Prof Rizal: Kita Harus Lebih Cerdas dan Waspada di Era Digital

Prof Rizal: Kita Harus Lebih Cerdas dan Waspada di Era Digital

Di era serba digital, segala aktivitas kita kian bergantung pada teknologi digital. Di saat semuanya sudah serba digital, perlindungan data pribadi menjadi isu krusial. Prof. Dr. Ir. R. Rizal Isnanto, S.T., M.M., M.T., IPU., ASEAN Eng., Guru Besar Departemen Teknik Komputer Undip menegaskan, keamanan digital penting untuk diperhatikan di tengah maraknya transaksi digital dan ancaman peretasan.

“Kita terbiasa melakukan segalanya secara online mulai dari perbankan, belanja, hingga transportasi hanya dengan sentuhan jari. Namun, di balik kemudahan ini, ada risiko besar berupa kebocoran data dan pelanggaran privasi.” ujar Prof. Rizal dalam acara Kentongan Pro 1 RRI Semarang pada tanggal 24 Juli 2025.

Beliau menjelaskan, perkembangan teknologi digital yang semakin masif memang memudahkan kehidupan kita. Namun sayangnya hal ini berbanding terbalik dengan tingkat kesadaran masyarakat akan keamanan data. Kepedulian terhadap perlindungan data pribadi dalam bentuk PIN dan password seharusnya menjadi perhatian utama dari para pengguna teknologi. Prof. Rizal menyarankan agar masyarakat tidak menggunakan informasi pribadi seperti nama, tanggal lahir, atau deretan angka sederhana seperti “1234” sebagai kata sandi. Hal ini dikarenakan karena kata sandi yang terlalu sederhana rentan terhadap peretasan.

“Yang namanya keamanan pasti ada celah. Sama seperti polisi dan pencuri, akan selalu ada upaya untuk mencari lubang. Tapi itu bukan berarti kita harus berhenti menggunakan media sosial atau aplikasi online. Justru kita harus lebih cerdas dan waspada.”

Bagi Prof. Rizal, tidak ada sistem yang aman dari peretasan. Namun, langkah-langkah pencegahan dapat dilakukan untuk meminimalkan risiko, seperti menggunakan password yang kuat dengan kombinasi huruf besar-kecil, angka dan simbol; tidak berbagi PIN/password dengan siapapun termasuk keluarga; mengganti password secara berkala untuk menghindari pembobolan; dna menghindari menyimpan password di catatan atau buku telepon.

Dari sisi penyedia layanan aplikasi, Prof. Rizal menegaskan bahwa seharusnya sudah ada standar keamanan yang perlu kita penuhi. Salah satunya adalah dengan menggunakan penyimpanan data di server dan cloud yang aman. Namun, peran pengguna tetap krusial. Pemerintah Indonesia sendiri sudah mengeluarkan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi No. 27 Tahun 2022 sebagai payung hukum bagi keamanan digital. “Ini menjadi tameng bagi masyarakat sekaligus ancaman sanksi tegas bagi pelaku kejahatan siber.” ucapnya.

Prof. Rizal berharap, para pemangku kebijakan terkait keamanan digital bisa saling bahu-membahu dalam membangun ekosistem digital yang aman dan terpercaya untuk semua.

Reporter: Diah Ayu Nilamsari

Editor: M. Rusmul Khandiq

Tim Mahasiswa FT Undip Raih Prestasi di Japan Design Idea and Invention Expo 2024, Bawa Inovasi Beras dengan Fortifikasi Kalsium

Tim Mahasiswa FT Undip Raih Prestasi di Japan Design Idea and Invention Expo 2024, Bawa Inovasi Beras dengan Fortifikasi Kalsium

Tim Mahasiswa Fakultas Teknik Undip yang beranggotakan Hly Tyas Ajeng Kartika Dewi, Fiqi Ainul Izza Maulana, Azidane Adipramana Widyadha, ⁠Kharissa Nasher dan Muhammad Rafii Zaki berhasil meraih silver medal dalam kompetisi Japan Design, Idea and Invention Expo (JDIE) 2024.

