oleh M Rusmul Khandiq | Sep 5, 2024 | Kabar Fakultas, Prestasi Mahasiswa
Tim Dipanegara dari Departemen Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro berhasil meraih Silver Medal pada ajang World Invention and Technology Expo-International Invention and Innovation Exhibition (WINTEX-IID) 2024. Pameran inovasi internasional yang diselenggarakan oleh Indonesian Invention and Innovation Promotion Association (INNOPA) dan International Federation of Inventors’ Associations (IFIA) ini digelar di Grand Ballroom ASTON Hotel Convention Center, Denpasar, Bali, pada 28-31 Agustus, dan diikuti oleh lebih dari 400 tim dari 25 negara yang bersaing dalam berbagai kategori inovasi.
Tim Dipanegara yang beranggotakan Risala Sujat Swara, Zidan Alriski Putra Hatadina, M. Saddad Rabbany Al Marzuqy, Azka Maulana Widestra, dan Satria Wasis Sahari menorehkan prestasi pada kategori Aviation and Transport dengan menciptakan inovasi bertajuk “Integration of SWATH Hull and Flettner Rotor Innovation in RoPax Ship Design to Support Safety Mobility, Green Shipping, and Sustainability in Maritime Transportation.”
Risala Sujat Swara selaku ketua tim mengungkapkan, inovasi desain kapal RoPax (roll-on/roll-off passenger) yang dirancang timnya tidak hanya mengusung konsep ramah lingkungan, tetapi juga dirancang untuk memberikan ketahanan terhadap gelombang laut ekstrem.
“Kami menciptakan desain kapal yang dapat mengurangi emisi karbon, tahan terhadap gelombang tinggi, serta dilengkapi fasilitas otonom untuk memindahkan kendaraan tanpa pengemudi di dalam kapal. Teknologi ini merupakan satu-satunya di dunia yang diterapkan di kapal.” ungkap Risala.
Motivasi Tim Dipanegara berpartisipasi pada ajang WINTEX-IID 2024 didasari keinginan untuk memperkenalkan riset Undip di tingkat internasional dan menambah prestasi mereka di kancah global.
“Selain untuk menambah prestasi, kami ingin memperkenalkan riset Universitas Diponegoro di level internasional. Proses persiapan menuju kompetisi ini penuh tantangan, dimulai dari pencarian masalah, pengembangan ide, hingga pengujian desain menggunakan perangkat lunak khusus. Dari awal hingga akhir kompetisi, kami lalui penuh dengan suka dan duka yang tak akan terlupakan oleh seluruh anggota tim.” lanjut Risala.
Setelah keberhasilan di WINTEX-IID 2024, Tim Dipanegara juga berencana untuk terus mengikuti kompetisi di berbagai negara dan mengembangkan inovasi yang berdampak nyata bagi keberlanjutan sektor transportasi laut. Tim Dipanegara juga berharap prestasi ini dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa Undip lainnya untuk terus berprestasi dan membanggakan almamater.
“Kami berharap agar ada bibit-bibit baru yang dapat melanjutkan prestasi ini di masa depan.” ucap Risala.
Reporter: Indah Zulayka
Editor: M. Rusmul Khandiq
oleh M Rusmul Khandiq | Sep 2, 2024 | Kabar Fakultas, SDGs
Kamis, 29 Agustus 2024, Departemen Teknik Lingkungan Undip sukses menggelar kembali konferensi internasional berjudul “The 6th International Conference on Environment, Sustainability Issues, and Community Development (INCRID) 2024“. Konferensi ini berlangsung di Gedung Prof. Ir. Eko Budihardjo, M.Sc selama dua hari, dari tanggal 29 Agustus hingga 30 Agustus 2024.
INCRID 2024 merupakan helatan keenam dari konferensi internasional tahunan yang diadakan oleh Departemen Teknik Lingkungan Undip. Forum ini bertujuan sebagai wadah promosi bagi perkembangan teknologi lingkungan, ilmu pengetahuan, pendidikan, dan inovasi untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB). Pada tahun ini, INCRID mengambil tema “Fostering Innovation in Environmental Technology and Management Within the Framework of the Sustainable Development Goals”.
“Masalah lingkungan, khususnya, menjadi hal yang menantang untuk dibahas karena rasio penciptaan limbah polusi yang lebih tinggi daripada upaya manajemen pengelolaan dan pembuangannya,” terang Dr.Eng. Bimastyaji Surya Ramadan, S.T., M.T., ketua panitia INCRID 2024.

