Pilih Laman
MAHASISWA TEKNIK LINGKUNGAN UNDIP BERHASIL RAIH JUARA DALAM KOMPETISI DEBAT INTERNASIONAL KB SOLVEATHON TOURNAMENT 2023

MAHASISWA TEKNIK LINGKUNGAN UNDIP BERHASIL RAIH JUARA DALAM KOMPETISI DEBAT INTERNASIONAL KB SOLVEATHON TOURNAMENT 2023

Kamis, 13 Juli 2023, mahasiswa Fakultas Teknik Undip berhasil memenangkan kompetisi prestisius berskala internasional dengan tajuk KB Solveathon Tournament 2023. Mahasiswa bernama Nadia Nursaidatina Arifah Putri dari Teknik Lingkungan angkatan 2020 berhasil mendapatkan titel Champions bersama tim Game Changer setelah mengalahkan 16 peserta di babak final yang diadakan di Gedung KB Insurance Ingenium di Kota Suwon, Provinsi Gyeonggi, Korea Selatan.

KB Solveathon Tournament 2023 sendiri merupakan kompetisi debat yang diadakan oleh Kookmin Bank (KB) Group, salah satu grup keuangan ternama di Korea Selatan, bekerja sama dengan Debate Korea dan Kedutaan Besar Indonesia untuk Korea Selatan. Dalam kompetisi ini, para peserta dituntut untuk menyelesaikan permasalahan terkait masa depan keuangan dari KB Bank selama 42 jam. Dalam kompetisi ini, 16 peserta dari Indonesia terpilih dari 200 peserta yang mendaftar untuk berangkat ke Korea Selatan dan menjalani babak final bersama peserta dari Korea Selatan.

Pada kompetisi ini, Nadia bersama empat mahasiswa lainnya dari Universitas Hasanuddin, Universitas Trisakti, dan Yonsei University, saling berdiskusi dalam satu tim untuk memecahkan permasalahan terkait kurangnya kesadaran masyarakat terhadap layanan yang ditawarkan oleh Bank KB Bukopin sebagai anak perusahaan dari KB Group di Indonesia. Tim yang diberi nama “Game Changer” ini kemudian menawarkan solusi literasi finansial berupa gamifikasi sistem keuangan berbasis poin dan dan misi dalam satu aplikasi digital. Dari ide inilah mereka berhasil melaju ke babak Grand Final dan memenangkan gelar Champions serta hadiah-hadiah lain seperti uang pembinaan dan kesempatan untuk berpartisipasi dalam pertukaran akademik dengan universitas terkemuka di luar negeri.

Nadia Nursaidatina Arifah Putri (kanan) berfoto bersama Duta Besar Republik Indonesia untuk Korea Selatan, Gandi Sulistiyanto (kiri)

Nadia Nursaidatina Arifah Putri, selaku salah satu anggota tim Game Changer dari Universitas Diponegoro sendiri mengaku cukup terkejut bisa memenangkan kompetisi bergengsi ini. Ia berujar bagaimana para peserta memiliki latar belakang yang cukup bagus sehingga membuatnya sempat merasa kurang percaya diri di awal. Namun, kerja keras timnya berhasil membawakan hasil yang sangat memuaskan. “Dalam kompetisi ini, yang ikut juga background-nya keren banget, ada yang dari alumni IISMA, beberapa dari mereka juga Mapres (Mahasiswa Berprestasi), jadi nggak nyangka bisa menang. Tim ku saat itu juga sangat bekerja keras sampai jarang tidur untuk mengerjakan kasusnya. Jadi semuanya terbayarkan dan bisa keluar sebagai pemenang,” ucap Nadia.

Dalam kompetisi ini, Nadia tidak hanya berkompetisi saja, ia juga kesempatan untuk berinteraksi dan bertukar budaya dengan mahasiswa dari Korea Selatan serta berdiskusi langsung dengan Duta Besar Republik Indonesia untuk Korea Selatan. Ia sendiri berpesan kepada para mahasiswa lainnya terutama dari Universitas Diponegoro untuk berani mengambil kesempatan yang ada sehingga bisa meraih juara suatu hari nanti. “Menurut saya, jangan takut untuk pursue what become your dream, karena menjadi juara di sini juga butuh banyak pengorbanan dan kegagalan lainnya. Tapi, everything you lose is a step you take, semuanya bakal terbayarkan di waktu yang tepat.”

