EMPAT MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK UNDIP BERHASIL MENYABET JUARA DI FORDIGI HACKATHON CHALLENGE 2023 CHAPTER YOGYAKARTA

EMPAT MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK UNDIP BERHASIL MENYABET JUARA DI FORDIGI HACKATHON CHALLENGE 2023 CHAPTER YOGYAKARTA

Sabtu, 27 Mei 2023, empat mahasiswa Fakultas Teknik berhasil memenangkan kompetisi bertajuk Fordigi Hackathon Challenge 2023 untuk Chapter Yogyakarta. Dalam perlombaan yang diikuti oleh berbagai mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia ini, satu mahasiswa dari Teknik Geodesi Undip, Vina Candra Mulyana, berhasil menyabet juara 1 bersama timnya, Aurora. Sedangkan tim V374 dari Teknik Komputer Undip yang terdiri dari Abdul Rozzaq, Djie Valencia Santoso, dan Farhan Ryan Rafli berhasil mendapatkan juara 2. Acara puncak dari kompetisi tingkat regional DIY dan Jawa Tengah ini diadakan di Graha Sabha Pramana, Universitas Gadjah Mada.

Fordigi Hackathon Challenge adalah kompetisi inovasi dan pemrogaman yang diadakan oleh Forum Digital BUMN dan dilaksanakan mulai dari April hingga Agustus. Pada kompetisi ini, para tim peserta akan bersaing di tingkat regional terlebih dahulu untuk selanjutnya melaju ke tahap nasional. Untuk wilayah DIY dan Jawa Tengah, tahap pitchdeck diadakan pada tanggal 9-12 Mei 2023. Lalu dari tahap pitchdeck, akan diambil 10 tim untuk melaju ke babak final regional yang dilaksanakan di Universitas Gadjah Mada pada tanggal 26 – 27 Mei 2023.

Dalam kompetisi ini, tiap tim akan diberikan satu kasus untuk dipecahkan melalui inovasi dalam bentuk strategi berbasis teknologi digital. Pada final Chapter Yogyakarta, peserta diberikan tantangan untuk membuat fasilitas yang dapat membantu masyarakat Yogyakarta dalam mengembangkan kreativitas dan potensi ekonominya. Vina Candra Mulyana, mahasiswa Teknik Geodesi Undip, mengatakan bahwa kesuksesan timnya menjadi kesempatan besar untuk belajar dan meningkatkan kemampuannya. Ia berujar bahwa kesempatan ini menjadi semangat baru baginya dan tim untuk terus belajar.”Ini juga menjadi semangat baru bagi kami untuk terus berproses, belajar, dan berani mencoba hal baru,” tutur Candra yang membawakan ide tentang aplikasi pengembangan kemampuan bagi kaum difabel bersama timnya.

Abdul Rozzaq, mahasiswa Teknik Komputer Undip yang tergabung dalam tim V374, juga mengatakan hal senada. Ia merasa sangat beruntung bisa mendapatkan kesempatan untuk ikut dalam kompetisi ini. “Kami merasa sangat beruntung mendapatkan kesempatan luar biasa ini, yaitu dapat mempresentasikan ide dan gagasan kami di depan Bapak/Ibu stakeholder BUMN,”ujar Rozzaq yang bersama dengan timnya membawakan ide tentang aplikasi pengembangan bakat bagi lulusan baru.

Rozzaq juga berharap, agar keberhasilan ia dan timnya ini dapat menginspirasi mahasiswa lainnya untuk berani mencoba dan tidak takut untuk gagal. “Pesan kami untuk teman-teman mahasiswa agar selalu mencoba dan jangan pernah melewatkan kesempatan yang telah diberikan,” ucapnya.

Foto dari narasumber

13 MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK LOLOS IISMA 2023 DAN MENJALANI STUDI DI LUAR NEGERI

13 MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK LOLOS IISMA 2023 DAN MENJALANI STUDI DI LUAR NEGERI

Jumat, 17 April 2023, 13 mahasiswa Fakultas Teknik dinyatakan lolos sebagai penerima beasiswa dalam program Indonesian International Student Mobility Award (IISMA) 2023. Hal ini diumumkan melalui situs iisma.kemdikbud.go.id pada Jumat dini hari.

Mada Sophianingrum, ST, MT, MSc, koordinator Kantor Internasional Fakultas Teknik Undip memaparkan, jumlah mahasiswa yang lolos pada tahun ini mengalami kenaikan yang cukup baik jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, di mana pada tahun 2022 ada 11 mahasiswa yang lolos dan pada tahun ini ada 13 mahasiswa yang lolos program ini. Menurut beliau, naiknya jumlah mahasiswa yang lolos ini tidak lepas dari banyaknya persiapan yang sudah dilakukan oleh Fakultas Teknik dalam menyambut IISMA 2023.

