Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Calista Kisy Shintia Putri, Mahasiswa PWK Undip, Terpilih Menjadi 2nd Runner Up Puteri Ekowisata Jawa Tengah

Calista Kisy Shintia Putri, Mahasiswa PWK Undip, Terpilih Menjadi 2nd Runner Up Puteri Ekowisata Jawa Tengah

Fakultas Teknik Universitas Diponegoro kembali menorehkan prestasi. Mahasiswa PWK Undip, Calista Kisy Shintia Putri, terpilih menjadi 2nd Runner Up Puteri Ekowisata Jawa Tengah serta menjadi Puteri Geo Wisata Jawa Tengah.

Putera Puteri Ekowisata Jawa Tengah merupakan bagian dari Putera Puteri Ekowisata Indonesia, sebuah kontes yang diadakan oleh Yayasan Putra Pariwisata Indonesia. Kontes ini bertujuan untuk memilih Duta Ekowisata Indonesia yang akan mempromosikan ekowisata di Indonesia dengan dukungan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Babak final dari Puteri Ekowisata Jawa Tengah sendiri diadakan di Semarang, 26 Mei 2024.

Calista mengungkapkan, selama mengikuti kontes ini, ia harus menghadapi banyak hal untuk bisa sampai menjadi Puteri Geo Wisata Jawa Tengah. “Saya mengikuti serangkaian audisi, seleksi, dan mengerjakan beberapa project yang dimulai dari bulan Februari, hingga kemudian di bulan Mei diumumkan sebagai top 4 finalis, kemudian saya mengikuti serangkaian karantina daring dan luring yang diselenggarakan di Semarang.”

Ia juga menambahkan, sebagai kontes pertama yang ia ikuti, Calista merasa sangat bangga atas pencapaian yang ia dapatkan sekarang. “Saat saya mendapatkan posisi runner up, saya sangat bangga terhadap pencapaian saya sejauh ini. Bagi saya, kami semua adalah pemenang dan mendapatkan posisi tersebut merupakan suatu kehormatan bagi kami semua untuk mengabdi kepada Indonesia, khususnya Jawa Tengah,” ucapnya

Ia berharap, dengan prestasi ini, ia bisa menginspirasi banyak mahasiswa untuk terus berkontribusi bagi Indonesia. “Saya berharap, prestasi ini bisa menjadi inspirasi bagi kita semua, khususnya para mahasiswa untuk terus berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mempromosikan potensi pariwisata serta UMKM yang ada di Indonesia.”

 

SMAN 1 Padalarang Berkunjung ke FT Undip, Wakil Dekan I : Jangan Khawatir untuk Kuliah di Undip

SMAN 1 Padalarang Berkunjung ke FT Undip, Wakil Dekan I : Jangan Khawatir untuk Kuliah di Undip

Kamis, 30 Mei 2024, Fakultas Teknik Undip menerima kunjungan dari 200 siswa dan guru SMAN 1 Padalarang, Jawa Barat. Acara kunjungan berlangsung di Engineering Hall, Gedung Prof. Ir. Eko Budihardjo, M.Sc Lantai 5.

Dalam kunjungan ini, Wakil Dekan Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Dr.nat.tech. Siswo Sumardiono, S.T, M.T, berkesempatan untuk memberikan sambutan pembuka. Dalam sambutannya, beliau menekankan bahwa Undip menjadi salah satu Perguruan Tinggi yang tidak menaikkan UKT dan SPI, sehingga para siswa tidak perlu khawatir untuk mendaftar ke Undip nantinya. “Sekarang sedang ramai, membayangkan kita sebagai orang tua harus berpenghasilan besar agar anak-anak kita bisa kuliah. Sekarang sedang viral, di mana UKT naik beberapa kali lipat. Tapi, Universitas Diponegoro menjadi salah satu Perguruan Tinggi yang tidak menaikkan UKT dan SPI. Itu karena Undip selalu berhati-hati, termasuk Fakultas Teknik,” ucap Prof. Siswo.

Prof. Siswo berharap, setelah sesi pemaparan, nantinya siswa dari SMAN 1 Padalarang banyak yang mendaftar kuliah dan diterima di Fakultas Teknik Undip. “Selamat datang di Fakultas Teknik Undip. Semoga nanti sebagian besar siswa bisa diterima di Fakultas Teknik Undip,” tukas beliau.