Japan Design Idea and Invention Expo 2024 merupakan ajang pameran internasional yang diselenggarakan oleh World Invention Intellectual Property Associations (WIIPA) dan Chizal Corporation pada tanggal 6-7 Juli 2024. Pameran ini berlangsung di Ariake Garden Conference Center di Tokyo, Jepang, dan diikuti oleh berbagai negara.

Hly Tyas, ketua dari tim Nutririce menjelaskan, timnya membawa inovasi pangan dalam bentuk fortifikasi kalsium beras menir menggunakan tulang sotong. Inovasi ini bertujuan untuk memenuhi angka kebutuhan kalsium.

“Inovasi ini kami buat dengan melihat isu konsumsi kalsium pada negara-negara khususnya asia tenggara masih sangat kurang. Adanya beras menir yang difortifikasi kalsium ini diharapkan bisa menjadi solusi.” ucap Hly Tyas.

Proses pengembangan inovasi ini meliputi tiga tahapan, mulai dari pertimbangan bahan baku yang memiliki nilai nutrisi besar, proses pengolahan yang cocok agar tidak merusak nutrisi, hingga analisis hasil untuk menentukan keberhasilan pengolahan.

“Tantangan terbesar kami ada di tahapan ketiga, yaitu analisis hasil untuk melihat kualitas beras menir yang kami kembangkan apakah sudah siap dibawa ke kompetisi JDIE. Selama proses pengembangan tersebut kami dibimbing oleh dosen kami, Prof. Dr. nat. tech. Siswo Sumardiono, ST, MT.” lanjut Hly Tyas.

Selain prestasi yang diraih, Hly dan tim bersyukur karena berkesempatan untuk bertemu dengan orang-orang berprestasi dari berbagai negara. Ia terinspirasi untuk terus menciptakan karya luar biasa dan bermanfaat bagi kemajuan teknologi maupun pangan di masa depan. 

“Melihat ke depan, kami berencana untuk terus mengembangkan produk kami agar dapat meningkatkan nilai nutrisinya lebih jauh lagi dan kami juga berharap inovasi kami dapat mengatasi masalah kekurangan gizi karena kekurangan kalsium.” ungkap Hly dengan optimis.

Reporter : Indah Zulayka

Editor : M. Rusmul Khandiq

 

Departemen PWK Undip Gelar Sarasehan Purna Tugas Prof. Nany Yuliastuti, Apresiasi Karya Sang Guru Besar di Bidang Perancangan Wilayah dan Kota

Departemen PWK Undip Gelar Sarasehan Purna Tugas Prof. Nany Yuliastuti, Apresiasi Karya Sang Guru Besar di Bidang Perancangan Wilayah dan Kota

Sabtu, 20 Juli 2024, Departemen PWK Undip menyelenggarakan acara Sarasehan Purna Tugas Prof. Dr. Ir. Nany Yuliastuti, MSP. Acara ini digelar di Ruang B.201, Gedung B Lantai 2, Departemen PWK Undip.

Sarasehan ini digelar sebagai bentuk apresiasi atas pengabdian yang telah dilakukan oleh salah satu Guru Besar yang dimiliki oleh Departemen PWK Undip, yaitu Prof. Dr. Ir. Nany Yuliastuti. Beliau akan menjalani masa purna tugasnya di tahun ini setelah 42 tahun berkarya di Universitas Diponegoro.

Dalam sarasehan ini, turut hadir Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang sekaligus Ketua Alumni MPWK Undip, Ir. Izswar Aminuddin, M.T; Rektor Universitas Dian Nuswantoro, Prof. Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom; serta beberapa tamu penting lainnya.

