Rancang Desain Robot Kompleks dan Elegan, Tim Bandhayudha FT Undip Berhasil Raih Juara 3 dan Penghargaan Desain Terbaik di Seleksi Wilayah II KRAI 2024

Rancang Desain Robot Kompleks dan Elegan, Tim Bandhayudha FT Undip Berhasil Raih Juara 3 dan Penghargaan Desain Terbaik di Seleksi Wilayah II KRAI 2024

Tim Bandhayudha Fakultas Teknik Universitas Diponegoro berhasil mencetak prestasi kembali dengan memenangkan juara 3 dan penghargaan desain robot terbaik untuk Wilayah II dalam ajang Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI) 2024.

Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI) merupakan salah satu divisi lomba dari Kontes Robot Indonesia (KRI) yang diselenggarakan oleh Balai Pengambangan Talenta Indonesia (BPTI – Puspresnas) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Di tahun ini, seleksi KRI untuk Wilayah II diadakan pada tanggal 27 Mei – 1 Juni 2024 secara daring.

Pada awalnya Tim Bandhayudha merupakan salah satu tim lokakaryaworkshop robotika di bawah naungan Fakultas Teknik, yang aktif ikut serta dalam perlombaan robot. Sejak tahun 2016, dibentuk organisasi UNDIP Robotic Development Center (URDC) untuk menaungi tim-tim robotik yang sudah ada di Universitas Diponegoro, dimana Tim Bandhayudha menjadi salah satunya hingga sekarang. Saat ini tercatat ada 26 anggota di Tim Bandhayudha yang terbagi dalam empat divisi yaitu mekanik, elektrik, program dan official dengan dosen pembimbing Dr. Eng. Munadi, ST., MT dari Teknik Mesin.

Proses persiapan yang dilakukan oleh Tim Bandhayudha untuk mengikuti kompetisi KRAI memakan waktu hingga 11 bulan lamanya, mulai dari melakukan riset untuk konsep dan rancangan robot hingga melakukan uji coba pada desain robot yang telah dibuat.

“Tentunya dalam proses persiapan menguras banyak tenaga dan pikiran. Kami dituntut untuk sigap dalam berpikir dan bertindak ketika ada suatu hal yang di luar perkiraan. Dalam divisi KRAI ketentuan robot dan permainan itu berbeda-beda setiap tahunnya menyesuaikan dengan tema ABU Robocon internasional, oleh karena itu kita harus bersiap dan langsung memulai riset begitu peraturan dan ketentuan permainan nya keluar, karena memang butuh waktu yang lama untuk mengkonsep, merancang, dan menguji coba.” ungkap Aufa Rofiqi, salah satu anggota Tim Bandhayudha.

Aufa juga menjelaskan, desain robot yang dirancang oleh Tim Bandhayudha mampu meraih penghargaan desain terbaik karena memiliki desain robot yang simpel namun kompleks dan elegan, serta dapat menjalankan misi dengan baik. “Dengan terus melakukan riset terhadap desain kami, rencana kedepannya kami ingin menjadi juara 1 pada ajang KRAI agar bisa mewakili Indonesia di kancah internasional.”

Prestasi yang diberikan oleh Tim Bandhayudha menjadi kebanggaan bagi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Keberhasilan ini menunjukkan meningkatnya perkembangan mahasiswa dalam ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang robotika.

Reporter : Indah Zulayka

Editor : M. Rusmul Khandiq

 

Calista Kisy Shintia Putri, Mahasiswa PWK Undip, Terpilih Menjadi 2nd Runner Up Puteri Ekowisata Jawa Tengah

Calista Kisy Shintia Putri, Mahasiswa PWK Undip, Terpilih Menjadi 2nd Runner Up Puteri Ekowisata Jawa Tengah

Fakultas Teknik Universitas Diponegoro kembali menorehkan prestasi. Mahasiswa PWK Undip, Calista Kisy Shintia Putri, terpilih menjadi 2nd Runner Up Puteri Ekowisata Jawa Tengah serta menjadi Puteri Geo Wisata Jawa Tengah.

Putera Puteri Ekowisata Jawa Tengah merupakan bagian dari Putera Puteri Ekowisata Indonesia, sebuah kontes yang diadakan oleh Yayasan Putra Pariwisata Indonesia. Kontes ini bertujuan untuk memilih Duta Ekowisata Indonesia yang akan mempromosikan ekowisata di Indonesia dengan dukungan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Babak final dari Puteri Ekowisata Jawa Tengah sendiri diadakan di Semarang, 26 Mei 2024.