Kepala SMAN 1 Padalarang, Lina, S.Pd, M.T, merasa terhormat bisa berkunjung ke Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Beliau mengucapkan terima kasih karena diberikan kesemaptan untuk mengunjungi salah satu kampus terbaik di Jawa Tengah dan di Indonesia ini. “Ini merupakan suatu penghargaan buat kami untuk bisa berkunjung ke kampus terbaik di Jawa Tengah, yaitu Universitas Diponegoro.”

Dalam kunjungan kali ini, Dr. Yasser Wahyuddin, ST., MT., M.Sc, dosen Departemen Teknik Geodesi Undip, menjadi pemateri yang akan memaparkan tentang Universitas Diponegoro dan Fakultas Teknik. Selama sesi pemaparan berlangsung, para mahasiswa terlihat sangat aktif bertanya dan berinteraksi. Lina berharap, hal ini bisa menjadi motivasi bagi para siswa nanti untuk meneruskan kuliah di kampus-kampus unggulan seperti Universitas Diponegoro. “Mudah-mudahan (kunjungan) ini bisa memberikan pencerahan kepada anak-anak kami supaya punya motivasi untuk menjadi mahasiswa di kampus terbaik, salah satunya di Universitas Diponegoro,” kata Lina.

 

Sampah B3 dalam Rumah Tangga Perlu Ditangani Secara Hati-Hati

Sampah B3 dalam Rumah Tangga Perlu Ditangani Secara Hati-Hati

B3, atau Bahan Berbahaya dan Beracun, merupakan salah satu jenis sampah atau limbah rumah tangga yang cukup berbahaya. Sampah dapat dikategorikan sebagai sampah B3 jika memiliki karakteristik seperti mudah meledak, mudah terbakar, oksidator atau mudah teroksidasi, mudah mengiritasi, bersifat korosif, dan beracun.

Sampah B3 rumah tangga yang mudah dijumpai antara lain baterai bekas, aki bekas, cairan pembasmi nyamuk, dan pembersih lantai. Sampah jenis ini seringkali berpotensi untuk melukai kelompok anak-anak, terutama dari mainan-mainan yang menggunakan baterai.

“Anak-anak menjadi kelompok paling berisiko terkena potensi bahaya sampah B3. Misalnya, baterai bekas yang ada di mainan-mainan, bocoran baterai bekas ini berbahaya jika terkena kulit anak karena mengandung tembaga dan seng, serta mitrokanium yang dalam jangka panjang dapat menyebabkan kanker,” ungkap Prof. Dr. Ir. Badrus Zaman, S.T., M.T., IPM., ASEAN Eng., Dosen Teknik Lingkungan UNDIP, dalam Kentongan Pro 1 RRI Semarang pada Rabu, 29 Mei 2024.

Pembuangan sampah B3 seharusnya tidak boleh sembarangan langsung dibuang ke TPA karena dapat menyebabkan pencemaran air dan tanah. Penanganan khusus diperlukan agar sampah B3 tidak menimbulkan ekses negatif bagi lingkungan.

“Kondisi ideal untuk penanganan sampah B3 adalah dengan memberikan wadah terpisah saat membuang sampah tersebut. Jangan satukan dengan sampah yang lain dan beri label sampah B3, seperti pada baterai bekas. Penting juga untuk tidak menyimpan elektronik bekas karena berisiko material atau baterai bocor. Lebih baik jika elektronik yang sudah tidak terpakai disumbangkan kepada orang lain yang membutuhkan”, papar dosen Departemen Teknik Lingkungan UNDIP ini.

Saat ini, Pemerintah sedang mengupayakan sosialisasi penanganan sampah B3 rumah tangga agar setiap rumah bisa mencegah potensi bahaya dari sampah B3.

Prof. Badrus berpesan, masyarakat harus mulai menjaga keluarganya dengan mulai mengenali material mana yang termasuk kedalam sampah B3 rumah tangga.

“Gunakan internet untuk mencari informasi mana saja barang yang termasuk sampah B3 dan bagaimana cara penanganan sampah B3 untuk menghindari potensi bahaya yang bisa ditimbulkannya.” tutup Prof. Badrus.

Reporter : Indah Zulayka

Editor : M. Rusmul Khandiq

 

Mahasiswa Teknik Perkapalan Undip, Dedi Setyawan, Raih Juara Favorit Kenang Kota Semarang 2024

Mahasiswa Teknik Perkapalan Undip, Dedi Setyawan, Raih Juara Favorit Kenang Kota Semarang 2024

Fakultas Teknik kembali mendapatkan kabar gembira. Dedi Setyawan, mahasiswa Teknik Perkapalan Undip angkatan 2020, berhasil mendapatkan Juara Favorit dalam helatan kompetisi Kenang Kota Semarang 2024.

