Jumat, 17 Maret 2023, Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI) Fakultas Teknik Undip melakukan serangkaian promosi ke beberapa institusi di Kalimantan selama 3 hari, dari tanggal 17 – 19 Maret 2023. Kunjungan ini dilaksanakan dalam rangka promosi sekaligus upaya untuk menjalin kerja sama antara PSPPI FT Undip dengan institusi-institusi terkait.
Dalam rangkaian kunjungan ini, kontingen PSPPI mendatangi tiga institusi yang semuanya terletak di Kalimantan, yaitu Institut Teknologi Kalimantan di Balikpapan, Refinery Unit V Pertamina Balikpapan, dan Politeknik Negeri Samarinda. Selain itu, mereka juga sempat bertemu dengan beberapa alumni Fakultas Teknik Undip yang berada di Kalimantan.
Prof. Dr. Widayat, S.T, M.T, selaku Ketua PSPPI mengungkapkan bahwa ajang promosi ini merupakan bentuk upaya dari PSPPI FT Undip untuk memopulerkan pendidikan profesi insinyur yang masih cukup baru keberadaannya di Indonesia. Beliau mengatakan bahwa adanya pendidikan profesi insinyur ini merupakan amanat dari UU No. 11 Tahun 2014 tentang Keinsinyuran. “Sesuai dengan UU Keinsinyuran, para praktisi kini wajib mendapatkan STRI (Surat Tanda Registrasi Insinyur). Maka dari itu, PSPPI menawarkan program ini bagi para praktisi agar bisa segera mendapatkan gelar insinyurnya,” ujar Prof. Widayat.
Sebelumnya, PSPPI sendiri sudah melakukan berbagai kunjungan untuk mempromosikan program profesi insinyur di Undip. Mulai dari Pertamina, Adhi Karya, Indonesia Power, hingga BBWS Juana. Selain promosi, kunjungan-kunjungan tersebut juga ditujukan untuk menjalin kerja sama agar nantinya para calon insinyur dapat melakukan praktik keinsinyuran di institusi yang kompeten dan sesuai dengan bidangnya. “Kami menjalin kerja sama dengan berbagai institusi agar PSPPI bisa dilaksanakan di institusi tersebut,”ucap beliau.
Harapannya, dengan adanya promosi ini, nantinya semakin banyak praktisi maupun lulusan baru yang tertarik untuk mendaftarkan diri untuk menjadi insinyur. “Di Undip sendiri trennya naik pesat, sampai 100 persen kenaikan pendaftarnya. Semoga tren ini bisa terus bertahan ke depannya,” tutur Prof. Widayat.