Calista mengungkapkan, selama mengikuti kontes ini, ia harus menghadapi banyak hal untuk bisa sampai menjadi Puteri Geo Wisata Jawa Tengah. “Saya mengikuti serangkaian audisi, seleksi, dan mengerjakan beberapa project yang dimulai dari bulan Februari, hingga kemudian di bulan Mei diumumkan sebagai top 4 finalis, kemudian saya mengikuti serangkaian karantina daring dan luring yang diselenggarakan di Semarang.”

Ia juga menambahkan, sebagai kontes pertama yang ia ikuti, Calista merasa sangat bangga atas pencapaian yang ia dapatkan sekarang. “Saat saya mendapatkan posisi runner up, saya sangat bangga terhadap pencapaian saya sejauh ini. Bagi saya, kami semua adalah pemenang dan mendapatkan posisi tersebut merupakan suatu kehormatan bagi kami semua untuk mengabdi kepada Indonesia, khususnya Jawa Tengah,” ucapnya

Ia berharap, dengan prestasi ini, ia bisa menginspirasi banyak mahasiswa untuk terus berkontribusi bagi Indonesia. “Saya berharap, prestasi ini bisa menjadi inspirasi bagi kita semua, khususnya para mahasiswa untuk terus berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mempromosikan potensi pariwisata serta UMKM yang ada di Indonesia.”

 

Mahasiswa Teknik Perkapalan Undip, Dedi Setyawan, Raih Juara Favorit Kenang Kota Semarang 2024

Mahasiswa Teknik Perkapalan Undip, Dedi Setyawan, Raih Juara Favorit Kenang Kota Semarang 2024

Fakultas Teknik kembali mendapatkan kabar gembira. Dedi Setyawan, mahasiswa Teknik Perkapalan Undip angkatan 2020, berhasil mendapatkan Juara Favorit dalam helatan kompetisi Kenang Kota Semarang 2024.

Denok Kenang Kota Semarang adalah ajang pemilihan duta wisata Kota Semarang yang digelar secara rutin tiap tahunnya oleh Pemerintah Kota Semarang. Pada tahun ini, ada 400 pendaftar dengan talenta luar biasa yang ikut serta memperebutkan gelar Denok untuk duta wisata perempuan dan Kenang untuk duta wisata laki-laki ini. Malam Grand Final berlangsung di Taman Indonesia Kaya, pada 18 Mei 2024.

Dedi mengungkapkan, seleksi Kenang Kota Semarang berlangsung cukup panjang dan ketat. Ia sendiri harus mempersiapkan diri sejak bulan Februari untuk kompetisi ini. “Saya sendiri sudah mempersiapkan diri dari bulan Februari berupa belajar mengenai pengetahuan umum dan kebudaya di Kota Semarang, selain itu saya juga belajar catwalk untuk persiapan audisi,” ujar Dedi.

Para finalis Denok Kenang Kota Semarang 2024. Malam grand final berlangsung di Taman Indonesia Kaya, Semarang

Ia juga menambahkan, banyak sekali hal yang ia dapatkan selama mengikuti Kenang Kota Semarang. Ia tidak hanya bersaing dengan talenta lainnya saja, tapi juga mendapatkan beragam pembekalan yang bermanfaat. “Kami di sana diberikan pembekalan berupa kelas public speaking, bahasa Inggris, media sosial, dan tentunya kebudayaan Semarang,” katanya.

Dedi merasa sangat senang dan terhormat bisa mendapatkan Juara Favorit Kenang pada tahun ini. Baginya, kemenangan ini tidak lepas dari persiapan yang ia lakukan jauh-jauh hari. “Saya merasa sangat senang dan terhormat bisa dinobatkan menjadi Juara Kenang Favorit 2024. Ini adalah hasil dari kerja keras dan dedikasi saya,” tuturnya.

Dedi berharap, keberhasilannya ini bisa menginspirasi banyak orang untuk bisa lebih percaya diri dan berani untuk mencoba. “Percayalah pada dirimu sendiri, karena kemampuanmu jauh lebih besar dari yang kamu bayangkan. Keberhasilan selalu dimulai dari keberanian untuk mencoba. Jadi, jangan ragu, yakinkan dirimu, dan mulailah melangkah.”

