oleh M Rusmul Khandiq | Agu 8, 2024 | Kabar Fakultas, Prestasi Mahasiswa
Dua tim Mahasiswa Sipil Undip berhasil membawa pulang prestasi dari ajang National Bridge Design Competition Civil Engineering Festival 2024. Tim “Circle Paijo” yang beranggotakan Ryan Adnin Faradis, Seqha Ellindra Himawari dan Muhammad Alkadien Zakaria berhasil mendapatkan Juara 1 dan Juara Favorit. Sedangkan Tim “Circle Goodboy” yang berisikan Muhammad Gilang Aryananda, Faishal Najwan Ahmad, dan Jupiter Lienardo mendapatkan Juara 2.
National Bridge Design Competition Civil Engineering Festival 2024 merupakan ajang bergengsi di bidang teknik sipil yang diadakan oleh Politeknik Negeri Jakarta. Kompetisi ini menantang peserta untuk merancang jembatan pelengkung baja dengan dua bentang menggunakan pilar. Acara penutupan berlangsung pada 3 Agustus 2024.
Ryan Adnin Faradis, salah satu anggota tim “Circle Paijo” mengungkapkan, ia dan tim tertarik untuk ikut kompetisi ini setelah melihat keberhasilan temannya di CEIC yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) Undip. “Motivasinya berawal dari pengalaman sebelumnya di CEIC Undip, kami melihat mahasiswa yang satu angkatan dengan kami bisa jadi pemenang (di CEIC), hal tersebut menginspirasi kami untuk mencapai kesuksesan yang sama.” ungkap Ryan.
Dalam kompetisi ini, Ryan dan tim merancang jembatan pelengkung baja dengan total panjang 160 meter yang dilengkapi dengan pilar. Desain jembatan yang dirancang tidak hanya kokoh dan efisien, tetapi juga inovatif dengan memanfaatkan teknologi canggih dan material yang baru. Salah satu teknologi unggulan yang digunakan adalah BIM 7D, yang mengintegrasikan Augmented Reality (AR) untuk memberikan visualisasi 3D jembatan, sehingga memudahkan juri untuk menilai dalam ruangan yang terbatas.
“Tantangan utama bagi tim kami sebenarnya adalah membangun rasa percaya diri. Banyak hal yang kami takutkan karena ini adalah kompetisi pertama kami. Namun, berkat dukungan mentor dari kakak tingkat, kami berhasil mempelajari seluk-beluk desain jembatan dari awal. Keberhasilan kami meraih juara 1 dan juara favorit merupakan pencapaian yang sangat berarti.” lanjut Ryan.
Ryan juga menjelaskan Tim mereka berencana untuk terus belajar dan mendalami dunia desain jembatan. Mereka berharap dapat terus membawa nama baik Teknik Sipil, Fakultas Teknik, dan Universitas Diponegoro. Semangat dan dedikasi mereka menjadi contoh inspiratif bagi rekan-rekan mereka dan memperkuat reputasi Teknik Sipil Undip dalam dunia akademis dan kompetisi.
Reporter : Indah Zulayka
Editor : M. Rusmul Khandiq
oleh M Rusmul Khandiq | Agu 2, 2024 | Kabar Fakultas, Prestasi Mahasiswa
Departemen Teknik Sipil Universitas Diponegoro (DTS Undip) bekerja sama dengan Nihon University, Jepang, menyelenggarakan kegiatan bertajuk “Shortcourse in Japan”. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 7 hingga 21 Juli 2024.
Kegiatan ini diikuti oleh delapan mahasiswa S1 Teknik Sipil Undip, baik dari kelas International Undergraduate Program (IUP) maupun kelas reguler. Mahasiswa yang berpartisipasi dalam program ini yaitu Nafi Zahrah Aininda Maha, Savira Amanda Priscillia, Sekar Maharani Risyanto, Muhamad Owen, Billy Ignatius Pardede, Revanza Aby Pradana, Mochammad Ramadhan Ezra Gunaya Sani, dan Nazaru Faishal.
