Maraknya kasus kekerasan seksual, kesehatan mental, dan isu kaderisasi di lingkungan Fakultas Teknik Undip mendorong mahasiswa Fakultas Teknik Undip untuk membentuk Ruang Bicara. Ruang Bicara sendiri merupakan wadah layanan pengaduan yang aman dan efektif untuk mahasiswa Fakultas Teknik Undip dalam menangani masalah dari isu-isu tersebut.
Alya Tsabita selaku Wakil Ketua Ruang Bicara mengungkapkan, sebagai layanan pengaduan, Ruang Bicara tidak hanya sekadar menampung keluhan mahasiswa, tetapi juga berfokus pada pemberian perlindungan dan pendampingan kepada korban.
“Tujuan utama kami membentuk Ruang Bicara yaitu menyediakan tempat pengaduan yang aman bagi korban. Layanan yang disediakan oleh Ruang Bicara meliputi konseling dan pendampingan bagi penyintas kekerasan seksual, serta dukungan bagi mereka yang menghadapi masalah kesehatan mental dan isu kaderisasi.” ungkap Alya.
Dalam menjalankan fungsinya, Ruang Bicara bekerja sama dengan Badan Konseling Mahasiswa (BKM) FT Undip, sehingga penanganan setiap pengaduan dilakukan dengan lebih fokus di lingkup Fakultas Teknik Undip.
Ruang Bicara saat ini memiliki 22 anggota yang terbagi dalam beberapa divisi, termasuk Konseling dan Humas, Media, serta Project Management. Dengan struktur ini, Ruang Bicara mampu menangani pengaduan dengan koordinasi yang baik, mengikuti prosedur standar operasional (SOP) yang telah ditetapkan.
Prosedur penanganan pengaduan di Ruang Bicara dilakukan secara sistematis. Setiap pengaduan yang diterima, baik itu terkait kekerasan seksual, kesehatan mental, maupun isu kaderisasi, diproses melalui alur yang telah ditentukan.
“Korban dapat melakukan konseling hingga tiga kali dengan tim BKM FT, dan jika diperlukan, akan dirujuk ke layanan kesehatan mental yang lebih khusus. Dalam kasus yang memerlukan perhatian lebih dari pihak universitas atau otoritas lainnya, Ruang Bicara selalu siap berkoordinasi untuk memastikan penanganan kasus sesuai dengan hukum dan kebijakan yang berlaku.” ujar Alya.
Alya juga menjelaskan, menjaga kerahasiaan dan keamanan informasi penyintas menjadi tantangan terbesar yang dihadapi.
“Kerahasiaan adalah prioritas utama kami. Hanya pihak-pihak yang berkepentingan dan sudah mendapat persetujuan dari korban yang dapat mengakses informasi.” tegasnya.
Ruang Bicara juga aktif mengevaluasi efektivitas layanan melalui umpan balik dari penyintas dan pihak terkait, serta melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa akan layanan yang tersedia. Sosialisasi atau seminar menjadi bagian dari program Ruang Bicara untuk menjangkau lebih banyak mahasiswa.
“Kedepannya, Kami berkomitmen untuk memanfaatkan teknologi guna meningkatkan efisiensi dan keamanan penanganan pengaduan, termasuk melalui platform digital seperti OA Line dan situs web resmi Ruang Bicara.” ujar Alya
Ke depannya, Ruang Bicara diharapkan dapat menjadi layanan pengaduan yang dapat diandalkan oleh seluruh mahasiswa Fakultas Teknik Undip untuk melapor dan mendapatkan bantuan terkait isu kekerasan seksual, masalah kesehatan mental, dan isu kaderisasi.
Reporter : Indah Zulayka
Editor : M. Rusmul Khandiq
Foto dari Freepik