Foto dari Panitia Denok Kenang Kota Semarang 2024

 

Mahasiswa Teknik Elektro Undip Raih Silver Medal di Kompetisi FAPERTA Fair 5

Mahasiswa Teknik Elektro Undip Raih Silver Medal di Kompetisi FAPERTA Fair 5

Mahasiswa S1 Teknik Elektro Universitas Diponegoro, Nicholas David Marsen, berhasil meraih penghargaan Silver Medal dalam kompetisi bertajuk FAPERTA Fair 5 yang diadakan oleh Universitas Dhyana Pura dan Sentosa Foundation pada 18-19 Mei 2024.

FAPERTA (Futuristics Prestige Research Technology and Art) Fair merupakan lomba karya tulis ilmiah tingkat nasional yang dilaksanakan secara luring di Denpasar, Bali. Kegiatan yang diadakan sejak 2019 ini memiliki beberapa subtema, yaitu teknologi, lingkungan, pangan, kesehatan, pariwisata dan budaya. Acara ini bertujuan untuk menyediakan wadah bagi pengembangan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia.

Dibawah bimbingan dosen Ir. Sudjadi, M.T., Nicholas menyusun karya tulis ilmiah dengan judul Alat Pendeteksi Pohon Tumbang Berbasis Arduino. Dari karya tulis inilah Nicholas berhasil mengalahkan 489 pendaftar dan 70 peserta final serta mendapatkan Silver Medal dalam subtema teknologi.

Nicholas mengatakan, banyak sekali persiapan yang ia lakukan untuk FAPERTA Fair ini, mulai dari perencanaan karya tulis, persiapan penulisan, penyesuaian tema hingga proses mencari dosen pembimbing.

“Untuk persiapan karya tulis sebenarnya tidak terlalu lama, hanya saja cukup sulit mencari dosen pembimbing untuk menilai apa karya tulis yang saya buat sudah sesuai dengan ketentuan penilaian atau belum. Bobot penilaian juga lebih besar di presentasi yaitu 60% dan penilaian paper 40%”.

Nicholas juga menambahkan, pengalaman mengikuti lomba karya tulis ilmiah FAPERTA Fair 5 menjadi pemicu baginya untuk terus mengikuti lomba-lomba lainnya di masa mendatang.

“Target saya selanjutnya yaitu ingin mengikuti kompetisi yang bersifat proyek agar hasil karya tulis ilmiah yang saya susun dapat diterapkan. Saat ini memang belum ada kompetisi yang selaras dengan proyek yang saya tulis. Namun rencananya proyek ini dapat diterapkan di PKM tahun depan”.

Reporter : Indah Zulayka

Editor : M. Rusmul Khandiq

 

4 Tim Mahasiswa Fakultas Teknik Undip Raih Prestasi di WYIE 2024

4 Tim Mahasiswa Fakultas Teknik Undip Raih Prestasi di WYIE 2024

Empat (4) tim mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Diponegoro berhasil meraih prestasi tingkat internasional dalam ajang World Young Inventors Exhibition (WYIE), yang diselenggarakan oleh Malaysian Invention and Design Society (MINDS) tahun 2024.

WYIE merupakan ajang kompetisi penemuan kreativitas, inovasi dan daya cipta di kalangan penemu muda atau mahasiswa dari seluruh dunia. Tahun ini, WYIE dilaksanakan secara offline di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC) Malaysia pada tanggal 16-18 Mei 2024 dan diikuti oleh 700 tim yang tersebar dari 15 negara. Negara-negara yang berpartisipasi antara lain Tiongkok, Arab Saudi, Malaysia, Oman, Thailand, Hong Kong, Indonesia, Taiwan, Korea Selatan, Australia, Qatar, Vietnam, UEA, Amerika Serikat, dan Kanada.

Penghargaan Gold Medal berhasil diraih oleh keempat tim dari Fakultas Teknik, yaitu U-Brane Team yang diketuai oleh Mutiara Tabitha, AquaCultiva Team yang diketuai oleh Guntur Awaludin, AGV Team yang diketuai oleh Fahri Rizki Saputra, dan Airy Team yang diketuai oleh Galih Aprian Triansyah.

Selain meraih Gold Medal, AquaCultiva Team dengan proyek mereka yang berjudul “Smart Irrigation System and Control Nutrient System for Sustainable Agriculture,” meraih Best Young Inventor Champion Excellence Award. Sedangkan U-Brane Team berhasil meraih Best Young Inventor Award Tertiary Level dengan inovasi teknologi filtrasi penyaring limbah metrokimia.