Nafi, salah satu peserta program ini, mengungkapkan bahwa Shortcourse in Japan merupakan kesempatan yang sangat dinantikan. “Program ini merupakan salah satu hal yang saya tunggu-tunggul. Menurut saya, program ini tidak hanya menawarkan pembelajaran teknik sipil di Indonesia, tetapi juga memberikan wawasan internasional melalui pengalaman belajar di Jepang.” ujar Nafi.

Peserta Shortcourse in Japan berkesempatan untuk mengunjungi beberapa laboratorium pengujian, seperti laboratorium tanah (geoteknik), laboratorium beton (material struktur), laboratorium perkerasan (transportasi), dan laboratorium kegempaan (seismik)
Selama dua minggu, Nafi dan para peserta lainnya mengikuti kuliah singkat dengan berbagai topik yang berkaitan dengan ilmu teknik sipil. Materi yang diajarkan mencakup konsentrasi pada struktur, seperti structural analysis, design of reinforced concrete structures, earthquake engineering, dan project management. Selain itu, setelah kuliah, peserta juga melakukan kunjungan ke beberapa laboratorium pengujian, termasuk laboratorium tanah (geoteknik), laboratorium beton (material struktur), laboratorium perkerasan (transportasi), dan laboratorium kegempaan (seismik).
“Jadwal selama di Jepang cukup padat dan menantang. Momen paling berharga yaitu dapat kesempatan untuk berinteraksi dengan mahasiswa Jepang dan mengenal kehidupan mereka. Jujur pengalamannya seru tapi juga capek.” lanjut Nafi.

Selain mengikuti kuliah dan kunjungan laboratorium, para peserta juga berkesempatan untuk menjelajahi beberapa situs bersejarah Jepang, seperti Ouchi-juku Aizu (Edo-Period) Village, Miharu Dam, dan Commutan Fukushima
Selain kegiatan akademik, peserta juga mendapat kesempatan untuk menjelajahi beberapa situs bersejarah di Jepang, seperti Ouchi-juku Aizu (Edo-Period) Village, Miharu Dam, dan Commutan Fukushima yang berlokasi di Prefektur Fukushima. Peserta tidak hanya melihat keagungan bangunan bersejarah pada periode Edo, tetapi juga belajar bagaimana masyarakat Fukushima mampu bangkit setelah bencana besar yang terjadi pada PLTN Fukushima akibat meledaknya fasilitas tersebut.
Nafi optimis bahwa banyak pengetahuan yang didapat dari program ini untuk dapat diterapkan di Undip.
“Saya berharap bahwa metode analisis struktur yang dipelajari di Jepang, serta inovasi-inovasi baru yang saya pelajari, dapat berguna dalam pengembangan ilmu teknik sipil di Undip. Saya juga berharap Universitas dapat menyelenggarakan lebih banyak program seperti ini dan jumlah mahasiswa yang tertarik mengikuti program ini meningkat.” ungkap Nafi
Reporter : Indah Zulayka
Editor : M. Rusmul Khandiq
oleh M Rusmul Khandiq | Jul 23, 2024 | Kabar Fakultas, Prestasi Mahasiswa
Tim Mahasiswa Fakultas Teknik Undip yang beranggotakan Hly Tyas Ajeng Kartika Dewi, Fiqi Ainul Izza Maulana, Azidane Adipramana Widyadha, Kharissa Nasher dan Muhammad Rafii Zaki berhasil meraih silver medal dalam kompetisi Japan Design, Idea and Invention Expo (JDIE) 2024.
Japan Design Idea and Invention Expo 2024 merupakan ajang pameran internasional yang diselenggarakan oleh World Invention Intellectual Property Associations (WIIPA) dan Chizal Corporation pada tanggal 6-7 Juli 2024. Pameran ini berlangsung di Ariake Garden Conference Center di Tokyo, Jepang, dan diikuti oleh berbagai negara.
Hly Tyas, ketua dari tim Nutririce menjelaskan, timnya membawa inovasi pangan dalam bentuk fortifikasi kalsium beras menir menggunakan tulang sotong. Inovasi ini bertujuan untuk memenuhi angka kebutuhan kalsium.
