2023

Beliau menambahkan, nantinya para lulusan yang terpilih dalam program ini akan diberikan pendidikan sebelum dikirim ke Jepang untuk bekerja di Jaya Obayashi. Harapannya, setelah menjalani program dan pendidikan di Jepang, para insinyur muda ini bisa berkontribusi bagi pembangunan di Indonesia.

“Sebelum kita kirimkan, kita akan berikan edukasi terlebih dahulu, supaya mereka nanti setelah berada di Jepang mereka memiliki daya kompetisi yang setara dengan para insinyur Jepang. Ini adalah salah satu misi kita bahwa kita akan berkontribusi terhadap kemajuan sumber daya insinyur di Indonesia.”

Pada lokakarya tahun ini, Jaya Obayashi membawa tiga pemateri untuk berbagi terkait program Work in Japan dan kesempatan karir di Jaya Obayashi. Aji Tito Harwanto, selaku HR Department PT Jaya Obayashi, menjelaskan tentang proses rekrutmen yang ada di Jaya Obayashi. Sedangkan Hardy Tekyawan menjelaskan mengenai profil dan seperti apa rasanya bekerja di Jaya Obayashi. Materi terakhir disampaikan oleh Tatsuhiko Miyashita, General Manager of Mechanical, Electrical, and Plumbing PT Jaya Obayashi. Beliau menjelaskan tentang inovasi teknologi yang dikembangkan di Jaya Obayashi.

Wakil Dekan Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Ir. Nita Aryanti, S.T., M.T., Ph.D., IPM., menyambut baik lokakarya kali ini. Beliau berharap, kerja sama antara Jaya Obayashi dan Fakultas Teknik bisa berjalan dengan baik. “Semoga ke depannya kerja sama ini tetap dapat kita laksanakan dan berjalan dengan baik. Dan untuk Jaya Obayashi dapat memperoleh talenta-talenta dari Fakultas Teknik Undip.” harap beliau.

 

Gabungkan Bata Beton Penyerap Air dan Piezoelektrik, Tim Pievo Raih Dua Penghargaan di WYIE 2025

Gabungkan Bata Beton Penyerap Air dan Piezoelektrik, Tim Pievo Raih Dua Penghargaan di WYIE 2025

Mahasiswa Fakultas Teknik Undip berhasil meraih hasil gemilang dalam ajang World Young Inventors Exhibition (WYIE) 2025. Kompetisi yang digelar oleh oleh Malaysian Invention and Design Society (MINDS) dan CIS ini berlangsung di Kuala Lumpur Convention Centre, Malaysia, pada 29-31 Mei 2025.

Tim Pievo yang terdiri dari Citra Puspita Rahmawati, Adibta Taufik Ramadhan, Wan Lubnayya Nabigha, Muhammad Is’ad Rozan, Farhan Nugraha Yogatrisna, Kurnia Fajarrani Syafa’ati, dan Lu’lu’a Fauzia Nurdin berhasil mendapatkan Gold Medal dan Special Prize dari Korean Invention Promotion Association (KIPA) dengan membawa inovasi berjudul “PIEVO: Innovative Permeable Concrete Pavements (PCPs) with Piezoelectric Integration for Achieving SDGs Goal 11″. 

“PIEVO merupakan inovasi paving block dengan substitusi bottom ash dari PLTU yang diintegrasikan dengan piezoelektrik,” ujar Muhammad Is’ad Rozan, salah satu anggota tim Pievo.

Pievo bekerja dengan menggabungkan antara bata beton yang bisa menyerap air, dan modul piezoelektrik yang menggunakan tekanan dari pengguna jalan untuk menggerakan generator dan menghasilkan listrik. “Permeable section akan meningkatkan daya serap air melalui substitusi bottom ash, sementara piezo section akan menangkap tekanan dari mobilitas di trotoar untuk mengubahnya menjadi listrik.” terang Is’ad.

Dengan menggunakan fly ash sebagai bahan pembuatan paving block berongga (porous), tim Pievo memanfaatkan limbah industri PLTU tersebut untuk menciptakan paving block yang ramah lingkungan sekaligus bisa menyelesaikan permasalahan resapan air yang kurang di wilayah perkotaan. Selain itu, modul piezoelektrik dipasang di jalur trotoar sehingga bisa menghasilkan listrik secara lebih berkelanjutan.

“Jadi Pievo merupakan inovasi trotoar yang dilatarbelakangi oleh tertutupnya resapan air akibat sektor transportasi, permasalahan energi terbarukan, dan kesediaan fly ash dari industri PLTU yang melimpah…modul piezoelectrik bertujuan untuk menghasilkan listrik dari orang yang berjalan.” tambahnya.

Is’ad sendiri mulanya tidak menyangka ide yang diusung timnya bisa diganjar dengan dua penghargaan sekaligus. Meski mengalami banyak masalah di awal, tapi ia dan tim optimis bisa meraih hasil terbaik selama kompetisi berlangsung. “Kemenangan ini sangat tidak terduga, beberapa hari sebelum exhibition, tim kami mengalami beberapa hambatan. Dari sini muncul sedikit keraguan. Namun, tim kami mencoba menguatkan dan berusaha tampil maksimal.”

Ia berharap, kemenangan ini bisa memotivasi timnya untuk terus mengembangkan inovasi yang bisa diaplikasikan dalam masyarakat. “Harapan bagi tim kami setelah kemenangan ini, semoga semangat dan motivasi untuk mengembangkan inovasi ini terus muncul. Harapan terbesar saya ke depan, semoga inovasi ini dapat di aplikasikan sebagai solusi dari permasalahan resapan air dan energi.” tutur Is’ad.

Foto oleh Tim Pievo