Sejumlah wilayah di Indonesia berpotensi mengalami hujan disertai petir, termasuk Kota Semarang dan sekitarnya. Fenomena kilat dan petir adalah hal yang umum terjadi di musim penghujan seperti sekarang.
Bagi Dr. Ir. Abdul Syakur, S.T, M.T, IPU, kita tidak seharusnya takut secara berlebihan ketika menghadapi fenomena ini. “Meski bisa membahayakan, tetapi kilat dan petir juga punya manfaat untuk kehidupan,” ujar beliau dalam acara Kentongan Pro 1 RRI Semarang, Rabu, 7 Februari 2024.
Dosen Teknik Elektro Undip itu mengungkapkan, petir bisa terjadi akibat dari saling bertemunya kilat di langit atau pertemuan kilat dengan objek di bumi. Hal ini kemudian menimbulkan suara menggelegar yang sering kita dengan ketika petir menyambar. “Secara ilmiah, kilat adalah muatan listrik yang terkumpul di awan,” tukasnya.
Namun, Syakur menambahkan, kilat yang menyambar ke bumi hanya 20%, sedangkan 80% terjadi di awan. Kilat dan petir yang terjadi di awan justru bermanfaat karena membunuh kuman dan bakteri yang melayang-layang di udara. Selain itu, kilat dan petir juga memproduksi Ozon (O3) yang bermanfaat untuk menahan paparan ultraviolet matahari. “Kilat dan petir bermanfaat. Pada proses kimia, air hujan yang turun ke bumi membawa unsur hara yang bermanfaat dalam menyuburkan tanah,” tambah beliau.
Untuk mengurangi dampak negatif dari kilat dan petir, Syakur menyarankan penggunaan alat proteksi petir di rumah atau gedung. Alat proteksi ini terdiri atas tembaga lancip yang dipasang di atap rumah. Tembaga ini kemudian dihubungkan dengan kabel tembaga dan ditanam ke tanah menggunakan sistem pembumian atau grounding system.
“Tapi harus tetap hati-hati agar tidak tersetrum alat proteksi ini,” pesan beliau.
Beliau juga menyarankan untuk menghindari beberapa hal yang berpotensi menimbulkan sambaran kilat dan petir ketika hujan turun, seperti tidak berteduh di bawah pohon, mengurangi penggunaan perlengkapan berbahan logam ketika di lapangan terbuka, dan mengamankan alat-alat pertanian seperti cangkul dan sabit bagi pekerja di sawah.
Berita disadur dari RRI