RMT UNDIP SUKSES BAWA PULANG SPECIAL PRIZE DARI AJANG INTERNASIONAL MONACO ENERGY BOAT CHALLENGE 2023

RMT UNDIP SUKSES BAWA PULANG SPECIAL PRIZE DARI AJANG INTERNASIONAL MONACO ENERGY BOAT CHALLENGE 2023

Sabtu, 8 Juli 2023, Research of Marine Technology (RMT) Undip berhasil membawa pulang prestasi membanggakan dalam ajang kompetisi kapal hemat energi internasional bertajuk Monaco Energy Boat Challenge 2023. Dalam perlombaan yang berlangsung dari 3-8 Juli 2023 tersebut, RMT Undip berhasil mendapatkan Special Prize: Upcycling for the Ocean atas kapal mereka, Diponegoro 1.0. RMT Undip berhasil mendapatkan penghargaan tersebut karena kapal Diponegoro 1.0 dinilai sebagai kapal paling ramah lingkungan serta efisien dalam menggunakan energi alternatif.

Monaco Energy Boat Challenge sendiri adalah salah satu kompetisi paling bergengsi di bidang pengembangan kapal hemat energi. Diadakan oleh Club Yacht de Monaco, salah satu klub kapal pesiar tertua di dunia, kompetisi ini mempertemukan 50 tim dari 31 universitas dan 25 negara untuk saling unjuk gigi dalam menciptakan kapal dengan teknologi hemat energi paling mutakhir. Ada tiga kategori utama yang dipertandingkan, yaitu Energy, Solar, dan Open Class. RMT Undip sendiri ikut serta di kategori Solar dengan menggunakan kapal terbarunya, Diponegoro 1.0. Pada kompetisi ini, RMT Undip menjadi satu-satunya wakil dari Indonesia serta Asia Tenggara yang berhasil naik ke atas podium.

Rico Ade Putra, Ketua RMT Undip mengungkapkan, keikutsertaan RMT Undip dalam kompetisi ini merupakan yang pertama kali bagi mereka. Ia dan tim sendiri bersyukur bisa mendapatkan kesempatan untuk berkompetisi di kompetisi tertinggi di dunia pengembangan kapal hemat energi internasional tersebut. “Ajang kompetisi semacam ini sebenarnya di dunia itu banyak, tapi untuk di Monaco ini sendiri istilahnya puncak dari semua kompetisi tersebut. Di Belanda ada, di Kanada ada, namun paling puncaknya ada di Monaco ini. Bisa dibilang semuanya mempersiapkan untuk ke sana (Monaco),” ucap Rico.

Muhammad Hasan Atqiya, Manajer Nonteknis RMT Undip menambahkan, sejak awal tim RMT Undip menargetkan untuk bisa berkompetisi di ajang ini. Ia sendiri merasa beruntung bisa belajar tentang inovasi dan teknologi terbaru dari negara-negara lain. “Sejak awal kita memandang lomba ini sebagai ajang prestisius. Di sini, pelajaran yang kami dapat cukup banyak, seperti bagaimana cara menjalankan sebuah tim secara profesional. Kita juga belajar dari sana bahwa inovasi dan teknologi yang kita bawa itu tidak kalah dengan yang ada di luar sana. Kita banyak bertukar ilmu di sana,” ujarnya.

Rico selaku Ketua RMT Undip sendiri berharap, dari keberhasilan ini RMT Undip bisa mendapatkan pendanaan dan kesempatan riset yang lebih luas ke depannya sehingga bisa mengembangkan kapalnya menjadi lebih baik. “Tim-tim luar negeri itu jika ikut kompetisi ini harus cuti. Mereka cuti selama satu tahun dan fokus untuk riset dan mengembangkan kapal mereka. Kemudian juga investasinya besar, bahkan ada yang sampai milyaran dananya. Jadi memang risetnya luar biasa. Kita berharap kita bisa menuju ke sana,” ujar Rico.