“Bagi kami, kunci terpenting adalah persiapan. Kami sudah memberikan berbagai persiapan agar mahasiswa kita bisa lolos IISMA pada tahun ini. Mulai dari sosialisasi, pembuatan konten informasi terkait IISMA, hingga penyediaan grup koordinasi bagi para pendaftar,” ujar Bu Mada.

Wakil Dekan Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. nat. tech. Siswo Sumardiono, S.T, M.T, mengapresiasi adanya peningkatan dalam jumlah peserta pada tahun ini. Bagi beliau, kenaikan ini menunjukkan tren yang cukup bagus, di mana setiap tahun jumlah mahasiswa Fakultas Teknik yang lolos IISMA meningkat. “Menurut saya, peningkatan jumlah mahasiswa pada tahun ini cukup bagus. Dari yang semula 7 mahasiswa pada 2021, lalu naik menjadi 11 mahasiswa pada 2022, dan sekarang menjadi 13 mahasiswa pada 2023,” kata beliau.

Namun beliau menyoroti terkait jumlah departemen yang mengirimkan mahasiswanya pada program ini. Beliau berharap, pada tahun berikutnya jumlah peserta bisa terus meningkat serta lebih beragam. “Semoga pada tahun 2024, jumlah mahasiswa yang ikut program IISMA bisa meningkat dan lebih banyak mahasiswa yang ikut dari departemen lainnya,” ucap Prof. Siswo.

Para mahasiswa yang lolos juga memberikan respon yang beragam terkait diterimanya mereka sebagai penerima beasiswa. Stefanus Aditya Witjaksono, salah satu penerima beasiswa dari Departemen Teknik Perkapalan, mengaku kaget ketika namanya tercantum sebagai salah satu penerima beasiswa. “Wah, sejujurnya saya kaget karena dari segi pencapaian dan keaktifan organisasi saya tidak seaktif yang lain,” tutur Stefanus.

Nerissa Lenjau, salah satu penerima beasiswa dari Departemen Teknik Lingkungan, memberikan respon yang berbeda. Ia bersyukur karena telah lolos sebagai salah satu penerima beasiswa. Ia berharap, kesempatan ini bisa bermanfaat tidak hanya untuk diri sendiri, namun juga bagi orang lain. “Saya bersyukur dapat diberikan kesempatan menjadi salah satu awardee IISMA 2023. Semoga pengalaman baru ini dapat saya manfaatkan sebaik-baiknya dan saya bagikan kepada teman-teman yang lain.”

Berikut 13 mahasiswa Fakultas Teknik yang lolos sebagai penerima beasiswa pada IISMA 2023 :

No.Nama LengkapDepartemenUniversitas Penerima
1.Hilya Khalisha MumtazahArsitekturLiverpool University, Inggris
2.Maurelitya Priskayla DayintaTeknik LingkunganHanyang University, Korea Selatan
3.Octadian CandratamaArsitekturUniversity of Canterbury, Selandia Baru
4.Anisa Egilda Harni IndrawatiTeknik PerkapalanMichigan State University, Amerika Serikat
5.Muhammad Fariz SidikTeknik KomputerWestern University, Kanada
6.Kanina Nadira AndriyaniTeknik KomputerVictoria University of Wellington, Selandia Baru
7.Qonita AyuningtyasArsitekturUniversity of Melbourne, Australia
8.Devintya Wu MeyliTeknik KimiaKeio University, Jepang
9.Nerissa LenjauTeknik LingkunganUniversity College Dublin, Irlandia
10.Stefanus Aditya WitjaksonoTeknik PerkapalanHanyang University, Korea Selatan
11.Athaya AdristiArsitekturUniversiti Malaya, Malaysia
12.Ollynd PramadhiniArsitekturUniversitas Pompeu Fabra, Spanyol
13.Anjeli Putri Shaina FaishalArsitekturSapienza University of Rome, Italia
DELEGASI DARI TEKNIK GEOLOGI UNDIP SUKSES MERAIH PERINGKAT 1 DALAM OLYMPIAR

DELEGASI DARI TEKNIK GEOLOGI UNDIP SUKSES MERAIH PERINGKAT 1 DALAM OLYMPIAR

Minggu, 2 April 2023, Prestasi membanggakan kembali diraih oleh mahasiswa Fakultas Teknik Undip. Tim Magsite dari Departemen Teknik Geologi yang diisi oleh Aisyah Ghalda Lamis, Arindha Prameswati, dan Muhammad Haviz Ramdhani berhasil meraih juara pertama dan mendapatkan titel 1st Warrior dalam acara lomba bertaraf nasional bernama “OlympiAR (Olympiade Agincourt Resources). Acara ini dilaksanakan selama 3 hari, dari tanggal 31 Maret hingga 4 April 2023, dan puncaknya dilaksanakan di Alana Convention Center, Yogyakarta.