Prof. Nany sendiri merupakan salah satu akademisi yang cukup banyak berjasa bagi Universitas Diponegoro maupun bagi Indonesia. Sebagai Guru Besar di bidang Ilmu Perancangan Wilayah dan Kota, beliau sering terlibat dalam berbagai penelitian dan publikasi ilmiah, terutama yang berkaitan dengan tata kota dan kampung berkelanjutan. Selain itu, beliau juga tercatat sebagai Sekretaris Program Studi pertama dari Departemen PWK Undip, serta pernah menjabat sebagai Wakil Dekan II Fakultas Teknik Undip selama dua periode.

Prof. Nany juga banyak memberikan kontribusi berharga bagi Kota Semarang. Salah satunya adalah dengan terlibat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Pembangunan Kota Semarang. Beliau juga merupakan anggota Tim Profesi Ahli Dinas Tata Ruang Kota Semarang.

Dalam sarasehan ini, Prof. Dr. Ir. Nany Yuliastuti, MSP memaparkan materi berjudul “Kampung Kota Berkelanjutan”. Kepala Bappeda Kota Medan, Benny Iskandar S.T., M.T. dan Hari Adi Agus Setiawan, S.T., M.T. ditunjuk sebagai panelis

Ir. Izswar Aminuddin, M.T, Sekda Kota Semarang, mengapresiasi sumbangsih yang Prof Nany telah berikan kepada Kota Semarang. Sebagai mitra pendidikan, Undip banyak berjasa dalam membangun Kota Semarang. “Undip sudah banyak memberikan sesuatu hal yang begitu berharga bagi Kota Semarang. Saya memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya untuk Prof Nany atas dedikasi dan pengabdian yang sangat luar biasa, terutama bagi almamater Undip, juga bagi Pemkot Semarang,” tutur beliau.

Di sarasehan ini, Prof. Nany memberikan materi dengan judul “Kampung Kota Berkelanjutan”. Dalam paparannya, beliau menjelaskan tentang pentingnya tata kelola yang baik dari pemerintah untuk menjamin kualitas lingkungan yang baik dan ketahanan dalam menghadapi bencana. Hal ini dapat memengaruhi keberlanjutan kampung dan kearifan lokalnya di tengah pembangunan kota yang masif.

“Keberlanjutan kampung kota perlu diperhatikan karena merupakan unsur utama dari permukiman kota – kota di Indonesia,” tukas Prof. Nany dalam materinya.

Terima kasih, Prof Nany!

 

Kurangi Konsumsi Batu Bara, Tim PKM RE Departemen Teknik Kimia Undip Kembangkan Biochar Ramah Lingkungan dari Limbah Sekam Padi dan Zat Aditif

Kurangi Konsumsi Batu Bara, Tim PKM RE Departemen Teknik Kimia Undip Kembangkan Biochar Ramah Lingkungan dari Limbah Sekam Padi dan Zat Aditif

Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat bergantung kepada batu bara sebagai sumber energi. Menurut Energy Institute di tahun 2023, batu bara menyumbang sekitar 50% dari total bauran energi di Indonesia, dengan konsumsi yang meningkat tiap tahunnya. Ketergantungan ini berpotensi menghasilkan emisi karbondioksida yang berdampak buruk bagi lingkungan.

Permasalahan konsumsi batu bara berlebihan ini menjadi salah satu keresahan yang diangkat oleh Tim PKM RE dari Departemen Teknik Kimia Undip. Tim yang terdiri dari Intan Kristianingsih, Kholifatul Aliyahtun Nisa’a, dan Indana Zulfa D dengan bimbingan dari Prof. Dr-Ing. Ir. Silviana, S.T, M.T, IPM, ASEAN Eng. ini mengembangkan cara untuk mengurangi penggunaan batu bara dengan menciptakan biomassa ramah lingkungan menggunakan proses co-firing.

Co-firing biomassa adalah proses mencampurkan biomassa dengan batu bara untuk digunakan sebagai bahan bakar pada pembangkit listrik. Proses ini menawarkan beberapa keuntungan. Pertama, co-firing dapat mengurangi emisi karbondioksida secara signifikan karena biomassa dianggap sebagai sumber energi karbon netral. Kedua, metode ini memungkinkan pemanfaatan limbah, seperti limbah pertanian, untuk menjadi sumber energi yang berharga.