Foto oleh RMT Undip

ANTAWIRYA SUKSES RAIH POSISI TIGA PADA DUA KATEGORI DI SHELL ECO-MARATHON ASIA PACIFIC AND THE MIDDLE EAST 2023

ANTAWIRYA SUKSES RAIH POSISI TIGA PADA DUA KATEGORI DI SHELL ECO-MARATHON ASIA PACIFIC AND THE MIDDLE EAST 2023

Minggu, 9 Juli 2023, Tim Antawirya Undip berhasil meraih hasil yang cukup memuaskan pada helatan kontes mobil hemat energi berskala internasional bertajuk Shell Eco-Marathon Asia-Pacific and the Middle East 2023. Pada kompetisi yang berlangsung di Sirkuit Internasional Mandalika pada 4-9 Juli 2023 tersebut, tim Antawirya berhasil menyabet posisi ketiga pada dua kategori, yaitu kategori Urban Internal Combustion Engine dan Prototype Electric Vehicle.

Shell Eco-Marathon 2023 sendiri adalah kompetisi pelajar teknik yang diikuti oleh berbagai perguruan tinggi dari seluruh dunia. Perlombaan ini terdiri atas babak regional dan babak final, di mana untuk regional Asia-Pasifik dan Timur Tengah diadakan di Indonesia. Pada kompetisi ini, 40 tim yang berasal dari berbagai negara di region Asia-Pasifik dan Timur Tengah ditugaskan untuk mempertandingkan kendaraan ultra-efisien rancangan mereka dalam dua kategori utama, yaitu kategori Prototype dan Urban Concept. Dari dua kategori tersebut, tiap tim harus memilih salah satu dari tiga jenis bahan bakar sebagai subkategori, yaitu baterai listrik (Electric Vehicle), sel hydrogen, dan mesin pembakaran internal (Internal Combustion Engine). Pada tahun ini, tim Antawirya menyiapkan dua mobil untuk dilombakan, yaitu Rondhan untuk kategori Prototype Electric Vehicle dan Gentayu untuk Urban Internal Combustion Engine.

Tim Antawirya sedang menyiapkan Gentayu untuk dilombakan di kategori Urban  Internal Combustion Engine pada Shell Eco-Marathon 2023

Andra Maulana, Manajer Internal Combustion Engine (ICE) Antawirya mengatakan, keberhasilan dari tim Antawirya di tahun ini tidak lepas dari hasil evaluasi terhadap performa tim Antawirya pada kompetisi yang sama di tahun kemarin. Ia menambahkan, untuk tahun ini mereka mengalami peningkatan prestasi, di mana tahun sebelumnya mereka hanya mendapatkan posisi keempat pada satu kategori saja, yaitu kategori Urban Internal Combustion Engine. “Kita sudah punya pengalaman di Shell Eco-Marathon di tahun sebelumnya. Di mana kita di posisi keempat. Jadi pada tahun ini kita banyak melakukan inovasi. Di mesin, kita banyak gunakan mesin hasil manufaktur. Lalu untuk sasis dan kaki-kaki kita juga banyak inovasi. Jadi alhamdulillah di tahun ini kita bisa dapat posisi ketiga,” ucapnya.

Mobil prototipe bertenaga listrik karya tim Antawirya, Rondhan, sedang melaju di Sirkuit Internasional Mandalika

Rafli Alamsyah, Manajer Electric Vehicle (EV) Antawirya mengaku bersyukur karena tahun ini tim Antawirya bisa memenangkan dua kategori sekaligus. Ia menuturkan, tim Antawirya bertekad untuk meningkatkan prestasinya pada kompetisi selanjutnya. “Dari kita sendiri masih ingin meningkatkan prestasi kita. Kita masih di podium tiga. Ke depannya kita ingin perbaiki menjadi lebih baik ke depannya. Kita targetnya bisa podium satu. Target utama kita di tahun depan kita bisa menjadi Regional Champion dan ikut serta dalam Driver World Championship,” tutur Rafli.