“Inovasi ini kami buat dengan melihat isu konsumsi kalsium pada negara-negara khususnya asia tenggara masih sangat kurang. Adanya beras menir yang difortifikasi kalsium ini diharapkan bisa menjadi solusi.” ucap Hly Tyas.
Proses pengembangan inovasi ini meliputi tiga tahapan, mulai dari pertimbangan bahan baku yang memiliki nilai nutrisi besar, proses pengolahan yang cocok agar tidak merusak nutrisi, hingga analisis hasil untuk menentukan keberhasilan pengolahan.
“Tantangan terbesar kami ada di tahapan ketiga, yaitu analisis hasil untuk melihat kualitas beras menir yang kami kembangkan apakah sudah siap dibawa ke kompetisi JDIE. Selama proses pengembangan tersebut kami dibimbing oleh dosen kami, Prof. Dr. nat. tech. Siswo Sumardiono, ST, MT.” lanjut Hly Tyas.
Selain prestasi yang diraih, Hly dan tim bersyukur karena berkesempatan untuk bertemu dengan orang-orang berprestasi dari berbagai negara. Ia terinspirasi untuk terus menciptakan karya luar biasa dan bermanfaat bagi kemajuan teknologi maupun pangan di masa depan.
“Melihat ke depan, kami berencana untuk terus mengembangkan produk kami agar dapat meningkatkan nilai nutrisinya lebih jauh lagi dan kami juga berharap inovasi kami dapat mengatasi masalah kekurangan gizi karena kekurangan kalsium.” ungkap Hly dengan optimis.
Reporter : Indah Zulayka
Editor : M. Rusmul Khandiq
oleh M Rusmul Khandiq | Jul 8, 2024 | Kabar Fakultas, Prestasi Mahasiswa
Sabtu, 6 Juli 2024, Antawirya Undip kembali berhasi membawa pulang tiga penghargaan dari Shell Eco-Marathon Asia-Pacific and the Middle East 2024. Perlombaan mobil hemat energi mahasiswa internasional ini berlangsung di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, Nusa Tenggara Barat, pada tanggal 2 – 6 Juli 2024.
Shell Eco-Marathon, atau SEMA, adalah kompetisi yang mempertemukan para mahasiswa dari berbagai universitas di seluruh dunia untuk saling unjuk gigi dalam mengembangkan purwarupa mobil hemat energi. Dalam seleksi regional Asia Pasifik dan Timur Tengah ini, Antawirya membawa dua purwarupa yang mereka kembangkan, yaitu Rondhan dan Gentayu. Rondhan berhasil meraih podium keempat untuk kategori Prototype Battery Electric, sedangkan Gentayu berhasil finis di posisi ketiga untuk kategori Urban Concept Internal Combustion Engine. Selain mendapatkan dua penghargaan tersebut, Antawirya juga berhasil mendapatkan 2nd Place untuk Carbon Footprint Reduction Award.

Tim Antawirya Undip sedang menyiapkan Gentayu untuk berlaga di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika

Tim Antawirya Undip berpose bersama purwarupa mobil listrik hemat energi mereka, Rondhan. Tahun ini, Rondhan berhasil meraih podium keempat untuk kategori Prototype Battery Electric
Zarir Athaullah, General Manager Antawirya Undip, bersyukur atas capaian yang sudah diraih pada tahun ini. Meskipun hasilnya belum memenuhi target yang diinginkan di tahun ini, Zarir dan Tim Antawirya tetap optimis untuk berusaha dan mengejar ketertinggalan mereka di kompetisi berikutnya, yaitu Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) 2024.
“Sayang disayangkan untuk tahun ini capaian kami belum sesuai target yang kami harapkan. Tapi kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengatasi ketertinggalan kami agar kami dapat memenuhi target kami pada lomba nasional yang akan datang,” ujar Zarir.
