Pilih Laman

Semarang- ft.undip.ac.id- Seorang Profesor atau Guru Besar masih diwajibkan untuk mengajar Program S1 Hal ini diungkapkan oleh Rektor Undip Prof. Sudharto P Hadi,MES,PhD dalam pelantikan Guru Besar Universitas Diponegoro Sabtu (2/2) di Gedung Prof.Soedarto SH Undip Tembalang. 3 Guru Besar tersebut adalah Prof.Dr.rer.net.Ir. Athanasius Priharyoto Bayuseno,M.Sc, dari Fakultas Teknik, Prof.Dr.Ir.Agus Hartoko,M.Sc, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, dan  Prof. Dr. Iriyanto Widisuseno, M.Hum dari Fakultas Ilmu Budaya.

“Saya menyampaikan selamat kepada ketiga guru besar beserta keluarganya, Pesan saya tetaplah mengajar di S1, karena disanalah akar dari keilmuan. Sebagai Gubes maka akan menjadi panutan dalam pelaksanaan tridarma PT. Tidak ada ketentuan bahwa setelah menjadi Gubes hanya mengajar s2 dan s3. Tugas guru besar adalah menulis buku yang menjadi rujukan, publikasi karya ilmiah dan menyumbangkan pemikiran” imbuhnya

“Undip masih mempertahankan tradisi Upacara pengukuhan guru besar sebagai bentuk apresiasi pencapaian karier tertinggi seorang Dosen. Sebuah capaian yang monumental yang dilalui dengan kerja keras,ketekunan, kesabaran. Sekarang ini untuk mencapai gelar guru besar dirasa makin ketat, dan ketiga Gubes ini mampu melewati dengan baik.” ujarnya.

“Pengukuhan merupakan bentuk akuntabilitas karya guru besar kepada kolega dan masyarakat. Saya harap pidato yang disampaikan pada pagi hari ini bisa dikemas menjadi publikasi. dengan dua media ini(pengukuhan dan publikasi) maka akan mendorong dialog keilmuan yang memicu tumbuhnya gagasan, konsep baru dalam keilmuan masing masing” imbuhnya

“Masing masing Guru Besar dalam pidatonya mengambil tema yang sangat menarik, Prof.Dr.rer.nat.Ir. Athanasius Priharyoto Bayuseno,M.Sc yang akrab disapa Bayu menyampaikan tentang, Penerapan Teknologi Hidrothermal didalam Rekayasa Bahan Baku Keramik: Peluang dan tantangan bagi industri pengolahan mineral dan sampah nasional. Sementara Prof. Agus menyampaikan tentang Pentingnya Oseanografi untuk Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan-Kelautan secara lestari di Indonesia dan terakhir Prof. Iriyanto menyampaikan tentang Peran Filsafat dalam Menyelesaikan Masalah Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Indonesia.” Tandas Prof Dharto

Prof Dharto juga menambahkan bahwa pengukuhan ini memiliki makna bahwa selain pencapaian karir tertinggi akademik juga sebagai akuntabilitas keilmuan bagi para kolega dan masyarakat.

Harapannya ketiga Guru Besar dapat lebih menjadi contoh dalam penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi, menulis buku publikasi artikel dan sumbangan pemikiran bagi Undip dan Masyarakat, tegasnya.

(Rintu Kaloka – Ira Rahmawati / Foto: Ipung Purwanto /HUMAS)

Tautan Berita : www.undip.ac.id