Dekan Fakultas Teknik, Prof. Ir. M. Agung Wibowo, M.M, M.Sc, Ph.D berharap, tim Antawirya bisa menanamkan keberhasilan mereka dalam kompetisi kali ini kepada para mahasiswa lainnya. “Menurut saya, perlu ditanamkan jiwa-jiwa kompetisi kepada mahasiswa-mahasiswa lainnya. Kesuksesan tim Antawirya adalah hasil dari upaya jangka panjang. Semoga nantinya bisa ditularkan ke adik-adik kelasnya,” ucap beliau.

Foto oleh Tim Antawirya Hexa Undip

PSMT UNDIP BERHASIL SABET GRAND PRIX DAN 2 JUARA PADA 12TH BALI INTERNATIONAL CHOIR FESTIVAL

PSMT UNDIP BERHASIL SABET GRAND PRIX DAN 2 JUARA PADA 12TH BALI INTERNATIONAL CHOIR FESTIVAL

Sabtu, 29 Juli 2023, Tim Aksa Swara Indonesia dari Paduan Suara Mahasiswa Teknik (PSMT) Undip berhasil meraih hasil yang memuaskan dalam kompetisi paduan suara internasional bertajuk 12th Bali International Choir Festival. Dalam kompetisi yang berlangsung mulai dari tanggal 24 Juli hingga 27 Juli 2023 ini, tim Aksa Swara Indonesia berhasil mendapatkan Juara 4 dalam kategori Musica Sacra, Champion dalam kategori Mixed Youth, dan Grand Prix Champion.

Sebelumnya, PSMT Undip mendapatkan Grand Prix pada 18th Busan Choral Festival & Competition pada tahun 2022. Pada tahun ini, PSMT Undip melalui tim Aksa Swara Indonesia berhasil mengamankan posisi Grand Prix Champion pada kompetisi yang digelar di Bali tersebut. Elizabeth Putri Kendi, wakil ketua tim Aksa Swara Indonesia mengaku, ia dan tim cukup kaget karena bisa kembali mendapatkan Grand Prix Champion pada tahun ini. Ia bersyukur karena persiapan mereka selama ini berbuah sukses. “Sebenarnya kami kaget dan tidak menyangka (bisa menang). Persiapan yang kami lakukan kemarin cukup banyak. Dari awal tahun kami sudah persiapkan untuk bisa sampai ke sana. Dan Puji Tuhan hasilnya sesuai dengan target kami,” ujarnya.

Gabriel Andre Frezso, ketua Divisi Kepelatihan PSMT Undip mengungkapkan, ia dan segenap tim Aksa Swara Indonesia sangat bersyukur bisa memenangkan kompetisi kali ini. Ia berharap, dengan kemenangan ini nantinya mereka bisa mendapatkan banyak bantuan agar bisa berlatih dan berkompetisi dengan lebih baik, seperti bantuan terkait ruangan untuk latihan. “Menurut saya, yang menjadi rintangan adalah terkait tempat latihan. Jujur tempat latihan kami terkadang kurang proper. Kami berharap nanti kita bisa difasilitasi terkait hal tersebut,” ucap Gabriel.

12th Bali International Choir Festival sendiri merupakan kompetisi paduan suara internasional yang diprakarsai oleh Bandung Choral Society dan didanai oleh BNN RI. Kompetisi ini diikuti oleh ribuan tim paduan suara baik dari Indonesia maupun dari beberapa negara lainnya seperti Spanyol, Italia, Malaysia, Filipina, Korea Selatan, Thailand, Sri Lanka, Taiwan, Tiongkok, dan Jerman. Dalam kompetisi ini, tim yang memenangkan Grand Prix Champion nantinya akan mendapatkan kesempatan untuk berkompetisi pada 3rd Asia Choral Grand Prix yang rencananya akan dilaksanakan pada 2024. Haris Geovani, selaku ketua Aksa Swara Indonesia berharap, keberhasilan tim Aksa Swara Indonesia di tahun ini bisa dilanjutkan oleh generasi berikutnya di tahun depan. “Harapannya, untuk pengetahuan yang didapatkan selama di Aksa Swara Indonesia tidak hanya berhenti di tahun ini saja, tapi bisa disalurkan di tahun-tahun berikutnya. Dan tetaplah mencintai tim ini seperti kamu mencintai tim ini di tahun berikutnya. Tolong salurkan mental juara ini di tahun berikutnya juga,” ucapnya.

