Produk kerajinan kuningan Juwana merupakan salah satu ikon komoditi unggulan Kabupaten Pati. Ada lebih dari 200 UKM yang bergerak dengan berbagai variasi produk andalannya. Faktor-faktor yang perlu mendapatkan perhatian adalah model dan keawetan produk (tahan lama), proses produksi yang ramah lingkungan, serta managemen UKM. Model dan keawetan produk (kualitas produk), merupakan hal yang pasti diperlukan. Dengan dinamika consumer preference yang variatif maka model menjadi utama. Kemudian keawetan produk, artinya logam pelapis tidak mudah tergores atau pun rusak baik karena benturan maupun pengaruh kondisi udara sekitar dalam penyimpanan dan pemakaian. Sehingga para konsumen menjadi puas. Selain itu pada proses produksi, juga seminimal mungkin menekan jumlah buangan limbah yang dihasilkan.
Permasalahan/kendala yang dihadapi oleh UKM pengolahan logam kuningan adalah kurangnya kemampuan UKM dalam proses produksi, terutama proses finishing produk untuk menembus pasar ekspor atau bersaing dengan produk impor. Selain itu, faktor kurangnya managemen dan pemasaran produk juga dibenahi untuk membentuk UKM yang solid dan tangguh. System produksi harus memberikan jaminan keamanan proses produksi terhadap pencemaran lingkungan. Untuk itu, diperlukan aplikasi teknologi proses produksi kuningan yang ramah lingkungan (green technology).
Tim Pengabdian Universitas Diponegoro dengan skema program HILINK, melakukan kegiatan pembenahan UKM elektroplating di Juwana Pati untuk menangani permasalahan di atas dengan konsep eco-elekcroplating. Program dilakukan selama 3 tahun, yang berfokus pada proses produksi, diversifikasi dan finishing produk, serta pengolahan limbah. Dipimpin oleh Ir Aji Prasetyaningrum, M.Si, pada tahun pertama, (2017) telah berhasil diintroduksikan formulasi proses pencampuran unit elektroplating sehingga dihasilkan produk kuningan (antara lain handel pintu, jendela, engsel, dan lain-lain) dengan kenampakan yang lebih mengkilap. Formulasi ini, merupakan kerjasama antara Syamsul Huda, ST (Alumni Teknik Kimia UNDIP), UKM Sinar Padi (Juwana) dengan tim HILINK, UNDIP. Sebagai anggota Tim, Prof. Dr M. Djaeni ST, MEng menyatakan bahwa introduksi teknologi mesin barrel electroplating dapat meningkatkan kapasitas dan kualitas produksi. Selain itu juga memiliki keunggulan dalam kualitas hasil plating, mengurangi penggunaan larutan sekaligus mereduksi buangan limbah cair. Untuk pengolahan limbah telah diintroduksikan teknologi elektrokoagulasi, dimana dengan teknologi ini mampu mengolah limbah melalui pengendapan secara elektrokimia dengan biaya murah dan waktu yang lebih singkat. Untuk keamanan para pekerja Tim UNDIP juga melakukan pelatihan sistem safety dan memberikan bantuan peralatan dan pakaian safety. Pelatihan prosedur kerja dan sistem keselamatan kerja dipimpin oleh Yudhy Dharmawan, SKM, M.Kes. Gelar produk UKM hasil implementasi teknologi ini dilakukan di pendopo Kecamatan Juwana tanggal 26 Agustus 2017. Semua pihak yang berkepentingan dalam peningkatan kerajinan kuningan ini hadir antara lain dari UKM Kuningan, Bappeda, Dinas Kesehatan, dan Dispermasdes Kabupaten Pati. Kegiatan ini juga melibatkan para tim mahasiswa Undip dan masyarakat setempat, sehingga terjadi link and match antara Perguruan Tinggi, Pemda dan industri.