Menurut Zarir, SEMA pada tahun ini lebih menarik daripada tahun sebelumnya. Baginya, SEMA memberikan banyak pengalaman berharga yang membuat Antawirya tetap fokus dan siap untuk kompetisi berikutnya. “Bagi kami, pelajaran terpenting adalah kami harus jauh lebih siap, dan bagi kami ini adalah awal mula Antawirya menuju kemenangan,” ucapnya dengan yakin.
Ia berharap, Antawirya bisa terus berkembang dan mengharumkan nama Undip di kancah global. “Harapan saya, Antawirya bisa mendapatkan podium satu untuk tahun-tahun berikutnya dan memajukan Antawirya hingga menjadi juara dunia dan dapat selalu dikenal sebagai tim yang membanggakan Universitas Diponegoro,” harapnya.
Foto oleh Antawirya Undip
oleh M Rusmul Khandiq | Jul 2, 2024 | Kabar Fakultas, Prestasi Mahasiswa
Tim mahasiswa Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota Undip yang terdiri dari Dede Suhendar, Akbar Ramadhani Destu, dan Dihya Alfadhil Umar Al Haddad, berhasil mengharumkan nama universitas dengan meraih juara 1 Lomba Masterplan dalam kontes Urban Planning Competition (UPCO) tahun 2024.
Urban Planning Competition (UPCO) merupakan kontes perencanaan masterplan desa wisata yang diselenggarakan oleh Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota di Universitas Islam Sultan Agung Semarang. Pada tahun ini, tema yang diujikan adalah “Masterplan Desa Wisata Tangguh Timbulsloko”. Acara final berlangsung secara luring pada 28 Juni 2024.
Ketiga mahasiswa PWK tersebut tergabung dalam 1 tim di bawah bimbingan dosen DPWK Ibu Novia Sari Ristianti, S.T., M.T. Dalam kompetisi ini, mereka mampu menyisihkan 23 tim lain hingga masuk ke 5 besar dan meraih gelar juara 1.
“Motivasi saya untuk bergabung dalam kompetisi ini didorong oleh motto hidup ‘Muda Berkelana, Tua Bercerita’ dan semangat dari dosen pembimbing saya untuk mencoba sesuatu yang baru.” ujar Dede selaku perwakilan Tim.
Berangkat dari isu pemberdayaan komunitas pesisir kampung bakau, Dede dan tim meneliti aktivitas masyarakat dan karakteristik lingkungan di sekitar desa Timbulsloko dan Bogorame. Dari hasil penelitian inilah Tim PWK Undip mengembangkan satu konsep desain tata ruang multi-guna yang kemudian mereka beri nama “TIRAM SENANG (Timbulsloko-Bogorame Sustainable Eco-Creative Neighborhood and Mangroves)”.
“Kami melakukan survey langsung ke lokasi yang akan dirancang dan diskusi dengan beberapa teman teman arsitek. Setelah melakukan analisis, zoning, dan merumuskan konsep kawasan perancangan, kami memulai pembuatan desain dengan prinsip pembangunan desa wisata. Dalam waktu kurang lebih 2 minggu, kami bekerja sama intensif,” jelas Dede.
Prestasi yang diraih oleh tim PWK Undip tidak hanya menunjukkan kerja keras dan dedikasi seluruh tim, tetapi juga menjadi bukti bahwa mahasiswa Undip mampu bersaing di tingkat nasional dan menciptakan inovasi dan solusi yang relevan bagi masyarakat.
“Setelah memenangkan kompetisi ini, target kami adalah semoga saya, Adhan, dan Umar bisa lulus tepat waktu dan memberikan motivasi bagi adik-adik tingkat yang akan berkompetisi. Kami yakin bahwa tidak ada kata terlambat untuk meraih prestasi.” tutur Dede.
Reporter : Indah Zulayka
Editor : M. Rusmul Khandiq
oleh M Rusmul Khandiq | Jun 28, 2024 | Kabar Fakultas, Prestasi Mahasiswa
Kamis, 27 Juni 2024, Fakultas Teknik Undip kembali menggelar penjurian paralel Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) Tahun 2025. Acara penjurian berlangsung di Gedung Prof. Ir. Eko Budihardjo, M.Sc, Lantai 4.