OlympiAR merupakan kegiatan lomba yang diadakan oleh Agincourt Resources, sebuah perusahaan tambang yang beroperasi di Sumatera Utara. Dengan mengusung tema “Mineral Discovery, Unearthing Sustainable Future”, para peserta diajak untuk menyelesaikan kasus proses pertambangan yang ada di Tambang Emas Martabe, Tapanuli Selatan. Total ada 77 tim dari 26 universitas di seluruh Indonesia yang ikut dalam lomba ini. Dari 77 tim tersebut, hanya 5 tim yang dipilih untuk mengikuti babak final di Yogyakarta. Tim yang memenangkan perlombaan ini akan mendapatkan uang pembinaan sebesar puluhan juta rupiah.

Dalam kompetisi ini, Tim Magsite menjadi satu-satunya wakil Undip yang lolos ke babak final dan bertanding melawan 4 tim yang berasal dari universitas unggulan lainnya. Aisyah Ghalda Lamis, salah satu anggota tim, mengaku sangat senang dan kaget karena bisa lolos hingga babak final dan mengalahkan kampus-kampus pertambangan yang sudah lama terkenal di Indonesia. Baginya, kemenangan Tim Magsite ini merupakan awal untuk memulai perjuangan mereka di dunia kerja nantinya, khususnya dunia pertambangan. “Harapannya, dengan pengalaman yang saya dapatkan ini semoga saya dan tim bisa terus belajar dan memanfaatkan ilmu dan pengalaman yang sudah didapatkan,” ucap Aisyah.

Ia juga berharap, kesuksesan Tim Magsite dapat memotivasi diri serta mahasiswa lainnya untuk berani mencoba hal baru dan ikut bersaing dengan kampus lainnya hingga bisa mengharumkan nama Undip. “Mahasiswa Undip jangan takut untuk mencoba hal baru terutama ikut kompetisi selama berkuliah. Terus berusaha dan berdoa karena hasil yang didapatkan nantinya tidak akan mengkhianati usaha serta perjuangan yang sudah dilakukan,” tutur Aisyah.

Foto oleh Departemen Teknik Geologi Undip

INOVASI TEKNOLOGI RENDAH EMISI BERHASIL MEMBAWA TIM DARI FAKULTAS TEKNIK MERAIH JUARA DI MANDALIKA ESSAY COMPETITION 2 2023

INOVASI TEKNOLOGI RENDAH EMISI BERHASIL MEMBAWA TIM DARI FAKULTAS TEKNIK MERAIH JUARA DI MANDALIKA ESSAY COMPETITION 2 2023

Selasa, 7 Maret 2023, Tim dari Fakultas Teknik sukses menorehkan prestasi di kancah nasional. Tim yang terdiri dari Benedictus Febrian Listyaputra, La Nadi Maulana, Abdulloh Ahmad Hanifan, dan Ibrahim Ahmad Yamin berhasil mendapatkan Gold Medal dan Juara II dalam gelaran Mandalika Essay Competition 2 2023 yang diadakan pada tanggal 5-7 Maret 2023 di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Acara yang diadakan oleh Yayasan Setara Prima Nusantara tersebut merupakan acara lomba esai tingkat nasional yang diikuti oleh 204 peserta dari 56 universitas dari seluruh Indonesia. Ada beberapa kategori yang diperlombakan, yaitu pariwisata, ekonomi, hukum, teknologi, lingkungan, pertanian, pendidikan, dan sosial budaya. Dalam perlombaan kali ini, tim yang dipimpin oleh Benedictus Febrian Listyaputra dari Teknik Elektro itupun berhasil menang di kategori Lingkungan setelah membawakan ide tentang inovasi lampu penerangan jalan umum Smart Lamition sebagai solusi untuk mencapai Net Zero Emission (NZE). Dengan membawa inovasi teknologi rendah emisi sebagai solusi pemanasan global, mereka berhasil memukau para juri dan membuat nama Undip bergema dalam sesi penyerahan juara yang diadakan di Auditorium Asrama Haji Lombok, Nusa Tenggara Barat itu.