INCRID 2024 terdiri atas dua sesi, yaitu sesi pleno yang diisi oleh para pembicara utama dan pembicara tamu, serta sesi paralel yang terdiri dari beberapa panel dengan topik yang sudah ditentukan
Di INCRID tahun ini, ada enam pembicara utama yang berkesempatan untuk mengisi materi, yaitu Dr. Miria F. Agunyo dari Uganda Christian University; Prof. Dr. rer. Nat. habil. Claudia Johanna Gallert dari Hochscule Emden-Leer; Prof. Majeti Narashima Vara Prasad dari University of Hyderabad; Dr. Nawshad Akther dari University of Technology Sydney; dan Prof. Dr. Ir. Badrus Zaman, S.T., M.T., IPM., ASEAN Eng. dari Undip.
Selain itu, ada empat pembicara tamu yang ikut memberi materi secara daring, yaitu Prof. Toru Matsumoto dan Indriyani Rachman, M.S., Ph.D. dari the University of Kitakyushu; Dr. Shaikh Kamran Abid dari Tun Hussein Onn University; dan John Bosco Niyomukiza, Ph.D. dari Ndejje University.
Dekan Fakultas Teknik Undip, Prof. Dr. Jamari, S.T, M.T, mendukung penuh berjalannya konferensi internasional ini. Bagi beliau, forum ini bisa menjadi sarana bagi para akademisi untuk mengembangkan keilmuannya dan berkolaborasi dengan peneliti di bidang yang sama. “Saya berharap Anda sekalian bisa saling berbagi dengan akademisi lainnya terkait perkembangan keilmuan terkini dan mencari kerja sama potensial di bidang yang Anda tekuni.”
Pulung Widhi Hari Hananto, S.H., M.H., LL.M., Ketua KUI Undip, dalam sambutannya mewakili Rektor Undip berharap, forum ini bisa menjadi tempat diskusi bagi para akademisi dan praktisi untuk saling bertukar ide terkait keberlanjutan lingkungan. “Saya berharap kesempatan ini bisa menjadi forum yang hebat untuk diskusi antara para pembicara ternama dan peserta untuk saling bertukar ide terkait isu-isu yang relevan,” ucap Pulung.
oleh M Rusmul Khandiq | Sep 1, 2024 | Kabar Fakultas, SDGs
Sabtu, 31 Agustus 2024, Departemen Teknik Elektro menyelenggarakan Summer Course bertajuk Electro Tech Summer Institute (ETSI) 2024. Program Summer Course ini berlangsung dari tanggal 25 Agustus hingga 1 September 2024 dan diikuti oleh belasan mahasiswa dari tiga universitas ternama di Malaysia.
Summer Course ETSI 2024 bertujuan untuk mengintegrasikan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) ke dalam bidang teknik elektro dan komputer. Para peserta dari Universiti Teknologi MARA (UiTM), Multimedia University, dan Nottingham University Malaysia akan belajar bersama di Semarang terkait beragam keahlian di bidang teknik elektro dan komputer yang dapat berkontribusi pada solusi berkelanjutan, baik selama mereka menempuh studinya maupun ketika berada di dunia profesional nantinya.
“Tahun ini, Summer Course ETSI tidak hanya sebuah program akademik belaka, program ini juga merupakan kesempatan unik bagi semuanya untuk mendalami TPB dan mengeksplorasi dunia kita melalui teknik elektro dan komputer, serta dapat berkontribusi untuk menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan,” ujar Eko Handoyo, S.T, M.T, ketua panitia ETSI 2024.

Para peserta ETSI 2024 tidak hanya mendapatkan materi kuliah, tapi juga mendapatkan pengalaman belajar langsung melalui kunjungan. Salah satunya adalah dengan berkunjung ke Laboratorium CBIOM3S Undip
Dalam program Summer Course ETSI 2024, para peserta mengikuti beberapa kegiatan, mulai dari berkunjung ke Unit Pelaksana Pendidikan dan Pelatihan (UPDL) PLN Semarang, hingga mengikuti kuliah dari Prof. Bulan Prabawani terkait peran Undip dalam memajukan TPB dan dari Prof. Nooritawati Md Tahir mengenai cara menulis dan menyiapkan manuskrip serta pemanfaatan teknologi Kecerdasan Artifisial.
Selain itu, para peserta juga berkesempatan untuk mengunjungi Laboratorium CBIMO3S Undip untuk belajar langsung mengenai berbagai penelitian dan inovasi di bidang biomedis yang sudah dilakukan oleh para peneliti Undip. Selain mendapatkan pengalaman akademik, para peserta juga mendapatkan pengalaman budaya melalui kunjungan wisata ke beberapa lokasi budaya di Semarang dan Yogyakarta.

