Jogjakarta, 10 November 2017. Dalam rangka mewujudkan sistem penganggaran yang cermat dan strategis, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro mengadakan Workshop Monitoring Evaluasi Perencanaan Anggaran Berbasis Kinerja dan Realisasi Penyerapan Anggaran Tahun 2017. Workshop yang dibuka oleh Kepala Bagian Tata Usaha Fakultas Teknik, Ari Eko Widyantoro, ST., M.Si. ini diselenggarakan selama 2 hari. Dikemukakan bahwa selain dilakukan RKAT (Rencana Kinerja dan Anggaran Tahunan) Undip juga melakukan RPKT (Rencana Program Kegiatan Tahunan) untuk menjembatani kegiatan yang termaktub dalam IKU (Indikator Kinerja Utama). Lebih lanjut lagi, dalam mendukung perencanaan Tahun 2018 sebagai tahun Laboratorium perencanaan anggaran akan difokuskan untuk pembangunan Laboratorium Terpadu. Laboratorium Terpadu ini rencananya terdiri dari tiga sub bidang yaitu Bidang Manufaktur, Bidang Sistem Informasi dan Bidang Build Environment. Pembangunan ini merupakan satu langkah strategis untuk menghadapi sebuah Disruption Sustainability. Fenomena ini mengharuskan kita harus siap menghadapi sebuah perubahan dengan berbekal pendekatan/paradigma modern dalam bidang perencanaan, manajemen, SDM, IT dan lain sebagainya.
Dr. Setyo Budi Takarina, M.Pd. yang saat ini menjabat Kepala Biro Umum, Perencanaan, dan Keuangan di Universitas Negeri Yogyakarta memaparkan tentang Penganggaran Berbasis Kinerja (PBK). Dimana PBK menitikberatkan lima komponen dalam menjalankan penganggaran berbasis kinerja yaitu: (1)Satuan Kerja, (2)Kegiatan, (3)Keluaran, (4)Standar Biaya, dan (5)Jenis Belanja. Penjabaran rencana kerja dimulai dari penjabaran visi misi menjadi sebuah sub kegiatan. “Penganggaran Berbasis Kinerja perlu dievaluasi secara kontinyu” ucap Dr. Setyo Budi Takarina, M.Pd dalam sesi terakhir paparannya. Hal ini dimaksudkan untuk membantu mempersiapkan laporan kinerja dalam waktu yang singkat, sebagai dasar informasi untuk melakukan evaluasi program dan sebagai dasar untuk melakukan monitoring dan evaluasi selanjutnya. Diharapkan peserta yang sebagian besar adalah para pegawai di bidang keuangan ini lebih memahami tentang sistem perencanaan dan evaluasi anggaran dalam bentuk pengetahuan perencanaan anggaran berbasis kinerja, pengetahuan dalam pengendalian sumber daya keuangan, pengetahuan dalam sinkronisasi perencanaan dan realisasi anggaran.