Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Warga Fakultas Teknik Universitas Diponegoro tengah berduka. Salah satu Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Prof. Dr.rer.nat. Ir. Thomas Triadi Putranto, S.T, M.Eng., IPU, ASEAN Eng., menghembuskan napas terakhirnya pada hari Selasa, 27 Februari 2024. Upacara persemayaman terakhir untuk beliau dilangsungkan di Gedung SA-MWA, Undip Tembalang.

Lahir di Kota Semarang pada 11 Desember 1977, Prof. Thomas merupakan Guru Besar Departemen Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro. Semasa hidupnya, beliau aktif menghasilkan beragam karya ilmiah, terutama terkait bidang hidrogeologi dan air tanah. Prof. Thomas sendiri dikukuhkan sebagai Guru Besar dengan bidang kepakaran Hidrogeologi pada 7 September 2023 yang lalu.

Prof. Thomas sudah menjadi bagian dari Fakultas Teknik selama kurang lebih 18 tahun. Beliau memulai perjalanan karirnya di Universitas Diponegoro dari menjadi Staf Pengajar, Ketua Laboratorium, Ketua Departemen, hingga menjadi Guru Besar. Beliau dikenal sebagai sosok yang supel, dekat dengan mahasiswa, dan aktif dalam mengabdi di dalam masyarakat. Selain di bidang akademik, beliau juga banyak berkancah di bidang non-akademik, terutama di bidang olahraga bulutangkis. Terakhir, beliau adalah CEO dari even kejuaraan bulutangkis se-Karesidenan Semarang yang diadakan oleh PBSI Kota Semarang, Thomas Padma Cup 2023.

Pada tahun 2016, Prof. Thomas menerima penghargaan Satya Lancana Karya Satya X Tahun dari Presiden Republik Indonesia. Selain itu, beliau juga menjadi pemenang 1 Riset Unggulan Daerah Kota Pekalongan pada tahun 2020. Di tahun 2021, beliau mendapatkan amanah sebagai Ketua Departemen Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.

Rektor Universitas Diponegoro, Prof. Dr. Yos Johan Utama, S.H, M.Hum, menyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya salah satu putra bangsa terbaik di Indonesia tersebut. Beliau berharap, selepas kepergian beliau, ide-ide Prof. Thomas tetap diteruskan oleh sivitas akademika lainnya di masa depan.

“Kita mempunyai kewajiban bersama untuk meneruskan cita-cita dan ide-ide yang telah dikembangkan oleh Prof. Thomas sepanjang hidupnya.” harap Prof. Yos.

Dekan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Prof. Dr. Jamari, S.T, M.T, mengungkapkan bagaimana beliau semasa hidupnya menjadi teladan bagi para sivitas akademika dalam mengamalkan tri dharma perguruan tinggi.

“Kepergian Prof. Thomas merupakan sebuah kehilangan yang besar bagi Fakultas Teknik. Beliau telah memberikan teladan sebagai seorang dosen yang ideal dalam pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi,” ucap Prof. Jamari.

Beliau berdoa semoga Prof. Thomas bisa mendapatkan tempat terbaik di sisi Yang Maha Kuasa.

“Semoga Prof. Thomas damai dan mendapatkan tempat terbaik di sana dan semua ilmu ataupun suri tauladan yang Beliau tinggalkan senantiasa menjadi amal jariyah.”

Berita disadur dari Humas Undip