Peserta Summer Course ETSI 2024 berasal dari tiga universitas ternama di Malaysia, yaitu Universiti Teknologi MARA, Multimedia University, dan Nottingham University Malaysia
Prof. Dr. Jamari, S.T, M.T, selaku Dekan Fakultas Teknik Undip, berharap para mahasiswa yang mengikuti ETSI 2024 tidak hanya belajar, namun juga mendapatkan pengalaman budaya yang berkesan selama di Indonesia.
“Summer Course itu bukan yang utama, yang paling penting adalah kalian harus senang di sini. Kalian bisa belajar tentang apapun. Malaysia, dari Semenanjung hingga Sarawak-Sabah hampir serupa. Tapi Indonesia sangat berbeda mulai dari Aceh hingga Papua. Kita sangat luas, dan budayanya juga sangat beragam. Hal inilah yang paling menarik bagi kalian,” tutur beliau.
Salah satu peserta, Vimalrich Selvam dari Multimedia University, mengaku senang dengan adanya program Summer Course ini. Ia sangat terkesan dengan budaya dan kesopanan orang Indonesia selama menjalani program di Undip. “Sangat menyenangkan untuk melihat budaya kalian di sini. Semua orang sangat sopan. Kalian sangat baik dalam menyambut kami,” ungkap Vimalrich.
ETSI 2024 diharapkan bisa menjadi sarana bagi Undip untuk berkontribusi dalam memajukan TPB serta berkolaborasi dengan mitra-mitra internasional. “Aktivitas ini bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi tidak hanya untuk Fakultas saja, tapi juga dengan dua negara (Indonesia dan Malaysia),” tutup Ir. Aghus Sofwan, S.T., M.T., Ph.D., IPU, Ketua Departemen Teknik Elektro Undip.
oleh M Rusmul Khandiq | Agu 31, 2024 | Kabar Fakultas
Maraknya kasus kekerasan seksual, kesehatan mental, dan isu kaderisasi di lingkungan Fakultas Teknik Undip mendorong mahasiswa Fakultas Teknik Undip untuk membentuk Ruang Bicara. Ruang Bicara sendiri merupakan wadah layanan pengaduan yang aman dan efektif untuk mahasiswa Fakultas Teknik Undip dalam menangani masalah dari isu-isu tersebut.
Alya Tsabita selaku Wakil Ketua Ruang Bicara mengungkapkan, sebagai layanan pengaduan, Ruang Bicara tidak hanya sekadar menampung keluhan mahasiswa, tetapi juga berfokus pada pemberian perlindungan dan pendampingan kepada korban.
“Tujuan utama kami membentuk Ruang Bicara yaitu menyediakan tempat pengaduan yang aman bagi korban. Layanan yang disediakan oleh Ruang Bicara meliputi konseling dan pendampingan bagi penyintas kekerasan seksual, serta dukungan bagi mereka yang menghadapi masalah kesehatan mental dan isu kaderisasi.” ungkap Alya.
Dalam menjalankan fungsinya, Ruang Bicara bekerja sama dengan Badan Konseling Mahasiswa (BKM) FT Undip, sehingga penanganan setiap pengaduan dilakukan dengan lebih fokus di lingkup Fakultas Teknik Undip.
Ruang Bicara saat ini memiliki 22 anggota yang terbagi dalam beberapa divisi, termasuk Konseling dan Humas, Media, serta Project Management. Dengan struktur ini, Ruang Bicara mampu menangani pengaduan dengan koordinasi yang baik, mengikuti prosedur standar operasional (SOP) yang telah ditetapkan.
Prosedur penanganan pengaduan di Ruang Bicara dilakukan secara sistematis. Setiap pengaduan yang diterima, baik itu terkait kekerasan seksual, kesehatan mental, maupun isu kaderisasi, diproses melalui alur yang telah ditentukan.
“Korban dapat melakukan konseling hingga tiga kali dengan tim BKM FT, dan jika diperlukan, akan dirujuk ke layanan kesehatan mental yang lebih khusus. Dalam kasus yang memerlukan perhatian lebih dari pihak universitas atau otoritas lainnya, Ruang Bicara selalu siap berkoordinasi untuk memastikan penanganan kasus sesuai dengan hukum dan kebijakan yang berlaku.” ujar Alya.
Alya juga menjelaskan, menjaga kerahasiaan dan keamanan informasi penyintas menjadi tantangan terbesar yang dihadapi.
“Kerahasiaan adalah prioritas utama kami. Hanya pihak-pihak yang berkepentingan dan sudah mendapat persetujuan dari korban yang dapat mengakses informasi.” tegasnya.