Denok Kenang Kota Semarang adalah ajang pemilihan duta wisata Kota Semarang yang digelar secara rutin tiap tahunnya oleh Pemerintah Kota Semarang. Pada tahun ini, ada 400 pendaftar dengan talenta luar biasa yang ikut serta memperebutkan gelar Denok untuk duta wisata perempuan dan Kenang untuk duta wisata laki-laki ini. Malam Grand Final berlangsung di Taman Indonesia Kaya, pada 18 Mei 2024.

Dedi mengungkapkan, seleksi Kenang Kota Semarang berlangsung cukup panjang dan ketat. Ia sendiri harus mempersiapkan diri sejak bulan Februari untuk kompetisi ini. “Saya sendiri sudah mempersiapkan diri dari bulan Februari berupa belajar mengenai pengetahuan umum dan kebudaya di Kota Semarang, selain itu saya juga belajar catwalk untuk persiapan audisi,” ujar Dedi.

Para finalis Denok Kenang Kota Semarang 2024. Malam grand final berlangsung di Taman Indonesia Kaya, Semarang

Ia juga menambahkan, banyak sekali hal yang ia dapatkan selama mengikuti Kenang Kota Semarang. Ia tidak hanya bersaing dengan talenta lainnya saja, tapi juga mendapatkan beragam pembekalan yang bermanfaat. “Kami di sana diberikan pembekalan berupa kelas public speaking, bahasa Inggris, media sosial, dan tentunya kebudayaan Semarang,” katanya.

Dedi merasa sangat senang dan terhormat bisa mendapatkan Juara Favorit Kenang pada tahun ini. Baginya, kemenangan ini tidak lepas dari persiapan yang ia lakukan jauh-jauh hari. “Saya merasa sangat senang dan terhormat bisa dinobatkan menjadi Juara Kenang Favorit 2024. Ini adalah hasil dari kerja keras dan dedikasi saya,” tuturnya.

Dedi berharap, keberhasilannya ini bisa menginspirasi banyak orang untuk bisa lebih percaya diri dan berani untuk mencoba. “Percayalah pada dirimu sendiri, karena kemampuanmu jauh lebih besar dari yang kamu bayangkan. Keberhasilan selalu dimulai dari keberanian untuk mencoba. Jadi, jangan ragu, yakinkan dirimu, dan mulailah melangkah.”

Foto dari Panitia Denok Kenang Kota Semarang 2024

 

Pengajuan Penyesuaian UKT untuk Semester Gasal 2024/2025

Pengajuan Penyesuaian UKT untuk Semester Gasal 2024/2025

Berdasarkan Surat dari Wakil Rektor Sumber Daya Universitas Diponegoro No. 695/UN7.A2/KU/V/2024 tentang Penyesuaian UKT Semester Gasal 2024/2025, dan mengingat bahwa pembayaran UKT Semester Gasal 2024/2025 akan dilaksanakan pada 1 Juni – 11 Agustus 2024 sesuai dengan Keputusan Rektor No. 114/UN7.A/HK/IV/2024, maka berikut kami umumkan jadwal Penyesuaian UKT Semester Gasal 2024/2025 sebagai berikut:

NoTanggalUraian Kegiatan
1.27 Mei – 14 Juni 2024Pengajuan Penyesuaian UKT dari Mahasiswa
2.3 – 21 Juni 2024Verifikasi pengajuan Penyesuaian UKT oleh Fakultas
3.24 Juni 2024Batas Akhir penyampaian usulan Penyesuaian UKT dari Fakultas kepada Universitas
4.25 – 26 Juni 2024Verifikasi pengajuan Penyesuaian UKT oleh Universitas
5.28 Juni 2024Proses Keputusan Rektor tentang Penyesuaian UKT

Sesuai dengan Peraturan Rektor No. 9 Tahun 2021 tentang Uang Kuliah Tunggal dan Sumbangan Pengembangan Institusi Mahasiswa Program Sarjana dan Diploma di Lingkungan Universitas Diponegoro, maka tiap mahasiswa dapat mengajukan Penyesuaian UKT dalam 7 jenis, yaitu antara lain:

