Masalah sampah menjadi salah satu isu lingkungan yang memerlukan perhatian serius. Pengelolaan sampah yang buruk dapat menimbulkan bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.

Dr.Ling., Ir. Sri Sumiyati, S.T., M.Si., IPM., ASEAN Eng., Dosen Teknik Lingkungan UNDIP, menjelaskan bahwa bencana lingkungan akibat pengelolaan sampah yang tidak tepat dapat menimbulkan korban, baik manusia maupun makhluk hidup lainnya. Salah satu contohnya adalah bencana ledakan di TPA Leuwigajah Cimahi, Jawa Barat, pada 21 Februari 2005. Penjelasan tersebut disampaikan dalam Kentongan Pro 1 RRI Semarang pada Rabu, 16 Mei 2024.

“Bencana ledakan di TPA Leuwigajah menewaskan 157 jiwa tertimbun longsor. Kejadian ini membuka mata untuk melakukan pengelolaan sampah dengan tepat agar kejadian serupa tidak terulang kembali”. ungkap Dr.Ling., Ir. Sri Sumiyati, S.T., M.Si., IPM., ASEAN Eng.

Berdasarkan data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional tahun 2023, jumlah sampah yang terkumpul di Indonesia mencapai 19.517.172,98 ton per tahun. Dari jumlah tersebut, pengurangan sampah belum mencapai 30 persen, meskipun idealnya pengurangan sampah seharusnya 30 persen dan penanganan sampah 70 persen. Di Indonesia, pengurangan sampah baru mencapai 16,69 persen, sementara pengelolaan sampah baru sebesar 66,82 persen.

“Pengelolaan sampah yang baik ditinjau dari 5 aspek yaitu teknik operasional, pembiayaan, regulasi, kelembagaan, dan peran serta masyarakat. Dari 5 aspek tersebut, pengelolaan sampah yang tepat, dapat diawali dengan pilah sampah dari sumbernya, antara sampah organik dan anorganik misalnya. Organik bisa diolah menjadi pupuk kompos, sampah anorganik bisa dibawa ke bank sampah”, papar dosen Departemen Teknik Lingkungan ini..

Saat ini, prinsip 3R atau reduce-reuse-recycle bahkan ditambah menjadi 5R untuk lebih mengefektifkan pengelolaan sampah, tambahan 2R yaitu rethink dan replace

Rethink artinya berpikir ulang kembali, mengubah paradigma membeli yang dibutuhkan. Sedangkan replace adalah mengganti, misalnya lampu bohlam diganti menjadi LED agar lebih tahan lama atau mengganti minuman kemasan dengan membawa tumbler

Berita disadur dari RRI

Reporter : Indah Zulayka

Editor : M. Rusmul Khandiq