Pilih Laman
HNMUN: Jembatan Menuju Komunitas Global
Oleh: Sapto P. Putro, PhD (Staf Ahli PR PKs)
Posisi dalam delegasi HNMUN: Faculty Advisor

Harvard National Model United Nations (HNMUN) 2010 telah selesai dilaksanaan dengan sukses di Boston Park Plaza Hotel, Massachusetts, USA  dari tanggal 11 – 14 Februari (www.hnmun.org). Tidak kurang dari 2800 delegasi dari sekitar 200 universitas dari seluruh dunia telah berkumpul bersama mendiskusikan tantangan terbesar yang dihadapi dunia saat ini, mulai dari bidang kedamaian internasional dan keamanan, hingga ekonomi dan kemajuansosial serta hak asasi manusia melalui debat konstruktif.

Indonesia sendiri diwakili oleh 6 universitas: Universitas Parahyangan, Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, Universitas Padjadjaran, dan Universitas Diponegoro. Secara umum, ajang debat internasional ini sungguh telah memberi pengalaman internasional yang tidak ternilai bagi mahasiswa Undip peserta HNMUN,  antara lain memperluas wawasan internasional, meningkatkan critical thinking, dan memperoleh pengalaman edukatif dan komprehensif terhadap permasalahan-permasalahan yang diangkat, serta pengalaman berdebat dalam konferensi yang dikemas serealistis mungkin sehingga setiap delegasi merasakan situasi kompleks negosiasi internasional di dunia nyata, seperti pelaksanaan sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang sesungguhnya.

Sebagai sebuah ajang yang prestigious, HNMUN menjadi salah satu ajang debat yang terbaik di dunia. Harvard University sebagai penyelenggara MUN telah melaksanakan kegiatan ini dengan sangat profesional. Universitas tua yang terletak di Cambridge ini merupakan universitas ranking 1 terbaik dunia (menurut QS-World University Rankings: www.topuniversities.com) selama beberapa dekade. Selain itu, Kota Boston yang berwajah perpaduan klasik dan modern, dan berbagai atraksi wisata yang ditawarkan sebagai tempat diselenggarakannya HNMUN tahun ini juga merupakan daya tarik tersendiri bagi delegasi.

Walaupun berlangsung di tengah turunnya salju yang tebal dan suhu udara yang sangat dingin (0o – minus 5oC), pelaksanaan HNMUN tahun ini telah berjalan dengan lancar dan sukses. Meskipun demikian, pelaksanaan ini tidak lepas pula dari adanya beberapa kekurangan yang perlu diantisipasi untuk pelaksaan tahun berikutnya. Berdasarkan masukan dari hasil pertemuan Faculty Advisor, panitia penyenggara HNMUN menyadari adanya beberapa hal yang perlu diperbaiki antaralain: perlunya format/bentuk penghargaan (rewards) yang lebih bervariasi dengan mengakomodir diversitas negara peserta konferensi, khususnya developing countries, tidak mutlak berdasarkan kemampuan mengemukakan pendapat baik lisan maupun tertulis (melalui position papers dan paper works) yang tentunya akan lebih menguntungkan bagi english-speaking countries. Perlu juga dipertimbangkan kekompakan, kedisiplinan, sportivitas dan antusiasm delegasi selama mengikuti konferensi, sebagai bagian dari kriteria  penilaian. Selain itu, kesiapan dan pemahaman materi debat yang dimilki masing-masing delegasi dirasa tidak sama sehingga mempengaruhi kelancaran dan efektifitas debat. Kedepan telah disepakati perlunya seleksi yang lebih ketat oleh panitia kepada setiap delegasi yang akan mengikuti HNMUN. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Undip perlu melakukan persiapan dengan lebih dini dan matang, baik waktu proses seleksi mahasiswa maupun persiapan materi untuk HNMUN berikutnya.

Secara umum, semua delegasi dari negara-negara peserta memandang penting bagi mahasiswa untuk mengikuti ajang HNMUN sebagai bentuk pembelajaran untuk berdebat secara santun dan berkualitas melalui debat, negosiasi, loby, dan membuka wawasan internasional. Beberapa catatan penting yang dapat disimpulkan dari perspektik negara-negara yang telah secara rutin mengikuti ajang HNMUN antara lain:

  1. Penggalangan dana sedapat mungkin dilakukan dengan berbagai cara, termasuk fund raising, pengajuan dana ke pihak mitra institusi, dll.
  2. Kegiatan ini semestinya mendapat dukungan penuh dari universitas terlibat, salah satunya dalam bentuk pemberian bantuan pendanaan.
  3. Untuk kesuksesan pelaksanaan HNMUN, perlu adanya advertisement/publikasi ke berbagai pihak agar menarik banyak peminat dan memberikan pemahaman pentingnya mengikuti ajang HNMUN.
  4. Dalam pelaksanaan MUN, dapat dimulai sejak SMA untuk mempopulerkan model debat UN dan menumbuhkan partisipasi dari berbagai pihak.

Selama berada Boston, delegasi berkesampatan mengunjungi kampus Harvard University dan  Massachusetts Institute of Technology dan the statue of Liberty, New York. Selain itu, delegasi juga memenuhi undangan dari Konsul Jenderal Republik Indonesia (KJRI) untuk United State di New York, Ibu Tri Edi Mulyani bersama delegasi lainnya. Acara yang dihadiri pula oleh Forum Perbankan Indonesia New York, wakil Permias New York City, dan akademisi Indonesia di New York tersebut berlangsung informal dan penuh kekeluargaan. Pentingnya hubungan bilateral Indonesia dan Amerika Serikat melalui diplomasi yang mengedepankan soft power menjadi highlight dalam pidato Konsul Jenderal RI. Kepada para mahasiswa yang hadir, Konsul Jenderal juga berpesan agar dapat menuntut ilmu setinggi mungkin, menjalankan ilmu yang didapat secara seimbang, dan dapat menjalin jejaring seluas-luasnya (selengkapnya dapat dilihat di http://www.indonesiannewyork.org).Last but not least, keberhasilan Undip mengirimkan delegasi ke HNMUN Boston USA tidak lepas dari dukungan positif berbagai pihak, baik internal Undip (fakultas maupun pusat) maupun mitra Undip melalui sponsorships. 

Personal Comment dari Delegasi Universitas Diponegoro mengenai HNMUN 2010

  1. Buna Rizal Rachman (Fakultas Teknik)
  2. Nadya Victoryka (Fakultas Teknik)
  3. Echo Agrippa Sembiring (Fakultas Teknik)
  4. Rizky Yulianisa (Fakultas Ekonomi)
  5. Resha Adi Pradipta (Fakultas Ekonomi)
  6. Satrio Adi Pratama (Fakultas Hukum)
  7. Anindya Nastiti (Fakultas Hukum)
  8. Narottama Tunjung H (Fakultas Kedokteran)
  9. M. Rizki Febrianto (Fakultas Kedokteran)
  10. Ary Adiati (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik)
  11. Achmat Qomarudin (Fakultas Ilmu Budaya)
  12. Pratama Yoga Nugroho (Fakultas Ilmu Budaya)
  13. M. Ardhy Muzaky (Fakultas Ilmu Budaya)
  14. Dini Hajarrahmah (Fakultas Ilmu Budaya)
  15. Cresti Eka Fitriana (Fakultas Ilmu Budaya)