  • Penyesuaian golongan UKT ke tingkat yang lebih rendah
    • Penyesuaian golongan UKT ke golongan yang lebih rendah mengikuti perubahan kemampuan dari penanggung biaya
  • Penyesuaian golongan UKT ke tingkat yang lebih tinggi
    • Penyesuaian golongan UKT ke golongan yang lebih tinggi mengikuti perubahan kemampuan dari penanggung biaya
  • Pengurangan UKT
    • Pengurangan UKT bagi mahasiswa yang menempuh semester 9 atau 10 dan seterusnya serta tinggal mengambil kurang dari sama dengan 6 (enam) SKS. Jumlah pengurangan UKT bisa mencapai 50 persen dari UKT yang dibayarkan
    • Adapun ketentuan dari pengurangan UKT adalah sebagai berikut
      • Pengurangan paling sedikit 50% dari UKT yang seharusnya dibayar bagi mahasiswa yang mengambil matakuliah kurang dari sama dengan 6 (enam) sks pada semester 9
      • Pengurangan paling banyak 50% dari UKT yang seharusnya dibayar bagi mahasiswa yang mengambil matakuliah kurang dari sama dengan 6 (enam) sks pada semester 10
  • Pembebasan
    • Penyesuaian dalam bentuk pembebasan atau pengembalian UKT bagi mahasiswa akhir yang diperkirakan lulus sebelum semester baru berjalan, atau untuk mahasiswa yang penanggung biayanya tidak mampu membayar UKT sama sekali
  • Pembayaran secara mengangsur
    • Pengurangan beban UKT bagi mahasiswa yang penanggung biayanya sednag mengalami penurunan kemampuan ekonomi sementara dengan pembayaran UKT melalui sistem cicilan dengan durasi maksimal cicilan hingga 2 semester
    • Untuk semester gasal, maksimal angsuran ke 1 adalah tanggal 10 Agustus 2023, dan maksimal angsuran ke 2 adalah tanggal 30 November 2023
  • Penundaan pembayaran
    • Penyesuaian UKT dengan memberikan penundaan atau pengakumulasian pembayaran UKT ke semester berikutnya. Mahasiswa yang mendapatkan penundaan pembayaran UKT dapat melanjutkan studi pada semester tersebut serta bisa melakukan registrasi bagi mahasiswa lama
  • Bentuk lainnya yang ditetapkan oleh Rektor

Seluruh proses pengajuan Penyesuaian UKT dilakukan secara daring melalui ukt.undip.ac.id

Unduh Surat dari Wakil Rektor Sumber Daya Universitas Diponegoro No. 695/UN7.A2/KU/V/2024 di sini

 

Masyarakat Berperan Penting dalam Menangani Masalah Perubahan Iklim

Masyarakat Berperan Penting dalam Menangani Masalah Perubahan Iklim

Perubahan iklim menjadi hal yang tak terelakkan di masa sekarang. Perubahan suhu global yang drastis serta distribusi curah hujan dengan pola yang berbeda menunjukkan bahwa iklim bumi mulai berubah secara perlahan.

Prof. Ir. Mochamad Arief Budihardjo, S.T., M.Eng.Sc, Env.Eng, Ph.D., IPM, Guru Besar Teknik Lingkungan Undip, dalam Kentongan Pro 1 RRI Semarang pada Rabu, 22 Mei 2024, menjelaskan bahwa pada dasarnya alam memiliki kemampuan memperbaiki dirinya sendiri secara alami tanpa campur tangan manusia. Namun, aktivitas manusia yang berlebihan menyebabkan pola alami tersebut bergeser secara perlahan. 

“Selain aktivitas manusia, penyebab alami seperti aktivitas gunung berapi, kebakaran hutan yang tidak disengaja akibat musim kemarau, dan pola pergerakan angin juga berpengaruh dalam perubahan iklim,” ungkap Prof. Arief

Prof Arief menambahkan, perubahan iklim menjadi masalah global yang dialami oleh semua negara, tanpa memandang batas geografis dan tingkat perkembangan ekonomi. Dalam skala nasional, Indonesia telah mengambil beberapa langkah kebijakan untuk mengatasi perubahan iklim. Langkah-langkah tersebut tentunya harus didukung oleh semua pihak, terutama masyarakat, agar hasil yang didapat lebih optimal.