Tim PKM RE ini kemudian memilih limbah sekam padi sebagai biomassa pengganti batu bara. Limbah sekam padi dipilih karena memiliki nilai kalor yang cukup tinggi, yaitu 17,43 MJ/Kg. Untuk meningkatkan nilai kalornya agar setara dengan batu bara, zat aditif kemudian ditambahkan melalui metode torefaksi.

“Untuk meningkatkan nilai kalor dalam sekam padi, kita melakukan pre treatment menggunakan metode torefaksi, yaitu melalui pemanasan biomassa dalam suhu relatif rendah dalam kondisi minim oksigen. Hasilnya, limbah sekam padi yang semula nilai kalornya lebih rendah daripada batu bara bisa meningkat sampai hampir menyamai batu bara,” ungkap Intan Kristianingsih selaku salah satu anggota tim.

Dengan menambahkan zat aditif seperti gliserol, minyak biji bunga matahari, dan minyak jelantah, Tim PKM RE Departemen Teknik Kimia Undip berhasil memodifikasi biochar limbah sekam padi menjadi biochar dengan hasil pembakaran yang menyamai batu bara. Hal ini ke depannya bisa dijadikan solusi ramah lingkungan dalam mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap batu bara.

Artikel dari Tim PKM RE Departemen Teknik Kimia Undip

 

Tim PKM K Departemen Teknik Geologi Undip Ubah Sampah Jadi Alas Gelas Bermanfaat

Tim PKM K Departemen Teknik Geologi Undip Ubah Sampah Jadi Alas Gelas Bermanfaat

Sampah menjadi persoalan yang serius di Indonesia. Menurut Indonesia National Plastic Action (NPAP), ada sekitar 70% atau sekitar 4.8 juta ton sampah plastik yang tidak dikelola di Indonesia. Hal ini menyebabkan pencemaran lingkungan yang serius. Permasalahan plastik ini menjadi isu yang perlu segera dicarikan solusinya.

Tim PKM K “Rupawan” Departemen Teknik Geologi Universitas Diponegoro menciptakan satu inovasi baru untuk mengatasi permasalahan sampah ini. Dengan memadukan limbah sampah dan diatomite, mereka mengembangkan satu inovasi produk alas gelas atau coaster ramah lingkungan yang dapat menyerap air dengan baik.

Tim yang terdiri dari Avina Dian Pratiwi, Senifa Azzahra, dan Atilla Radja Satria dengan bimbingan dari Ir. Narulita Santi, S.T, M.Eng. ini mendapatkan ide untuk mengembangkan coaster ramah lingkungan ini ketika melihat banyak sekali sampah plastik yang belum banyak diolah dengan baik. Selain itu, menjamurnya bisnis kafe membuat kebutuhan untuk alas gelas yang estetik serta dapat menyerap air dengan baik naik secara signifikan, sehingga bisnis pembuatan coaster bisa menjadi bisnis yang cukup menjanjikan.

“Proses pembuatannya diawali dengan pemilahan sampah jenis HDPE dan pencacahan. Kemudian proses dilanjutkan dengan pencucian, pelelehan menggunakan oven, serta alat pencetak moulding. Selanjutnya, setelah beberapa menit, bahan dikeluarkan dari oven dan ditutup menggunakan moulding untuk pencetakan. Setelah tercetak, baru kita haluskan menggunakan alat gerinda maupun router, dilanjutkan dengan pembuatan adonan diatomite yang di-coating agar mudah lepas pasang. Dan terakhir, proses packaging,” terang Avina Dian Pratiwi, ketua Tim PKM K “Rupawan”.

Avina menambahkan, inovasi coaster ini menarik karena tidak hanya menggunakan bahan baku ramah lingkungan, namun juga efektif dalam menyerap air serta memiliki desain eksklusif yang membuatnya terlihat istimewa. “Inovasi ini menarik karena dengan menggunakan bahan baku ramah lingkungan yang memiliki daya serap tinggi, produk ini juga akan menghasilkan desain yang berbeda-beda tergantung pemilahan sampahnya. Jadi eksklusif,” ujarnya.

