Gabungkan Bata Beton Penyerap Air dan Piezoelektrik, Tim Pievo Raih Dua Penghargaan di WYIE 2025

Gabungkan Bata Beton Penyerap Air dan Piezoelektrik, Tim Pievo Raih Dua Penghargaan di WYIE 2025

Mahasiswa Fakultas Teknik Undip berhasil meraih hasil gemilang dalam ajang World Young Inventors Exhibition (WYIE) 2025. Kompetisi yang digelar oleh oleh Malaysian Invention and Design Society (MINDS) dan CIS ini berlangsung di Kuala Lumpur Convention Centre, Malaysia, pada 29-31 Mei 2025.

Tim Pievo yang terdiri dari Citra Puspita Rahmawati, Adibta Taufik Ramadhan, Wan Lubnayya Nabigha, Muhammad Is’ad Rozan, Farhan Nugraha Yogatrisna, Kurnia Fajarrani Syafa’ati, dan Lu’lu’a Fauzia Nurdin berhasil mendapatkan Gold Medal dan Special Prize dari Korean Invention Promotion Association (KIPA) dengan membawa inovasi berjudul “PIEVO: Innovative Permeable Concrete Pavements (PCPs) with Piezoelectric Integration for Achieving SDGs Goal 11″. 

“PIEVO merupakan inovasi paving block dengan substitusi bottom ash dari PLTU yang diintegrasikan dengan piezoelektrik,” ujar Muhammad Is’ad Rozan, salah satu anggota tim Pievo.

Pievo bekerja dengan menggabungkan antara bata beton yang bisa menyerap air, dan modul piezoelektrik yang menggunakan tekanan dari pengguna jalan untuk menggerakan generator dan menghasilkan listrik. “Permeable section akan meningkatkan daya serap air melalui substitusi bottom ash, sementara piezo section akan menangkap tekanan dari mobilitas di trotoar untuk mengubahnya menjadi listrik.” terang Is’ad.

Dengan menggunakan fly ash sebagai bahan pembuatan paving block berongga (porous), tim Pievo memanfaatkan limbah industri PLTU tersebut untuk menciptakan paving block yang ramah lingkungan sekaligus bisa menyelesaikan permasalahan resapan air yang kurang di wilayah perkotaan. Selain itu, modul piezoelektrik dipasang di jalur trotoar sehingga bisa menghasilkan listrik secara lebih berkelanjutan.

“Jadi Pievo merupakan inovasi trotoar yang dilatarbelakangi oleh tertutupnya resapan air akibat sektor transportasi, permasalahan energi terbarukan, dan kesediaan fly ash dari industri PLTU yang melimpah…modul piezoelectrik bertujuan untuk menghasilkan listrik dari orang yang berjalan.” tambahnya.

Is’ad sendiri mulanya tidak menyangka ide yang diusung timnya bisa diganjar dengan dua penghargaan sekaligus. Meski mengalami banyak masalah di awal, tapi ia dan tim optimis bisa meraih hasil terbaik selama kompetisi berlangsung. “Kemenangan ini sangat tidak terduga, beberapa hari sebelum exhibition, tim kami mengalami beberapa hambatan. Dari sini muncul sedikit keraguan. Namun, tim kami mencoba menguatkan dan berusaha tampil maksimal.”

Ia berharap, kemenangan ini bisa memotivasi timnya untuk terus mengembangkan inovasi yang bisa diaplikasikan dalam masyarakat. “Harapan bagi tim kami setelah kemenangan ini, semoga semangat dan motivasi untuk mengembangkan inovasi ini terus muncul. Harapan terbesar saya ke depan, semoga inovasi ini dapat di aplikasikan sebagai solusi dari permasalahan resapan air dan energi.” tutur Is’ad.

Foto oleh Tim Pievo

 

Mahasiswa Arsitektur Undip Bawa Pulang Dua Juara pada Ajang Hackathon ARCH:ID 2025

Mahasiswa Arsitektur Undip Bawa Pulang Dua Juara pada Ajang Hackathon ARCH:ID 2025

Minggu, 11 Mei 2025, kabar membanggakan datang dari tim mahasiswa Arsitektur Universitas Diponegoro. Tim ini berhasil meraih dua Juara Pertama dalam Hackathon at ARCH:ID 2025. Dua juara yang berhasil dimenangkan adalah juara pertama untuk kompetisi Design, Innovate, and Fabricate with Autodesk Forma dan kompetisi Design, Innovate, and Fabricate with Rinocheros & Grasshopper. 