“Contoh paling sederhana yang bisa dilakukan oleh masyarakat adalah mengurangi aktivitas yang menghasilkan karbon. Misalnya, penggunaan lampu beralih ke lampu hemat energi atau lampu yang didukung oleh solar panel. Semakin kecil energi yang kita konsumsi, semakin kecil pula karbon yang kita hasilkan. Kecilnya karbon yang kita hasilkan otomatis akan berdampak terhadap perubahan iklim dan pemanasan global,” papar dosen Departemen Teknik Lingkungan ini.

Bagi Guru Besar Undip tersebut, dalam menangani krisis iklim, komponen terpenting yang harus diperhatikan oleh pemerintah dan masyarakat adalah edukasi generasi muda.

“Ke depan, posisi kita akan digantikan generasi muda. Sekarang, kita wajib mengedukasi generasi muda untuk dapat menjalani pola hidup yang lebih ramah lingkungan sehingga mereka bisa menciptakan lingkungan yang nyaman untuk mereka tempati.” tambahnya. 

Reporter : Indah Zulayka

Editor : M. Rusmul Khandiq

 

Mahasiswa Teknik Elektro Undip Raih Silver Medal di Kompetisi FAPERTA Fair 5

Mahasiswa Teknik Elektro Undip Raih Silver Medal di Kompetisi FAPERTA Fair 5

Mahasiswa S1 Teknik Elektro Universitas Diponegoro, Nicholas David Marsen, berhasil meraih penghargaan Silver Medal dalam kompetisi bertajuk FAPERTA Fair 5 yang diadakan oleh Universitas Dhyana Pura dan Sentosa Foundation pada 18-19 Mei 2024.

FAPERTA (Futuristics Prestige Research Technology and Art) Fair merupakan lomba karya tulis ilmiah tingkat nasional yang dilaksanakan secara luring di Denpasar, Bali. Kegiatan yang diadakan sejak 2019 ini memiliki beberapa subtema, yaitu teknologi, lingkungan, pangan, kesehatan, pariwisata dan budaya. Acara ini bertujuan untuk menyediakan wadah bagi pengembangan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia.

Dibawah bimbingan dosen Ir. Sudjadi, M.T., Nicholas menyusun karya tulis ilmiah dengan judul Alat Pendeteksi Pohon Tumbang Berbasis Arduino. Dari karya tulis inilah Nicholas berhasil mengalahkan 489 pendaftar dan 70 peserta final serta mendapatkan Silver Medal dalam subtema teknologi.

Nicholas mengatakan, banyak sekali persiapan yang ia lakukan untuk FAPERTA Fair ini, mulai dari perencanaan karya tulis, persiapan penulisan, penyesuaian tema hingga proses mencari dosen pembimbing.

“Untuk persiapan karya tulis sebenarnya tidak terlalu lama, hanya saja cukup sulit mencari dosen pembimbing untuk menilai apa karya tulis yang saya buat sudah sesuai dengan ketentuan penilaian atau belum. Bobot penilaian juga lebih besar di presentasi yaitu 60% dan penilaian paper 40%”.

Nicholas juga menambahkan, pengalaman mengikuti lomba karya tulis ilmiah FAPERTA Fair 5 menjadi pemicu baginya untuk terus mengikuti lomba-lomba lainnya di masa mendatang.

“Target saya selanjutnya yaitu ingin mengikuti kompetisi yang bersifat proyek agar hasil karya tulis ilmiah yang saya susun dapat diterapkan. Saat ini memang belum ada kompetisi yang selaras dengan proyek yang saya tulis. Namun rencananya proyek ini dapat diterapkan di PKM tahun depan”.

Reporter : Indah Zulayka

Editor : M. Rusmul Khandiq

 

4 Tim Mahasiswa Fakultas Teknik Undip Raih Prestasi di WYIE 2024

4 Tim Mahasiswa Fakultas Teknik Undip Raih Prestasi di WYIE 2024

Empat (4) tim mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Diponegoro berhasil meraih prestasi tingkat internasional dalam ajang World Young Inventors Exhibition (WYIE), yang diselenggarakan oleh Malaysian Invention and Design Society (MINDS) tahun 2024.

WYIE merupakan ajang kompetisi penemuan kreativitas, inovasi dan daya cipta di kalangan penemu muda atau mahasiswa dari seluruh dunia. Tahun ini, WYIE dilaksanakan secara offline di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC) Malaysia pada tanggal 16-18 Mei 2024 dan diikuti oleh 700 tim yang tersebar dari 15 negara. Negara-negara yang berpartisipasi antara lain Tiongkok, Arab Saudi, Malaysia, Oman, Thailand, Hong Kong, Indonesia, Taiwan, Korea Selatan, Australia, Qatar, Vietnam, UEA, Amerika Serikat, dan Kanada.