Ruang Bicara juga aktif mengevaluasi efektivitas layanan melalui umpan balik dari penyintas dan pihak terkait, serta melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa akan layanan yang tersedia. Sosialisasi atau seminar menjadi bagian dari program Ruang Bicara untuk menjangkau lebih banyak mahasiswa.
“Kedepannya, Kami berkomitmen untuk memanfaatkan teknologi guna meningkatkan efisiensi dan keamanan penanganan pengaduan, termasuk melalui platform digital seperti OA Line dan situs web resmi Ruang Bicara.” ujar Alya
Ke depannya, Ruang Bicara diharapkan dapat menjadi layanan pengaduan yang dapat diandalkan oleh seluruh mahasiswa Fakultas Teknik Undip untuk melapor dan mendapatkan bantuan terkait isu kekerasan seksual, masalah kesehatan mental, dan isu kaderisasi.
Reporter : Indah Zulayka
Editor : M. Rusmul Khandiq
Foto dari Freepik
oleh M Rusmul Khandiq | Agu 30, 2024 | Kabar Fakultas
Kamis, 29 Agustus 2024, Departemen Teknik Elektro Universitas Diponegoro resmi menggelar kembali konferensi internasional bertajuk the 11th International Conference on Information Technology Computer and Electrical Engineering (ICITACEE). Acara pembukaan berlangsung di Hotel Ciputra, Semarang.
ICITACEE merupakan konferensi internasional yang diselenggarakan setiap tahunnya sebagai forum bagi para peneliti, akademisi, profesional, dan mahasiswa dari berbagai bidang untuk saling berbagi dan berdiskusi terkait perkembangan keilmuan mengenai teknologi informasi, sistem komputer, dan teknik elektro terkini. Pada tahun ini, tema yang diangkat adalah “Artificial Intelligence for a Better Future Life Environment“.
ICITACEE pada tahun ini berhasil menghadirkan empat pembicara utama yang berasal dari berbagai negara, antara lain adalah Prof. Dr. Nooritawati Md Tahir dari Universiti Teknologi MARA, Malaysia, Assoc. Prof. Dr. Awais Mahmood dari King Saud University, Arab Saudi, Ir. Hery Isnanto, CEO PT Yamakubi Engineering Service, dan Prof. Dr. Adian Fatchur Rochim, S.T, M.T, SMIEEE dari Universitas Diponegoro.
Selain itu, ada sekitar 50 karya yang dipresentasikan oleh berbagai akademisi secara luring dan daring dari Indonesia, Turki, Malaysia, Filipina, India, Bangladesh, Amerika Serikat, Jerman, Jepang, dan negara lainnya. ICITACEE pada tahun ini mendapatkan dukungan dari berbagai institusi, termasuk IEEE Indonesia Section selaku organisasi internasional yang menaungi berbagai akademisi dan profesional di bidang teknik elektro.
“ICITACEE 2024 dapat mendorong lebih banyak penelitian dan inovasi yang mampu menjawab tantangan global, serta memperkuat posisi Undip dalam kancah akademik internasional,” ujar Dr. Wahyudi, S.T, M.T, Ketua Panitia ICITACEE 2024.

Salah satu pembicara utama, Prof. Dr. Nooritawati Md Tahir, sedang menjelaskan riset beliau mengenai potensi penggunaan AI dalam analisis siklus jalan (gait analysis)
Dalam ICITACEE kali ini, Prof. Dr. Nooritawati Md Tahir selaku pembicara utama memaparkan materi terkait penggunaan Kecerdasan Artifisial (Artificial Intelligence, AI) dalam analisis siklus jalan (gait analysis). Sedangkan Assoc. Prof. Dr. Awais Mahmood menjelaskan tentang potensi dan tantangan penggunaan AI di sektor industri kesehatan. Ir. Hery Isnanto menyampaikan materi terkait pemanfaatan AI dalam pengambilan keputusan di dunia militer. Dan Prof. Dr. Adian Fatchur Rochim, S.T, M.T, SMIEEE menjelaskan mengenai perkembangan penelitian di bidang teknik elektro dan ilmu komputer terkini di Indonesia.
Prof. Dr. Jamari, S.T, M.T, dekan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, menyambut baik gelaran ICITACEE tahun ini. Beliau berharap, konferensi internasional ini tidak hanya menjadi ajang bagi para peneliti untuk saling bertukar pengetahuan, namun juga menjadi wadah untuk menciptakan berbagai potensi kerja sama antara Universitas Diponegoro dengan berbagai institusi di seluruh dunia.
“Saya berharap Anda sekalian bisa mendapatkan pengalaman berbagi yang bermanfaat terkait pengembanan keilmuan terkini serta bisa menjalin kerja sama potensial di masa depan,” ucap Prof. Jamari.