La Nadi Maulana, salah satu anggota tim dari Arsitektur, mengatakan ia dan timnya bangga serta bersyukur karena bisa mengharumkan nama Universitas Diponegoro di kancah nasional. Menurutnya, isu NZE yang tergolong cukup baru di Indonesia itulah yang membuat tim mereka bisa meraih Gold Medal dan Juara 2. “Berdasarkan analisis tim kami, poin penting yang membawa kami menjadi juara adalah keterbaharuan isu yang diangkat dan keunikan dari inovasinya itu sendiri,” ujar La Nadi. Ia dan tim merasa senang karena kerja keras mereka selama ini berbuah manis.

Selain itu, La Nadi juga berharap, ke depannya seluruh generasi muda bisa membuat gebrakan baru dalam mengatasi masalah lingkungan yang saat ini menjadi isu serius yang harus segera dicari solusinya. “Semoga ke depannya generasi muda, khususnya mahasiswa baik dalam lingkup luas maupun Undip, dapat terus melakukan gebrakan baru, mengingat bahwa dunia saat ini sedang tidak baik-baik saja.”

Foto dari narasumber

MAWAPRES FAKULTAS TEKNIK SIAP BERLAGA DI PILMAPRES 2023

MAWAPRES FAKULTAS TEKNIK SIAP BERLAGA DI PILMAPRES 2023

Selasa, 28 Maret 2023, tahap penjurian paralel untuk Pilmapres Fakultas Teknik Undip tahun 2023 diadakan di Smart Classroom, Gedung Dekanat Lt. 4. Dalam tahap yang menentukan siapakah yang akan menjadi perwakilan Mahasiswa Berprestasi (mawapres) dari Fakultas Teknik ini, ada total 16 calon mawapres yang saling beradu kemampuan di depan para juri. 16 calon mawapres tersebut merupakan para peserta yang sudah lolos tahap seleksi administrasi sebelumnya.

Di tahap ini, para peserta diuji mengenai pengetahuannya melalui dalam Gagasan Kreatif yang sudah mereka tulis sebelumnya serta kemampuan dalam menyampaikan ide dalam Bahasa Inggris. Selain itu, mereka juga diuji kesigapannya dalam menjawab serangkaian pertanyaan wawancara yang dilontarkan oleh para dewan juri.

Walaupun waktu persiapan yang cukup pendek, para peserta tampak sudah siap untuk menampilkan yang terbaik di depan para penguji. Nadia Nursaidatina Arifah Putri, salah satu calon mawapres dari Teknik Lingkungan mengaku bahwa dia sudah melakukan berbagai latihan sebelumnya sehingga dia bisa tampil dengan apik di depan juri nantinya. “Walaupun pengumumannya mendadak, tapi saya sudah pernah latihan sebelumnya,” ujar Nadia.

Para calon mawapres berpose bersama sebelum penjurian

Bagi Nadia, agar bisa menang, kuncinya adalah tampil dengan percaya diri. “Saat presentasi kita harus konfiden,” ucap mahasiswa semester 6 tersebut. Peserta lain, Harum Sintawati dari Teknik Industri, juga mengatakan hal senada. Ia sendiri sudah melakukan persiapan sejak lama sehingga sekarang ia tinggal mengulang materi saja. “Lancar-lancar saja pas presentasi tadi. Sebelumnya sudah bersiap. Sekarang tinggal review materi saja,” kata Harum.

Setelah melalui proses yang cukup panjang dan ketat, akhirnya pada tanggal 30 Maret 2023 dewan juri mengumumkan siapa saja yang didapuk menjadi juara pada Pilmapres Fakultas Teknik Undip tahun ini. Dari serangkaian pertimbangan, akhirnya didapatkanlah tiga juara. Juara satu diisi oleh Harum Sintawati dari Teknik Industri dengan skor 83,40. Sedangkan juara dua diisi oleh Nadia Nursaidatina Arifah Putri dari Teknik Lingkungan dengan skor 82,55. Dan juara tiga diisi oleh Muhammad Rizki Maulana dari Teknik Geologi dengan skor 76,70.

Harum Sintawati, sebagai juara satu Pilmapres FT Undip 2023, berharap nantinya dia bisa memberikan yang terbaik bagi Fakultas Teknik. “Semoga bisa selalu berusaha dan meneruskan perjuangan dari mawapres sebelumnya,” ucap Harum.

MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK JUARA 1 PIMNAS 35

MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK JUARA 1 PIMNAS 35

Mahasiswa Fakultas Teknik Komputer Universitas Diponegoro  berhasil meraih peringkat pertama PKM-PM 2 yang berjudul  Mertamu Buadaya : Digitalisasis Budaya Edukasi Berbasis Board Game sebagai  Katalisator Pengenalan dan Pelestarian Budaya Indonesia Di KBSI Semarang, ini merupakan sarana kontribusi yang di berikan oleh mahasiswa Tim PKM-PM ini terdiri dari 2 mahasiswa yaitu Khanuun Maulida Puspita H. dari FT, dan Felisiana Ardelia Azzahra dari FT. “Kegiatan ini digelar dalam rangka mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM-PM) yang diadakan oleh KEMENRISTEK DIKTI dengan program pengajuan bernama Mertamu Budaya,” kata Khanuun Maulida Puspita H.


Program ini dilakukan oleh Tim PKM-PM UNDIP yang muncul atas keresahan para pengurus KBSI Semarang yang mencari berbagai bentuk cara yang menyenangkan untuk mengajar kebudayaan pada anak-anak disana agar tidak merasa jenuh akan pembelajaran. Adanya permasalahan tersebut membuat TIM PKM-PM UNDIP datang ke KBSI Semarang dan membimbing para pengajarnya untuk membantu menemukan solusi Bersama terkait dengan sistem pembelajaran budaya yang menyenangkan.

“Mertamu Budaya hadir sebagai solusi tersebut dengan memanfaatkan permainan kartu system board game yang terintegrasi dengan aplikasi mobile. Bersama dengan KBSI Semarang diimplementasikanlah permainan ini Bersama murid dan pengajar disana. Kebudayaan yang fokus TIM PKM-PM serta Pengajar KBSI Semarang ajarkan adalah kebudayaan dari Jawa Tengah. Mertamu Budaya memiliki sub program yang dilakukan untuk bisa memaksimalkan Output Edukasi kebudayaan tersebut. Dimulai dari “Siapa kita?” yang merupakan sesi perkenalan program “Mertamu Budaya” kepada siswa, dengan juga menampilkan kebudayaan Jawa Tengah agar siswa mengerti gambaran yang akan dipelajari Bersama.

Program selanjutnya adalah “Mari mengenal Jawa Tengah” yang disini TIM PKM-PM Bersama Pengajar melakukan tes pengetahuan kebudayaan Jawa Tengah kepada siswa siswi di KBSI Semarang. Kemudian dilanjutkan dengan Mari Bermain Board game Mertamu Budaya, program disini langsung di praktekkan pembelajaran kebudayaan Jawa Tengah dengan menggunakan board game Mertamu Budaya,” sambung Felisiana Ardelia A, kedua mahasiswa ini. Siswa Siswi di KBSI Semarang membentuk kelompok yang terdiri dari 4-5 anak yang nantinya membutuhkan kartu Mertamu Budaya dan mempersiapkan 1 handphone dari pengajar untuk bermain. Mereka bermain dengan bersemangat karena bisa bermain game sambil belajar kebudayaan seperti tagline milik “Mertamu Budaya” yaitu “Mertamu Budaya, Bermain Sambil Belajar Budaya” Setelah program bermain tersebut selesai KBSI Semarang dan TIM PKM-PM melanjutkan program lain yaitu “Menari dan Menyanyi Bersama!” yang disini merupakan program belajar menari dan menyanyi. Pengajar bersama TIM PKM-PM mengajarkan tarian tradisional dan menari bersama.

Lalu setelah menari dilanjutkan dengan bernyanyi lagu daerah bersama. Untuk tes pemahaman akan pembelajaran yang ada beberapa anak maju sebagai perwakilan untuk bernyanyi dan menari di depan. Selanjutnya TIM PKM-PM dan pengajar melaksanakan kembali program “Mari Bermain Board Game Mertamu Budaya lagi!” yang disini fokus untuk belajar kebudayaan Jawa Tengah kembali untuk nantinya memaksimalkan output pemahaman kebudayaan yang didapatkan siswa siswi KBSI Semarang Dimulai dengan evaluasi dari pengetahuan siswa siswi KBSI Semarang dengan melakukan PostTest Kebudayaan Jawa Tengah. Dilanjutkan dengan evaluasi program bersama dengan pengurus serta pengajar KBSI Semarang.

Rangkaian program PKM-PM Undip ditutup dengan kesan dan pesan dari siswa-siswi, pengajar, pengurus, pengelola, dan orang tua dari siswa di KBSI Semarang,” Harapannya program “Mertamu Budaya” ini terus berlanjut dan berkembang di KBSI Semarang untuk dapat menghasilkan anak muda yang berjiwa cinta budaya Indonesia. Tidak hanya di KBSI Semarang saja, harapannya juga di komunitas belajar lain dapat ikut serta diterapkan dan mampu menjadi solusi atas permasalahan edukasi budaya di Indonesia.