Penghargaan Gold Medal berhasil diraih oleh keempat tim dari Fakultas Teknik, yaitu U-Brane Team yang diketuai oleh Mutiara Tabitha, AquaCultiva Team yang diketuai oleh Guntur Awaludin, AGV Team yang diketuai oleh Fahri Rizki Saputra, dan Airy Team yang diketuai oleh Galih Aprian Triansyah.

Selain meraih Gold Medal, AquaCultiva Team dengan proyek mereka yang berjudul “Smart Irrigation System and Control Nutrient System for Sustainable Agriculture,” meraih Best Young Inventor Champion Excellence Award. Sedangkan U-Brane Team berhasil meraih Best Young Inventor Award Tertiary Level dengan inovasi teknologi filtrasi penyaring limbah metrokimia.

“Peserta di ajang WYIE ini banyak dan senang rasanya bisa melihat inovasi-inovasi yang hebat dari tim lain. Tidak menyangka juga selain membawa pulang Gold Medal bisa memenangkan Best Young Inventor karena untuk memenangkan kategori tersebut cukup sulit, dari seluruh peserta dan 9 tema yang ada hanya 3 tim yang meraih Best Inventor dan kami berhasil menjadi salah-satunya,” ungkap Mutiara Tabitha Kamal, ketua U-Brane Team.

Mutiara juga menjelaskan, butuh waktu sekitar enam bulan untuk mengikuti ajang WYIE, dimulai dari perencanaan, pencarian sponsor, riset hingga pembuatan membran filtrasi. “Rencana setelah ini, pastinya ingin mencoba ikut lomba lagi karena pengalaman dari WYIE kemarin bisa dijadikan acuan untuk lomba selanjutnya.”

Inovasi yang digagas keempat tim dari Fakultas Teknik Universitas Diponegoro bukan hanya mengharumkan nama Universitas dan negara Indonesia tetapi juga mampu menjadi inspirasi bagi seluruh mahasiswa untuk terus melahirkan inovasi-inovasi baru demi perkembangan teknologi di masa mendatang.

Reporter : Indah Zulayka

Editor : M. Rusmul Khandiq

 

PSPPI Fakultas Teknik Undip Gelar Lokakarya Kurikulum, Siap Jalankan Program Reguler di Tahun Ini

PSPPI Fakultas Teknik Undip Gelar Lokakarya Kurikulum, Siap Jalankan Program Reguler di Tahun Ini

Jumat, 17 Mei 2024, Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI) Fakultas Teknik Universitas Diponegoro memgadakan Lokakarya Kurikulum. Acara yang diikuti oleh para akademisi dan praktisi keinsinyuran dari berbagai daerah di Indonesia ini diselenggarakan secara hybrid di R. Sidang Senat, Gedung Prof. Ir. Eko Budihardjo, M.Sc, Lantai 3.

Lokakarya Kurikulum ini merupakan upaya dari PSPPI Fakultas Teknik Undip untuk menyiapkan kurikulum baru untuk Program Profesi Insinyur pada Semester Genap Tahun Akademik 2023/2024. Sebagai salah satu program profesi insinyur yang ada di Indonesia, PSPPI Fakultas Teknik Undip harus melakukan penyesuaian kurikulum agar bisa sesuai dengan perkembangan zaman yang ada. Hal ini bertujuan agar nantinya banyak calon mahasiswa yang tertarik mendaftar melalui jalur Reguler yang akan dibuka pada tahun ini.

Dekan Fakultas Teknik Undip, Prof. Dr. Jamari, S.T, M.T, IPU mengungkapkan, Fakultas Teknik harus segera mencari cara untuk bisa menyiapkan program Reguler bagi PSPPI Fakultas Teknik Undip. Menurut beliau, salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan intervensi langsung dalam bentuk lokakarya. “Acara lokakarya ini nantinya disisipkan diskusi bagaimana menyikapi program Reguler yang, menurut saya, perlu intervensi dari kita supaya segera berhasil,” ucap beliau.