“Peserta di ajang WYIE ini banyak dan senang rasanya bisa melihat inovasi-inovasi yang hebat dari tim lain. Tidak menyangka juga selain membawa pulang Gold Medal bisa memenangkan Best Young Inventor karena untuk memenangkan kategori tersebut cukup sulit, dari seluruh peserta dan 9 tema yang ada hanya 3 tim yang meraih Best Inventor dan kami berhasil menjadi salah-satunya,” ungkap Mutiara Tabitha Kamal, ketua U-Brane Team.

Mutiara juga menjelaskan, butuh waktu sekitar enam bulan untuk mengikuti ajang WYIE, dimulai dari perencanaan, pencarian sponsor, riset hingga pembuatan membran filtrasi. “Rencana setelah ini, pastinya ingin mencoba ikut lomba lagi karena pengalaman dari WYIE kemarin bisa dijadikan acuan untuk lomba selanjutnya.”

Inovasi yang digagas keempat tim dari Fakultas Teknik Universitas Diponegoro bukan hanya mengharumkan nama Universitas dan negara Indonesia tetapi juga mampu menjadi inspirasi bagi seluruh mahasiswa untuk terus melahirkan inovasi-inovasi baru demi perkembangan teknologi di masa mendatang.

Reporter : Indah Zulayka

Editor : M. Rusmul Khandiq

 

14 Mahasiswa Fakultas Teknik Undip Lolos Seleksi Beasiswa IISMA 2024

14 Mahasiswa Fakultas Teknik Undip Lolos Seleksi Beasiswa IISMA 2024

Jumat, 22 Maret 2024, 14 mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Diponegoro berhasil lolos sebagai penerima beasiswa program Indonesian International Student Mobility Award (IISMA) 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek).

Wakil Dekan Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Teknik Undip, Prof. Dr.nat.tech. Siswo Sumardiono, S.T, M.T. mengungkapkan, pada tahun ini terjadi kenaikan jumlah mahasiswa yang lolos dari Fakultas Teknik. Bagi beliau, capaian ini merupakan hasil yang perlu diapresiasi.

“Ini merupakan kenaikan yang signifikan (bagi kami). Dari pertama kali IISMA diluncurkan pada 2021, Fakultas Teknik meloloskan 7 orang. Di tahun 2022 ada 11 orang. Di tahun 2023 kita kemarin meloloskan 13 orang. Dan di tahun 2024 ini kita meloloskan 14 orang,” ungkap beliau.

Beliau berharap, ke depannya lebih banyak departemen yang mengirimkan mahasiswanya untuk mengikuti program IISMA. “Semoga ke depannya para mahasiswa dari Departemen-departemen yang belum mengirimkan atau belum pernah lolos bisa lebih semangat untuk bisa bergabung di program IISMA di tahun 2025,” ucap Prof. Siswo.

M. Farrel Asyraf Abrar, salah satu penerima beasiswa IISMA 2024 dari Teknik Komputer, mengaku kaget ketika dinyatakan lolos pada Jumat lalu. Ia merasa sangat senang karena bisa bergabung dengan program MBKM ini. “Saya awalnya tidak percaya, tetapi takdir menyatakan demikian saya lolos. Akhirnya rasa tidak percaya menjadi rasa kebahagiaan yang luar biasa,” katanya.

Slyses Merryl Emanuelle, penerima beasiswa dari PWK, juga menyampaikan hal serupa. Ia bersyukur bisa mendapatkan kesempatan untuk bisa mengikuti program ini. “Karena persiapanku cukup singkat, aku tidak mengharapkan apa-apa, tapi aku tetap ingin mencobanya. Karena aku tahu dengan berusaha, aku mendapatkan dua kemungkinan jawaban, yaitu ‘Ya, aku dapat’, dan ‘Aku gagal’,” tuturnya.

Ia berharap, ia bisa mendapatkan banyak masukan dan pengalaman yang dapat membantunya untuk melangkah lebih jauh ke depannya. “Aku berharap melalui program ini ada masukan 2 arah. Ada yang aku dapat dan ada yang aku kontribusikan juga. Seperti yang aku katakan ketika interview, bahwa aku percaya IISMA adalah ‘a stepping stone to a new beginning’ buatku,” ujar Slyses.