Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Tim Mahasiswa Fakultas Teknik Undip yang beranggotakan Hly Tyas Ajeng Kartika Dewi, Fiqi Ainul Izza Maulana, Azidane Adipramana Widyadha, ⁠Kharissa Nasher dan Muhammad Rafii Zaki berhasil meraih silver medal dalam kompetisi Japan Design, Idea and Invention Expo (JDIE) 2024.

Japan Design Idea and Invention Expo 2024 merupakan ajang pameran internasional yang diselenggarakan oleh World Invention Intellectual Property Associations (WIIPA) dan Chizal Corporation pada tanggal 6-7 Juli 2024. Pameran ini berlangsung di Ariake Garden Conference Center di Tokyo, Jepang, dan diikuti oleh berbagai negara.

Hly Tyas, ketua dari tim Nutririce menjelaskan, timnya membawa inovasi pangan dalam bentuk fortifikasi kalsium beras menir menggunakan tulang sotong. Inovasi ini bertujuan untuk memenuhi angka kebutuhan kalsium.

“Inovasi ini kami buat dengan melihat isu konsumsi kalsium pada negara-negara khususnya asia tenggara masih sangat kurang. Adanya beras menir yang difortifikasi kalsium ini diharapkan bisa menjadi solusi.” ucap Hly Tyas.

Proses pengembangan inovasi ini meliputi tiga tahapan, mulai dari pertimbangan bahan baku yang memiliki nilai nutrisi besar, proses pengolahan yang cocok agar tidak merusak nutrisi, hingga analisis hasil untuk menentukan keberhasilan pengolahan.

“Tantangan terbesar kami ada di tahapan ketiga, yaitu analisis hasil untuk melihat kualitas beras menir yang kami kembangkan apakah sudah siap dibawa ke kompetisi JDIE. Selama proses pengembangan tersebut kami dibimbing oleh dosen kami, Prof. Dr. nat. tech. Siswo Sumardiono, ST, MT.” lanjut Hly Tyas.

Selain prestasi yang diraih, Hly dan tim bersyukur karena berkesempatan untuk bertemu dengan orang-orang berprestasi dari berbagai negara. Ia terinspirasi untuk terus menciptakan karya luar biasa dan bermanfaat bagi kemajuan teknologi maupun pangan di masa depan. 

“Melihat ke depan, kami berencana untuk terus mengembangkan produk kami agar dapat meningkatkan nilai nutrisinya lebih jauh lagi dan kami juga berharap inovasi kami dapat mengatasi masalah kekurangan gizi karena kekurangan kalsium.” ungkap Hly dengan optimis.

Reporter : Indah Zulayka

Editor : M. Rusmul Khandiq