Kompetisi Hackathon ini sendiri merupakan bagian dari ARCH:ID, forum arsitektur bergengsi yang diselenggarakan oleh Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) dan CIS. Mengusung tema “Design, Innovate & Fabricate“, para peserta dituntut untuk mengeksplorasi desain secara intensif berbasis kolaborasi dengan pendampingan langsung dari para ahli arsitektur terkemuka di Indonesia. Dalam waktu 6 jam, peserta ditantang untuk merancang desain berbasis BIM, permodelan parametrik, dan fabrikasi digital menggunakan beragam aplikasi seperti Autodesk Forma, Rhinoceros + Grasshopper, hingga 3D Printing.

Tim Laboratorium Perancangan Arsitektur Fakultas Teknik Undip yang terdiri dari Muhammad Amir Akram, Maheswara Rizky Pasopati, Ahmad Bayu Wibisono, Reino Dzakwan Pratama, dan Siti Nurjanah berhasil tampil gemilang dengan mengalahkan berbagai peserta dari perguruan tinggi, profesional, dan maker space dari seluruh Indonesia. Capaian ini tentunya menjadi prestasi membanggakan sekaligus menjadi bukti dari kualitas pendidikan dan riset yang ada di Fakultas Teknik Undip.

“Ini merupakan pencapaian luar biasa dan menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus berinovasi. Pencapaian ini bukan hanya tentang kemenangan tim, tapi juga kebanggaan bagi sivitas akademika Undip dalam menunjukkan kualitasnya ,” ujar Dr. Arnis Rochma Harani dan Dr. Resza Riskiyanto selaku dosen pendamping dan koordinator Laboratorium Perancangan Arsitektur.

Dengan torehan ini, tim mahasiswa Undip tidak hanya membawa pulang penghargaan tertinggi, dan hadiah, tetapi juga membawa nama baik kampus di kancah arsitektur digital nasional. Kegiatan ini diikuti oleh Departemen Arsitektur dari beberapa kampus terkemuka lain di Indonesia.

Reporter: Laboratorium Perancangan Arsitektur Fakultas Teknik Undip

Editor: M. Rusmul Khandiq

 

 

International Capstone Design UNDIP X UTM, Kolaborasi Fakultas Teknik Undip dengan Mitra Global untuk Ciptakan Inovasi Berbasis Permasalahan Nyata dalam Masyarakat

International Capstone Design UNDIP X UTM, Kolaborasi Fakultas Teknik Undip dengan Mitra Global untuk Ciptakan Inovasi Berbasis Permasalahan Nyata dalam Masyarakat

Jumat, 17 Januari 2025, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro bekerja sama dengan Universiti Teknologi Malaysia (UTM) resmi menggelar kegiatan bertajuk International Capstone Design UNDIP X UTM. Kegiatan hasil dari kolaborasi antara Fakultas Teknik Universitas Diponegoro dan mitra internasional ini berlangsung pada 13 – 17 Januari 2025 di Johor Bahru, Malaysia.

Dalam kegiatan ini, para peserta akan mengimplementasikan keilmuan yang mereka miliki untuk mengembangkan sebuah inovasi yang dapat memecahkan permasalahan nyata melalui proyek lintas negara. Dalam program ini, tujuh mahasiswa dari IUP Teknik Industri Undip bersama dengan enam mahasiswa dari Faculty of Electrical Engineering (FKE) UTM saling bekerja sama dalam menyelesaikan permasalahan di Taman Nasional Tanjung Piai, Johor.

M. Mujiya Ulkhaq, S.T., M.Sc., Ph.D., pembimbing dari tim Undip mengungkapkan, program ini ditujukan sebagai bentuk nyata dari upaya Fakultas Teknik Undip untuk menyiapkan lulusan yang berwawasan global, kritis, dan adaptif terhadap perubahan zaman. “Program ini merupakan langkah konkret kami dalam menyiapkan lulusan berwawasan global, kritis, dan adaptif terhadap tantangan zaman. Mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi langsung terlibat dalam praktik nyata lintas negara,” ujarnya.

Para peserta International Capstone Design dari Undip sedang melihat karya-karya yang dipamerkan dalam Capstone Expo FKE UTM

Program ini dimulai ketika Tim dari Undip, dibimbing oleh dua dosen dari Teknik Industri Undip, yaitu M. Mujiya Ulkhaq, S.T., M.Sc., Ph.D. dan Dr. Naniek Utami Handayani, S.Si., M.T., tiba di Johor Bahru pada 12 Januari 2025. Di dua hari pertama, para peserta dari Undip mengikuti beberapa kegiatan di UTM, seperti Capstone Expo dari mahasiswa FKE UTM dan kuliah interaktif terkait Design Thinking bersama mahasiswa UTM.