Dekan Fakultas Teknik, Prof. Dr. Jamari, S.T, M.T, IPU, sedang memberikan sambutan dalam Lokakarya Kurikulum PSPPI Fakultas Teknik Undip 2024

Sesi materi dari Direktur Eksekutif PII, Ir. Habibie Razak, M.M, IPU, ASEAN Eng., ACPE, APEC Eng.

Lokakarya ini dibagi ke dalam dua bagian. Bagian pertama diisi dengan silang pandang dan curah gagasan dari para akademisi keinsinyuran Indonesia terkait pengembangan kurikulum program profesi insinyur. Di bagian ini, beberapa tokoh ikut turut andil seperti Ir. Habibie Razak, M.M, IPU, ASEAN Eng, ACPE, APEC Eng, Direktur Eksekutif PII, dan Ir. Subagyo, Ph.D., IPU., ASEAN Eng. dari Forum Komunikasi PPPI.

Sedangkan bagian kedua diisi oleh para praktisi keinsinyuran yang lebih menjelaskan mengenai peran insinyur dalam pembangunan nasional. Para praktisi yang diundang antara lain Kepala BBWS Cimanuk Cisanggarung, Dwi Agus Kuncoro, S.T., M.M., M.T., dan Mochamad Soleh, S.T., M.T., IPM dari PT PLN.

Prof Jamari berharap, adanya Lokakarya Kurikulum ini nantinya bisa membantu PSPPI Fakultas Teknik Undip dalam menyelesaikan permasalahan kurikulum ini. “Mudah-mudahan melalui acara Lokakarya Kurikulum ini bisa kita carikan solusinya,” ucap beliau.

 

Pengelolaan Sampah yang Buruk Masih Jadi PR Bersama

Pengelolaan Sampah yang Buruk Masih Jadi PR Bersama

Masalah sampah menjadi salah satu isu lingkungan yang memerlukan perhatian serius. Pengelolaan sampah yang buruk dapat menimbulkan bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.

Dr.Ling., Ir. Sri Sumiyati, S.T., M.Si., IPM., ASEAN Eng., Dosen Teknik Lingkungan UNDIP, menjelaskan bahwa bencana lingkungan akibat pengelolaan sampah yang tidak tepat dapat menimbulkan korban, baik manusia maupun makhluk hidup lainnya. Salah satu contohnya adalah bencana ledakan di TPA Leuwigajah Cimahi, Jawa Barat, pada 21 Februari 2005. Penjelasan tersebut disampaikan dalam Kentongan Pro 1 RRI Semarang pada Rabu, 16 Mei 2024.

“Bencana ledakan di TPA Leuwigajah menewaskan 157 jiwa tertimbun longsor. Kejadian ini membuka mata untuk melakukan pengelolaan sampah dengan tepat agar kejadian serupa tidak terulang kembali”. ungkap Dr.Ling., Ir. Sri Sumiyati, S.T., M.Si., IPM., ASEAN Eng.

Berdasarkan data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional tahun 2023, jumlah sampah yang terkumpul di Indonesia mencapai 19.517.172,98 ton per tahun. Dari jumlah tersebut, pengurangan sampah belum mencapai 30 persen, meskipun idealnya pengurangan sampah seharusnya 30 persen dan penanganan sampah 70 persen. Di Indonesia, pengurangan sampah baru mencapai 16,69 persen, sementara pengelolaan sampah baru sebesar 66,82 persen.

“Pengelolaan sampah yang baik ditinjau dari 5 aspek yaitu teknik operasional, pembiayaan, regulasi, kelembagaan, dan peran serta masyarakat. Dari 5 aspek tersebut, pengelolaan sampah yang tepat, dapat diawali dengan pilah sampah dari sumbernya, antara sampah organik dan anorganik misalnya. Organik bisa diolah menjadi pupuk kompos, sampah anorganik bisa dibawa ke bank sampah”, papar dosen Departemen Teknik Lingkungan ini..

Saat ini, prinsip 3R atau reduce-reuse-recycle bahkan ditambah menjadi 5R untuk lebih mengefektifkan pengelolaan sampah, tambahan 2R yaitu rethink dan replace

Rethink artinya berpikir ulang kembali, mengubah paradigma membeli yang dibutuhkan. Sedangkan replace adalah mengganti, misalnya lampu bohlam diganti menjadi LED agar lebih tahan lama atau mengganti minuman kemasan dengan membawa tumbler

Berita disadur dari RRI

Reporter : Indah Zulayka

Editor : M. Rusmul Khandiq