(5/9) Semarang – Serliana Yulianti, mahasiswa Program Studi Teknik Perkapalan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro angkatan 2018 berhasil raih beasiswa Global Korea Scholarship (GKS) dengan Universitas tujuan Korea Maritime Ocean University (KMOU), Busan, Korea Selatan. Mahasiswa asal Bengkulu ini akan menempuh pendidikan kurang lebih selama 1 semester di negeri ginseng tersebut terhitung sejak 25 Agustus 2022. Lalu bagaimana ia berhasil mendapatkanya? Berikut ceritanya.
“Awalnya saya mendapat informasi melalui akun Instagram BEM dan Himpunan. Ternyata ada program student exchange ke Korea Selatan yang disupport oleh GKS (Global Korea Scholarship). Program ini diadakan di Korea Maritime Ocean University (KMOU) selama 1 semester.
Apa motivasi mengikuti program ini?
“Berdasarkan background pendidikan saya, program ini akan sangat membantu saya dalam memahami dan mengakselerasi ilmu di bidang naval architecture and marine sciences”.
Dokumen apa saja yang dibutuhkan untuk mendaftar?
“Saya melengkapi persyaratan seperti membuat motivation letter, study plan, statement of purpose, meminta recommendation letter dari Fakultas, TOEFL, Paspor, Vaksin ke-3 dan lain lain”.
Bagaimana proses seleksinya?
“Untuk seleksinya hanya dokumen saja. Berkas persyaratan dikirim ke International Office Universitas Diponegoro (IO-UNDIP) untuk selanjutnya diserahkan ke pihak KMOU dan GKS. Berdasarkan persyaratan tersebut, pihak KMOU dan GKS melangsungkan seleksi berkas, hingga akhirnya saya mendapat LoA untuk menjadi salah satu awardee GKS for 2022 KMOU Student Exchange Program”.
Kenapa harus Korea Selatan?
“Karena korea memiliki sistem pendidikan yang sangat maju terkhusus dibidang perkapalan dan kemaritiman. Selain itu major program student exchange tersebut sesuai dengan background pendidikan saya dan saya percaya dengan mengikuti nya dapat mensupport kualitas akademis saya dibidang perkapalan”.
Apa harapan kedepan dalam mengikuti program ini?
“Program ini sebagai wadah untuk bertukar budaya, menjalin relasi, dan merasakan pembelajaran yang berbeda dari yang kita dapatkan di Indonesia. Dengan mengikuti program ini diharapkan dapat lebih adaptif, komunikatif, dan menjadi representasi yang baik untuk Undip dan Indonesia. Selanjutnya, ketika pulang ke Indonesia bisa membagikan pengalaman dan pemahaman kepada teman teman di lingkungan kampus agar termotivasi untuk mengikuti program ini di periode selanjutnya”. (Mardian)