Tim dari Undip dan UTM menjalani kunjungan lapangan di Taman Nasional Tanjung Piai, Johor. Nantinya, para peserta International Capstone Design ini dibagi ke dalam tiga kelompok untuk menyelesaikan permasalahan di Tanjung Piai

Pada tanggal 14 Januari 2025, para peserta menjalani kunjungan lapangan ke Taman Nasional Tanjung Piai, Johor. Dalam kunjungan ini juga, para mahasiswa dibagi ke dalam tiga kelompok untuk menyelesaikan permasalahan nyata yang ada di Taman Nasional Tanjung Piau, yaitu satu kelompok untuk menyelesaikan isu keselamatan pengunjung dan pengembangan wind alarm/detector, dan dua kelompok lainnya untuk mengembangkan strategi ekoturisme dengan pendekatan kreatif dan berkelanjutan.

Tim dari Undip dan UTM berkunjung ke Treom Tech, Sdn Bhd dan Zaquin Resources, Sdn Bhd, dua perusahaan rintisan di bidang pengelolaan sampah berbasis kecerdasan artifisial

Pada 15 Januari 2025, para peserta berkesempatan untuk mengunjungi dua perusahaan rintisan inovatif yang bergerak di bidang pengelolaan sampah berbasis kecerdasan artifisial, yaitu Treom Tech Sdn Bhd dan Zaquin Resources, Sdn Bhd. Selain itu, di hari yang sama mahasiswa juga menjalani sesi kuliah terkait qualitative design. Kunjungan dan kuliah ini bertujuan untuk memperdalam wawasan mahasiswa ketika mengerjakan proyek Capstone Design mereka nantinya. Kegiatan ini ditutup pada 16 Januari 2025 dengan Campus Tour UTM dan refleksi bersama.

Mujiya menambahkan, kegiatan International Capstone Design ini akan dilanjutkan pada bulan Mei di Universitas Diponegoro dan ditutup dengan presentasi akhir pada bulan Agustus di UTM. “Proyek ini nantinya akan dilanjutkan di Indonesia pada bulan Mei, di mana mahasiswa dari UTM berkunjung ke Undip. Presentasi akhir akan diadakan pada bulan Agustus di UTM Johor Bahru, Malaysia,” ujarnya.

Harapannya, kegiatan ini tidak hanya memperkuat kerja sama akademik antara UNDIP dan UTM, namun juga membuka peluang kolaborasi lanjutan dalam bidang riset, pengabdian masyarakat, serta pengembangan inovasi mahasiswa secara internasional.

Berita oleh Tim International Capstone Design UNDIP X UTM

 

Antawirya Undip Sukses Raih 3 Juara dalam Shell Eco-Marathon 2025

Antawirya Undip Sukses Raih 3 Juara dalam Shell Eco-Marathon 2025

Fakultas Teknik kembali mendapatkan kabar gembira. Tim Antawirya Universitas Diponegoro berhasil memperoleh 3 juara dari ajang Shell Eco-Marathon Asia-Pacific and the Middle East 2025. Kompetisi internasional ini digelar pada 8 – 12 Februari 2025 di Sirkuit Internasional Lusail, Qatar.

Shell Eco-Marathon sendiri merupakan kompetisi inovasi mobil hemat energi yang diselenggarakan oleh Shell, perusahaan pertambangan minyak asal Belanda. Di region Asia-Pasifik dan Timur Tengah sendiri, tercatat ada 750 peserta dari 16 negara ikut berkompetisi di dua kategori utama, yaitu Urban Concept dan Prototype. Tim Antawirya sendiri berhasil meraih Juara 1 untuk Prototype Battery Electric, Juara 2 untuk Urban Internal Combustion Engine, dan Juara 2 Off-Track Technical Innovation Award. 

General Manager Antawirya Undip, Haikal Aulya Rahman mengatakan, kompetisi pada tahun ini cukup menantang karena waktu persiapannya yang cukup singkat. Selain itu, pelaksanaan kompetisi di Qatar juga menjadi kendala karena biaya pengiriman menjadi lebih besar daripada kompetisi sebelumnya yang digelar di Sirkuit Internasional Mandalika, Indonesia.

“Yang membedakan itu adalah, ini pertama kalinya kita ke luar negeri, dan waktu lombanya dimajukan. Tahun lalu (lombanya) di bulan Juni atau Juli, sekarang di bulan Februari. Persiapan kita hanya satu setengah bulan dari KMHE (Kompetisi Mobil Hemat Energi 2024) ke lomba internasional ini sangat cepat,” ujar Haikal.