Berita disadur dari PSMT Undip

TIM RISET MAHASISWA TEKNIK PERKAPALAN UNDIP SUKSES MENYABET JUARA PERTAMA DI LKTI PESIAR UNHAS 2023

TIM RISET MAHASISWA TEKNIK PERKAPALAN UNDIP SUKSES MENYABET JUARA PERTAMA DI LKTI PESIAR UNHAS 2023

Kamis, 6 Juli 2023, Tim Trailblazer-EZ dari Ekalawya UDT berhasil menyabet Juara 1 dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Pekan Nasional Kemaritiman Universitas Hasanuddin (Pesiar Unhas) 2023. Lomba ini merupakan acara kompetisi nasional tahunan yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Departemen Perkapalan (HMDP) Universitas Hasanuddin dan berfokus pada perlombaan-perlombaan yang berkaitan dengan isu kemaritiman. Pada tahun ini, Tim Trailblazer-EZ berhasil meraih posisi pertama setelah mengalah sembilan tim di babak final yang diadakan di Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, Makassar.

Ekalawya UDT sendiri adalah sebuah tim riset perlombaan independen yang didirikan oleh mahasiswa-mahasiswa dari Departemen Teknik Perkapalan dan berfokus pada pengembangan inovasi desain dan teknologi kemaritiman berkelanjutan. Tim Ekalawya UDT sendiri sudah cukup banyak meraih prestasi, diantaranya pernah mendapatkan Juara 1 pada Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (KKTCBN) 2022 untuk kategori Desain Kapal HSSV. Pada Pesiar Unhas tahun ini, Ekalawya UDT mengirimkan dua delegasi untuk bertanding di babak final LKTI Pesiar Unhas, yaitu Tim Trailblazer-EZ dan Tim Saamudra-EZ. Dari dua tim yang dikirim, hanya Tim Trailblazer-EZ yang berhasil mendapatkan juara.

Dalam Pesiar Unhas tahun ini, Tim Trailblazer-EZ yang terdiri atas Dimas Bosty Alfarizki, Raichi Gunawan, dan Jefri Tanjung Wibisono dari Teknik Perkapalan membawakan konsep pengembangan pariwisata di Wakatobi berbasis eco-tourism bertajuk Tobieco-park. Dalam Tobieco-park ini, pengembangan pariwisata di Wakatobi akan difokuskan untuk membangun taman edukasi kebudayaan dan pemberdayaan terumbu karang menggunakan suplai tenaga listrik dari pembangkit listrik tenaga arus laut dan tenaga surya. “Dengan Tobieco-park, kami berharap akan terwujud pengembangan sektor pariwisata yang diberdayakan oleh energi bersih terbarukan di Wakatobi,” ujar Dimas Bosty Alfarizki, ketua Tim Trailblazer-EZ.

Dimas menambahkan, kemenangan Tim Trailblazer-EZ dalam LKTI Pesiar Unhas 2023 tidak lepas dari usaha dan doa dari seluruh pihak yang terlibat, termasuk Tim Ekalawya UDT sebagai induk dari Tim Trailblazer-EZ. Ia berharap, dengan kemenangan ini para mahasiswa di Fakultas Teknik bisa terus belajar dan berkembang sehingga bisa terus memberikan pengabdian terbaik bagi Departemen, Fakultas, dan Universitas. “Harapannya, para mahasiswa dapat terus belajar dan berkembang, tidak hanya sebagai bentuk pengembangan diri, namun juga tertanam di hatinya bahwa ini merupakan suatu bentuk pengabdian baik bagi diri sendiri maupun bagi Departemen, Fakultas, dan nama baik kampus,” ucapnya.

