Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Jumat, 4 Agustus 2023, Departemen PWK Undip bekerja sama dengan Department of Urban and Regional Planning University of Hawai’i at Manoa (DURP UHM) menggelar acara bertajuk “Summer Course 2023: ‘Resilient Communities for Sustainable Cities: Urban Informality, Inclusion, and Innovation’”. Acara yang berlangsung secara hybrid mulai dari tanggal 24 Juli hingga 4 Agustus 2023 ini diikuti oleh 38 peserta dari berbagai negara yang terdiri atas 12 peserta luring dan 26 peserta luring. Acara pembukaan dari summer course ini berlangsung di R. Teater, Departemen PWK Undip.

Ketua Departemen PWK Undip, Prof. Dr-Ing Wiwandari Handayani, S.T, M.T, MPS mengungkapkan, acara Summer Course 2023 ini bertujuan untuk mengenalkan kepada para peserta tentang bagaimana komunitas-komunitas di wilayah perkotaan di sekitar Semarang bisa bertahan dan berinovasi sehingga menciptakan kehidupan yang berkelanjutan di tengah ancaman perubahan iklim. Hal ini selaras dengan tujuan kesebelas dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) yaitu mengenai Kota dan Komunitas Berkelanjutan. “Kita juga ingin tidak hanya fokus pada memelajari Kampung-Kampung saja, namun juga belajar langsung bentuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) poin kesebelas,” ujar beliau.

Para peserta diajak untuk mengunjungi beberapa lokasi untuk belajar langsung tentang komunitas berdaya. Salah satu yang dikunjungi adalah Kampung Bustaman

Beliau juga menambahkan, summer course ini akan dilaksanakan secara hybrid menggunakan skema Kursus Daring Terbuka Masif (Massive Open Online Courses, MOOC). Dengan skema ini, seluruh kelas akan direkam kemudian diunggah secara daring dan dapat diakses kapan saja oleh peserta daring. “Kita juga membuat Kursus Daring Terbuka Masif (MOOC), sehingga summer course ini diadakan secara hybrid. Dengan begitu, para peserta daring bisa ikut kapan saja, namun untuk bisa mendapatkan sertifikat, mereka harus menyelesaikan semua tugas yang diberikan,” ucap Prof. Wiwandari.

Assoc. Prof. Priyam Das, Ph.D, perwakilan dari DURP UHM, mengucapkan terima kasih atas berjalannya kerja sama antara DURP UHM dan DPWK Undip yang menghasilkan acara summer course ini. Beliau berharap, ke depannya DURP UHM bisa bekerja sama lebih lanjut dengan DPWK Undip. “Kita berharap untuk bisa bekerja sama dengan Undip untuk belajar lebih lanjut tentang topik ini (komunitas berdaya dan kota berkelanjutan),” tutur beliau.

Para partisipan menaiki perahu untuk menuju ke Desa Sayung. Desa Sayung terkenal sebagai desa tenggelam karena naiknya permukaan air laut setiap tahunnya akibat perubahan iklim

Dalam summer course kali ini, beberapa peneliti dan praktisi dari berbagai institusi diundang untuk memberikan materi selama pelaksanaan summer course. Para pemateri tersebut antara lain Assoc. Prof. Ashok Das, Ph.D dan Assoc. Prof. Priyam Das, Ph.D dari University of Hawai’i at Manoa, Prof. Dr-Ing. Wiwandari Handayani, S.T, M.T, MPS dan Rukuh Setiadi, S.T, M.T, Ph.D dari Undip, M. Luthfi Eko Nugroho, S.T, M.T dari Bappeda Kota Semarang, dan Arif Sugeng Haryanto, S.T dari Dinas Perumahan Rakyat dan Pemukiman (Disperakim) Provinsi Jawa Tengah. Selain pemaparan materi dan diskusi, para peserta juga menjalani kegiatan studio serta mengunjungi beberapa lokasi seperti Desa Sayung, Kawasan Urban Farming di tepian Sungai Tenggang, Kampung Pelangi, dan Kampung Bustaman.

Chinedu Okoli, salah satu peserta dari Nigeria, mengaku sangat senang bisa mengikuti summer course ini. Menurutnya, summer course ini memberinya banyak kesempatan untuk bertemu dan saling bertukar budaya dengan banyak orang dari berbagai negara. Ia berharap nantinya dia bisa mendapatkan banyak ilmu yang bermanfaat selepas dari acara ini. “Saya senang karena bisa bertemu banyak orang dari negara yang berbeda-beda. Tiap orang terlihat berbeda, budaya mereka, kehidupan mereka, semuanya berbeda. Ini sangat menyenangkan! Saya berharap kita bisa belajar lebih banyak nantinya di sini.”

Berita disadur dari Departemen PWK Undip