Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) adalah rencana untuk membangun dunia yang lebih baik yang dampaknya dapat dirasakan oleh manusia dan bumi. Pada tahun 2030, tujuh belas tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs diharapkan dapat tercapai. Sejak 2015, SDGs telah diserukan dan disetujui oleh semua negara sebagai rencana terbaik dunia untuk meningkatkan kesejahteraan sekaligus melindungi lingkungan. Semua negara menyadari bahwa pengentasan kemiskinan harus berjalan seiring dengan strategi yang membangun pertumbuhan ekonomi dan menjawab berbagai kebutuhan sosial termasuk kesehatan, pendidikan, kesetaraan dan kesempatan kerja, sambil mengatasi perubahan iklim dan bekerja untuk melestarikan laut dan hutan kita, sehingga kreatif industri juga memainkan peran penting dalam mencapai tujuan SDGs. Karena seiring berjalannya waktu, limbah yang dihasilkan dari proses manufaktur hingga produk di industri kreatif dapat membawa dampak negatif bagi manusia dan bumi jika tidak ditangani dengan baik.
Oleh karena itu, School of Creative Industry (SCI) Universitas Ciputra mengadakan kompetisi business plan dalam acara Exceed 2022: “Bring Sustainability into Reality” dengan tema utama “Innovative & Sustainable Entrepreneurship in Creative Industry”. Kompetisi ini dibagi menjadi 4 subtema yang disampaikan dalam satu alur cerita yang masih berkaitan dengan dunia industri kreatif dan keberlanjutan. Diharapkan para peserta dapat membuat rencana bisnis yang membantu mewujudkan keberlanjutan di industri kreatif sehingga SDGs dapat tercapai.

Kali ini Fakultas Teknik mengirimkan 3 delegator mahasiswa dalam rangka mengikuti kompetisi tersebut. Mereka diantaranya adalah Muhammad Wafi Febriansyah, Harum Sintawati dan Berry Rizky Dzulhijjah. Ketiganya berasal dari Departemen Teknik Industri. Dalam membawa nama baik Fakultas Teknik, mereka mengusung Mangios: Sustainable Leather using Mango Waste merupakan inovasi baru untuk meningkatkan kualitas dari vegan leather baik dalam proses produksinya maupun usai pemakaiannya. Dalam proses pembuatannya, Mangios menggunakan limbah mangga sebagai bahan utama karena mengandung serat fiber yang sangat tinggi dengan pertimbangan bahwa di Indonesia banyak sekali limbah mangga saat musimnya, terutama di petani mangga, penjual mangga, dan warga lokal yang memiliki pohon mangga di halaman rumahnya. Dengan melalukan partnership dengan stakeholder tersebut maka juga akan meningkatkan pendapatan masyarakat Indonesia, terutama, petani dan penjual mangga, serta warga lokal. Sebagai pengganti PVC dan PU yang tidak ramah lingkungan, mangios menggunakan mycelium sebagai bahan tambahannya yang mana limbah mangga akan digunakan sebagai bahan makanan organik oleh mycelium agar membentuk struktur “benang” yang kemudian diproses untuk mendapatkan struktur seperti kulit untuk dikeringkan, diwarnai, dan disulam supaya mendapatkan tekstur timbul pada bahan kulit biasa. Mangios mudah untuk terurai dalam bumi karena bahan-bahan yang digunakan adalah bahan organik.

Hasilnya, para juri EXCEED International Business Plan Competition terpukau dengan inovasi yang mereka lakukan. Pada saat pengumuman, Harum beserta kawan-kawan merasa senang dan bangga karena mereka mendapatkan Juara 1 mengalahkan para kompetitor lain dari berbagi universitas. Hal ini merupakan inovasi baru dalam dunia bisnis dan industri serta layak untuk diberikan apresiasi. Fakultas Teknik turut memberikan dana delegasi sebagai wujud komitmen Fakultas Teknik untuk mendorong para mahasiswa agar selalu mengembangka ide-ide mereka untuk kemudian bersaing dengan dunia luar.