Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Departemen Teknik Sipil Universitas Diponegoro (DTS Undip) bekerja sama dengan Nihon University, Jepang, menyelenggarakan kegiatan bertajuk “Shortcourse in Japan”. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 7 hingga 21 Juli 2024. 

Kegiatan ini diikuti oleh delapan mahasiswa S1 Teknik Sipil Undip, baik dari kelas International Undergraduate Program (IUP) maupun kelas reguler. Mahasiswa yang berpartisipasi dalam program ini yaitu Nafi Zahrah Aininda Maha, Savira Amanda Priscillia, Sekar Maharani Risyanto, Muhamad Owen, Billy Ignatius Pardede, Revanza Aby Pradana, Mochammad Ramadhan Ezra Gunaya Sani, dan Nazaru Faishal. 

Nafi, salah satu peserta program ini, mengungkapkan bahwa Shortcourse in Japan merupakan kesempatan yang sangat dinantikan. “Program ini merupakan salah satu hal yang saya tunggu-tunggul. Menurut saya, program ini tidak hanya menawarkan pembelajaran teknik sipil di Indonesia, tetapi juga memberikan wawasan internasional melalui pengalaman belajar di Jepang.” ujar Nafi. 

Peserta Shortcourse in Japan berkesempatan untuk mengunjungi beberapa laboratorium pengujian, seperti laboratorium tanah (geoteknik), laboratorium beton (material struktur), laboratorium perkerasan (transportasi), dan laboratorium kegempaan (seismik)

Selama dua minggu, Nafi dan para peserta lainnya mengikuti kuliah singkat dengan berbagai topik yang berkaitan dengan ilmu teknik sipil. Materi yang diajarkan mencakup konsentrasi pada struktur, seperti structural analysis, design of reinforced concrete structures, earthquake engineering, dan project management. Selain itu, setelah kuliah, peserta juga melakukan kunjungan ke beberapa laboratorium pengujian, termasuk laboratorium tanah (geoteknik), laboratorium beton (material struktur), laboratorium perkerasan (transportasi), dan laboratorium kegempaan (seismik). 

“Jadwal selama di Jepang cukup padat dan menantang. Momen paling berharga yaitu dapat kesempatan untuk berinteraksi dengan mahasiswa Jepang dan mengenal kehidupan mereka. Jujur pengalamannya seru tapi juga capek.” lanjut Nafi.

Selain mengikuti kuliah dan kunjungan laboratorium, para peserta juga berkesempatan untuk menjelajahi beberapa situs bersejarah Jepang, seperti Ouchi-juku Aizu (Edo-Period) Village, Miharu Dam, dan Commutan Fukushima

Selain kegiatan akademik, peserta juga mendapat kesempatan untuk menjelajahi beberapa situs bersejarah di Jepang, seperti Ouchi-juku Aizu (Edo-Period) Village, Miharu Dam, dan Commutan Fukushima yang berlokasi di Prefektur Fukushima. Peserta tidak hanya melihat keagungan bangunan bersejarah pada periode Edo, tetapi juga belajar bagaimana masyarakat Fukushima mampu bangkit setelah bencana besar yang terjadi pada PLTN Fukushima akibat meledaknya fasilitas tersebut.

Nafi optimis bahwa banyak pengetahuan yang didapat dari program ini untuk dapat diterapkan di Undip.

“Saya berharap bahwa metode analisis struktur yang dipelajari di Jepang, serta inovasi-inovasi baru yang saya pelajari, dapat berguna dalam pengembangan ilmu teknik sipil di Undip. Saya juga berharap Universitas dapat menyelenggarakan lebih banyak program seperti ini dan jumlah mahasiswa yang tertarik mengikuti program ini meningkat.” ungkap Nafi

Reporter : Indah Zulayka

Editor : M. Rusmul Khandiq