Anugrah Hidayat, ketua Ekalawya UDT juga menambahkan, keberhasilan tim Trailblazer-EZ ini bisa menjadi catatan baik bagi Tim Ekalawya UDT yang hingga saat ini masih memerlukan dukungan dari Undip. Ia berharap ke depannya tim Ekalawya bisa menjadi tim riset perlombaan yang lebih besar dan bisa lebih mudah dalam mendapatkan pendanaan dari Universitas untuk menunjang aktivitasnya. “Harapan saya, semoga Ekalawya dapat menjadi tim yang lebih besar, lebih berprestasi, dan dapat menjangkau jurusan lain, karena permasalahan kemaritiman perlu diselesaikan melalui kolaborasi antar disiplin ilmu. Dan kami juga memohon kepada Universitas untuk memudahkan alur pendaan dalam perlombaan yang akan kami ikuti nantinya, baik skala Nasional maupun Internasional,” ujar Anugrah.

Berita disadur dari Tim Ekalawya UDT

TIGA MAHASISWA DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN UNDIP BERANGKAT KE JEPANG UNTUK BELAJAR DI TOYOHASHI UNIVERSITY OF TECHNOLOGY

TIGA MAHASISWA DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN UNDIP BERANGKAT KE JEPANG UNTUK BELAJAR DI TOYOHASHI UNIVERSITY OF TECHNOLOGY

Selasa, 4 Juli 2023, Tiga mahasiswa dari Departemen Teknik Lingkungan berangkat ke Jepang untuk mengikuti program pertukaran pelajar di Toyohashi University of Technology (TUT). Tiga mahasiswa tersebut adalah Adieba Luthfia dari Program Studi S1 Teknik Lingkungan, Bening Laksa Intan dari S2 Teknik Lingkungan, dan Denny Hendrik dari S2 Teknik Lingkungan. Mereka mendapatkan beasiswa dari JASSO (Japan Student Services Association) dan bantuan dana World Class University (WCU) dari Universitas Diponegoro untuk bisa menjalani studi dan penelitian selama tiga bulan di TUT.

Program ini merupakan hasil dari kerja sama antara Universitas Diponegoro, Toyohashi University of Technology, dan JASSO dalam menyediakan kesempatan bagi para mahasiswa untuk bisa mendapatkan pengalaman belajar dan meneliti di Jepang. Departemen Teknik Lingkungan Undip sendiri pertama kali mengirimkan mahasiswanya untuk mengikuti program ini pada 2022, dan saat ini sudah ada empat kelompok yang berangkat studi ke TUT dari Teknik Lingkungan Undip.

Adieba Luthfia, salah satu penerima beasiswa mengatakan, ia pertama kali tahu terkait program ini dari temannya yang juga merupakan bagian dari rombongan yang dikirimkan ke TUT pada periode sebelumnya. Pada program ini, ia harus melewati dua tahap seleksi, yaitu seleksi berkas dan wawancara.”Saya sendiri tahu program ini mulai tahun lalu karena ada salah satu teman angkatan yang berangkat ke Jepang melalui program ini juga. Untuk bisa mengikuti program ini, saya harus melalui 2 tahap seleksi, yaitu seleksi berkas dan juga wawancara.”

Ia juga menjelaskan, selama di TUT ia menjadi short-term visiting International student, di mana ia akan menjalani studi sebagai mahasiswa internasional selama 3 bulan. Hal yang berbeda dijalani oleh dua mahasiswa lainnya dari S2 Teknik Lingkungan, di mana mereka terpilih menjadi special research student yang akan berfokus untuk melakukan penelitian di laboratorium di bawah bimbingan professor dari TUT, Prof. Takanobu Inoue. “Pada program ini, saya sebagai Short-term Visiting International Student dan dua mahasiswa S2 Teknik Lingkungan sebagai Special Research Student.ujarnya.

Program ini berjalan mulai dari tanggal 5 Juli dan berakhir pada 27 September nanti. Seperti pada periode sebelumnya, para penerima beasiswa akan menjalani banyak kegiatan mulai dari penelitian, kelas, seminar lab, dan kegiatan studi lainnya. Diharapkan, mahasiswa yang berangkat bisa mendapatkan pengalaman yang berharga dan pengetahuan yang bermanfaat.

Berita disadur dari Departemen Teknik Lingkungan Undip