Tim Antawirya Undip berpose bersama purwarupa hasil karya mereka, Gentayu. Di Shell Eco-Marathon 2025, Gentayu berhasil meraih Juara 2 untuk Urban Internal Combustion Engine

Meski pelaksanaan kompetisinya dipercepat, namun Tim Antawirya Undip sudah melakukan beberapa evaluasi dan perbaikan terhadap dua purwarupa mereka, Gentayu dan Rondhan. Salah satu perbaikan yang dilakukan adalah dengan melakukan riset untuk menaikkan efisiensi mesin dan bobot mobil.

“Ada beberapa bagian yang diganti untuk bisa menaikkan efisiensi. Secara aturan teknisnya juga banyak perubahan dari tahun kemarin. Beberapa bagian seperti engine, body, itu bisa memengaruhi efisiensi mobil. Kita juga buat lebih ringan (mobilnya), dari sebelumnya 30 kilo menjadi 28 kilo. Kami riset dari pagi ke pagi, dan itu berhasil. Alhamdulillah dapat 3 juara,” ujar Sakti Muna Ridhoni, Kepala Divisi Chasis and Steering Antawirya Undip.

Haikal berharap, kemenangan Tim Antawirya Undip di Shell Eco-Marathon 2025 bisa memotivasi para anggota baru dalam mempersiapkan yang lebih baik untuk kompetisi berikutnya, yaitu Kompetisi Mobil Hemat Energi (KMHE) 2025.

“Semoga pencapaian kami di Shell Eco-Marathon ini bisa memotivasi adik-adik (anggota baru Tim Antawirya Undip) untuk bisa berusaha lebih di Kompetisi Mobil Hemat Energi 2025. Semoga mereka bisa lebih komitmen dan lebih bekerja keras lagi,” harap Haikal.

 

Tangan Bionik Bawa Mahasiswa Teknik Raih Gold Medal dan Special Award dalam IPITEX 2025

Tangan Bionik Bawa Mahasiswa Teknik Raih Gold Medal dan Special Award dalam IPITEX 2025

Kamis, 6 Februari 2025, prestasi membanggakan kembali diraih oleh mahasiswa Fakultas Teknik Undip. Tim Avishkara yang digawangi oleh mahasiswa-mahasiswa dari Departemen Teknik Mesin Undip berhasil mendapatkan Gold Medal dan Special Award dalam kompetisi bertajuk Thailand Inventors Day / International Intellectual Property, Invention, Innovation and Technology Exposition (IPITEx) 2025.

IPITEX adalah kompetisi inovasi internasional yang digelar oleh National Research Council of Thailand (NCRT). Dalam kompetisi ini, ratusan peneliti muda dari berbagai belahan dunia saling bertemu dan mempresentasikan karya inovasi mereka. Kompetisi ini berlangsung pada 2-6 Februari 2025 di Bangkok International Trade & Exhibition Centre (BITEC), Bangkok, Thailand. Dalam kompetisi ini, Tim Avishkara berhasil meraih dua juara dengan inovasi mereka, Econo-hand.

Econo-hand adalah inovasi yang dikembangkan oleh tim yang terdiri dari Ir’syahdul Hafizd, Muhammad Rafli At Thariq, Ilham Andika Putra Sihombing, Surya Mahendra Putra Hidayat, Marceliias Nathan Prima, Muhammad Fatih Naufal, dan Denis Bungaran. Dengan bimbingan dari Prof. Dr. Rifky Ismail, S.T., M.T., Tim Avishkara mengembangkan penggunaan desain modular yang lebih murah dan lebih nyaman sebagai alternatif tangan bionik bagi penyandang disabilitas. Desain modular memungkinkan pengguna untuk hanya menggunakan bagian-bagian tangan bionik yang sesuai dengan kebutuhan spesifik mereka, sehingga biaya bisa ditekan dan lebih mudah diatur sesuai dengan kenyamanan dari pengguna.

Ir’syahdul Hafizd, perwakilan dari tim Avishkara, bangga dengan capaian yang diraih oleh timnya. Menurutnya, keberhasilan Econo-hand tidak hanya mengharumkan nama Universitas Diponegoro, tapi juga membuktikan bahwa teknologi di masa sekarang bisa dijangkau oleh semua kalangan.

