Fakultas Teknik kembali membawa kabar membanggakan dari ajang PIMNAS tahun ini. Tim Bioboon berhasil meraih Medali Perunggu untuk kategori Poster pada Bidang PKM-Pengabdian Masyarakat Kelas 3 dalam PIMNAS Ke-37 yang digelar di Universitas Airlangga pada 14-19 Oktober 2024.

Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional, atau PIMNAS, adalah perlombaan karya ilmiah mahasiswa tingkat nasional yang digelar oleh Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI), Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Perlombaan ini mempertemukan berbagai Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dari berbagai universitas di Indonesia untuk saling bertarung dan berkomunikasi demi menciptakan iklim akademis mahasiswa yang kompetitif.

Pada tahun ini, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro mengirimkan empat tim untuk bertanding di PIMNAS Ke-37. Dari empat tim tersebut, Tim Bioboon menjadi satu-satunya tim yang berhasil meraih medali.

Tim yang terdiri dari Refah Hakam Muhammad dari Teknik Kimia, Siti Nur Rifqah Aliyah dari Teknik Kimia, Alan Tajri Akbar dari Teknik Geodesi, Aufa Fadhil Islami dari Teknik Geodesi, dan Galih Aditya Fernanda dari Teknik Komputer, berhasil membawa inovasi dalam bentuk PKM berjudul “Pemanfaatan Kotoran Ternak sebagai Biogas dan Bio-slurry Menggunakan Katalis EM4 Berbasis IoT di Jabungan Semarang Guna Mencapai Kemandirian Energi”.

“Topiknya sendiri bermula dari ketika kita berkunjung ke calon mitra kami, yaitu Karang Taruna Kelurahan Jabungan, Semarang. Di sana kami menanyakan permasalahan yang sedang dialami oleh mitra kami. Dari situ terjawab bahwa permasalahan terbesar yang belum terselesaikan adalah adanya kotoran ternak warga yang meinmbun dan tak terawat,” ujar Refah Hakam Muhammad, salah satu anggota tim Bioboon.

Hakam menambahkan, timnya mengolah kotoran ternaik tersebut dengan mengubahnya menjadi biogas dan pupuk organik cair. Untuk mencegah adanya kemungkinan kebocoran biogas, tim Bioboon mengintegrasikan Internet of Things dalam penyaluran biogas sehingga kondisi gas bisa terawasi dengan baik. “Menurut saya, dari segi pengabdian masyarakat, topik ini sangat memiliki kebermanfaatan bagi mitra.”

Ia merasa bangga bisa mewakili Undip dan membawa pulang medali perunggu dari ajang PIMNAS tahun ini. Ia berharap tahun depan masih bisa mengikuti PIMNAS dan mengharumkan nama Undip lagi. “Semoga saya masih bisa berkesempatan ikut ke ajang PIMNAS 38 yang bertepatan di Unhas (Universitas Hasanuddin) tahun depan. Semoga dapat membawa nama Undip naik lagi,” tutup Hakam.