Avina dan tim berharap, inovasi coaster ini bisa menjadi peluang bisnis yang berkelanjutan ke depannya. “Harapan kami, semoga bisnis ini dapat terus berkelanjutan, tidak berhenti karena prospek usaha industri daur ulang sangat menjanjikan. Dan semoga branding produk kami dapat diterima oleh masyarakat”.

 

Fakultas Teknik Berhasil Pertahankan Sertifikat ISO 45001:2018

Fakultas Teknik Berhasil Pertahankan Sertifikat ISO 45001:2018

Jumat, 12 Juli 2024, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro berhasil mempertahankan Sertifikat ISO 45001:2018 untuk kedua kalinya. Acara penyerahan sertifikat berlangsung di R. Sidang Senat, Gedung Prof. Ir. Eko Budihardjo, M.Sc. Lantai 3.

Dalam acara penyerahan sertifikat ini, turut hadir beberapa tokoh penting, seperti Dekan Fakultas Teknik, Prof. Dr. Jamari, S.T, M.T, IPU; Wakil Dekan Sumber Daya, Dr. Ir. Abdul Syakur, S.T, M.T, IPU.; Ketua UPT K3L Universitas Diponegoro, Bina Kurniawan, S.K.M, M.Kes; Konsultan Sertifikasi K3 dari PT Wealthindo Putrapramesti Perkasa, Ir. Tjoek Oedawa, M.H; Koordinator P2K3 Fakultas Teknik, Dr. A.A.S Manik Mahacandra J.M, S.T, M.Sc, serta Ketua Departemen dan tim P2K3 Departemen di lingkungan Fakultas Teknik.

Sebelumnya, Fakultas Teknik mendapatkan sertifikat terkait Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ini secara perdana di tahun 2021. Dari hasil audit eksternal yang berlangsung pada 2023, Fakultas Teknik dinyatakan lulus dan mendapatkan kembali sertifikat ISO 45001:2018 ini. Keberhasilan ini menjadi bentuk komitmen dari Fakultas Teknik dalam menyiapkan kampus berstandar internasional yang aman dan nyaman.

“Fakultas Teknik telah mengawali K3 sejak 2019, dan mendapatkan ISO 45001:2018 di Januari 2021. Waktu itu, kami bersyukur sekali Fakultas Teknik bisa mendapatkan ISO 45001 ini. Artinya, visi Fakultas Teknik sebagai fakultas unggul di tingkat internasional sudah kita dapatkan,” ungkap Wakil Dekan Sumber Daya, Dr. Ir. Abdul Syakur, S.T, M.T, IPU.

Bagi Dekan Fakultas Teknik, Prof. Dr. Jamari, S.T, M.T, IPU, penerapan K3 merupakan kewajiban yang tidak dapat ditawar lagi. Beliau bertekad untuk terus menjaga amanah ini agar terus terjaga dan berkelanjutan. “Bagi Fakultas (Teknik), apa saja yang kurang, insyaallah kita akan support. K3 itu sesuatu yang tidak boleh ditawar, itu harus ada,” ujar Prof. Jamari.

Ketua UPT K3L Universitas Diponegoro, Bina Kurniawan, S.K.M, M.Kes, mengapresiasi capaian Fakultas Teknik dalam mempertahankan penerapan K3 dengan baik. Beliau berharap, keberhasilan ini dapat mendukung Undip dalam menciptakan kampus zero accident dan zero risk. “UPT K3L mengucapkan selamat kepada Fakultas Teknik Undip atas pencapaian yang luar biasa ini. Saat ini, K3 di Undip sedang kita galakkan. Kami berusaha untuk menciptakan Undip zero accident dan Undip zero risk. Semoga tidak ada lagi kecelakaan di lingkungan Undip yang berakibat fatal atau luka,” tutur beliau.