“Bangga atas pencapaian luar biasa tim yang berhasil membawa nama Universitas Diponegoro ke kancah internasional hingga sukses meraih Gold Medal dan Special Award di ajang bergengsi Thailand Inventors’ Day 2025. Inovasi Low-Cost Modular Bionic Hands ini bukan hanya sebuah prestasi, tetapi juga bukti nyata bahwa teknologi dapat dihadirkan untuk semua kalangan.”

Muhammad Rafli At Thariq, anggota tim Avishkara berharap, kehadiran timnya di kancah internasional bisa menjadi pengingat bahwa generasi muda bisa menciptakan solusi dengan inovasi yang mereka ciptakan. “Kehadiran kami berfungsi  sebagai pengingat yang kuat bagi dunia bahwa melalui inovasi, kami dapat  menciptakan solusi.”

 

Sukses Raih Juara 1 Cybersecurity di Seleksi Nasional, Muhammad Zaky Adzkiya Wakili Indonesia dalam WorldSkills ASEAN Philippines 2025

Sukses Raih Juara 1 Cybersecurity di Seleksi Nasional, Muhammad Zaky Adzkiya Wakili Indonesia dalam WorldSkills ASEAN Philippines 2025

Kabar gembira datang dari Departemen Teknik Komputer Undip. Muhammad Zaky Adzkiya, Mahasiswa Teknik Komputer Undip, bersama dengan timnya berhasil meraih Juara 1 Bidang Cybersecurity dalam Seleksi Nasional WorldSkills ASEAN Philippines 2025.

WorldSkills ASEAN adalah kompetisi keterampilan dua tahunan tingkat Asia Tenggara yang mempertemukan bakat-bakat terampil untuk bersaing menuju WorldSkills Competition (WSC). Kompetisi ini bertujuan untuk meningkatkan standar kompetensi kerja baik di tingkat regional maupun internasional. Sebagai bentuk upaya untuk menyeleksi perwakilan Indonesia di WorldSkills ASEAN, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI menyelenggarakan Seleksi Nasional. Pada tahun ini, Seleksi Nasional berlangsung dari tanggal 5 sampai 9 November 2024.

Muhammad Zaky Adzkiya menuturkan, alasan ia memilih bidang Cybersecurity dalam Seleksi Nasional ini karena bidang tersebut merupakan bidang yang sudah lama ia dalami. “Saya sudah mendalami bidang tersebut sebelumnya dan juga ini kesempatan saya untuk bisa mewakili Indonesia di ranah internasional.”

Sebagai Juara 1, Zaky tidak menyangka bahwa ia dan timnya berhasil memenangkan Seleksi Nasional dan mewakili Indonesia di WorldSkills ASEAN yang akan diselenggarakan di Filipina pada 2025 nanti. Ia sendiri mengaku bahwa capaiannya di Seleksi Nasional melebihi target untuk tahun ini.

“Jujur yang pasti merasa bangga dan tidak menyangka, karena mendapatkan apresiasi dari semua orang bahkan dari menteri sekalipun. Sebenarnya target tahun ini hanya memenangkan perlombaan pada ranah universitas, namun Tuhan menghendaki lain (menjadi perwakilan Indonesia di WorldSkilss ASEAN).” ucapnya.

Muhammad Zaky Adzkiya, bersama dengan timnya berhasil meraih Juara 1 dalam Seleksi Nasional WorldSkills ASEAN Philippines 2025

Sebagai mahasiswa Teknik Komputer Undip, Zaky merasa sangat terbantu karena bidang cybersecurity sejalan dengan apa yang dipelajarinya di Undip. Ia tidak merasa kesulitan selama mempersiapkan diri untuk Seleksi Nasional karena tugas dan pembelajaran yang ia dapatkan di kelas selaras dengan bidang yang ia pelajari.

“Program studi saya adalah Teknik Komputer, yang mana itu sangat sesuai dengan bidang perlombaan saya (cybersecurity). Sehingga ketika saya mengerjakan tugas atau belajar apapun pada suatu mata kuliah di Teknik Komputer, secara tidak langsung saya juga belajar mengenai cybersecurity.” kata Zaky.

Sebagai perwakilan dari Indonesia, Zaky dan timnya berharap bisa membawa pulang Gold Medal dari Filipina dan melaju ke WorldSkills ASIA 2025. “Target tentunya jadi Gold Medalist. Saya yakin saya akan berusaha semaksimal mungkin karena saya membawa nama Indonesia di mancanegara. Target selanjutnya yaitu WorldSkills ASIA yang akan diselenggarakan di Taiwan, yang mana saya harus menjuarai WorldSkills ASEAN.”