Pada Pilmapres kali ini, ada 14 mahasiswa yang berhasil lolos tahap seleksi administrasi dan mengikuti tahap penjurian. Para calon mahasiswa berprestasi yang sudah lolos kemudian akan mengikuti tiga sesi penjurian, yaitu uji Gagasan Kreatif, uji Capaian Unggulan, dan uji kemampuan berbahasa Inggris.
Nobel Al Maududy, salah satu peserta dari Departemen Teknik Elektro mengungkapkan, Pilmapres menjadi ajang baginya untuk bertemu dengan mahasiswa berprestasi lainnya dari departemen lain serta belajar bagaimana cara meningkatkan nilai diri melalui kompetisi.
“Di satu sisi, di Pilmapres saya bisa bertemu dengan orang-orang hebat dari departemen lain serta bisa saling bersilaturahmi juga. Namun selain itu, ini bisa menjadi batu loncatan dan ajang yang menantang untuk diikuti karena tidak semua mahasiswa turut berpartisipasi dan mau untuk meningkatakan value,” ujar Nobel.

Tahap penjurian paralel berlangsung dalam tiga sesi, yaitu sesi uji Capaian Unggulan, uji Gagasan Kreatif, dan uji kemampuan bahasa Inggris

Calon mahasiswa berprestasi diharuskan untuk membawa satu Gagasan Kreatif. Gagasan ini bisa dalam bentuk inovasi benda, program, maupun ide

Selain harus menunjukkan kemampuan analisis dan penelitian melalui Gagasan Kreatif serta prestasi melalui Capaian Unggulan, para calon mahasiswa berprestasi juga harus mampu berkomunikasi dengan baik menggunakan bahasa Inggris
Nobel menuturkan, persiapan dalam mengikuti Pilmapres pada tahun ini cukup banyak. Ia sendiri sudah menyiapkan berbagai strategi agar bisa mendapatkan hasil yang maksimal. “Strategi yang pertama, dipelajari betul-betul tentang pedoman. Karena penting sekali untuk memelajari kategori-kategori untuk Capaian Unggulan. Lalu untuk kemampuan bahasa Inggris, saya sendiri belajar dari mendengarkan siniar bahasa Inggris, belajar melalui aplikasi, serta latihan tanya jawab. Kalau untuk Gagasan Kreatif, saya sudah siapkan presentasinya dengan baik.”
Dari hasil penjurian, para dewan juri yang terdiri dari Susatyo Nugroho Widyo Pramono, ST., MM; Dr. Ir. Budi Prasetyo Samadikun, S.T., M.Si., IPM., ASEAN Eng; Muhammad Mujiya Ulkhaq, S.T., M.Sc., Ph.D.; dan Chaterine Alvina Prima Hapsari, ST, MBA dari Departemen Teknik Industri; Dr. Tuswan, ST dari Departemen Teknik Perkapalan; dan Dr. Yasser Wahyuddin, ST., MT., M.Sc. dari Departemen Teknik Geodesi, sepakat untuk memilih tiga nama sebagai Juara 1, 2, dan 3 Pilmapres Fakultas Teknik Undip 2025. Ketiga juara ini nantinya akan dikirim sebagai perwakilan dari Fakultas Teknik Undip dalam helatan Pilmapres tingkat Universitas Diponegoro Tahun 2025.
Ketiga juara tersebut antara lain sebagai berikut:
Juara 1: Evan Cahya Putra, Mahasiswa Departemen Teknik Mesin, dengan nilai 66,53
Juara 2: Felicia Hestiawan, Mahasiswa Departemen Teknik Kimia, dengan nilai 54,34
Juara 3: Jason Harman Kartawidjaja, Mahasiswa Departemen Teknik Kimia, dengan nilai 49,26
Dekan Fakultas Teknik, Prof. Dr. Jamari, S.T, M.T berpesan, para mahasiswa bisa terus berjuang dan menyiapkan diri sebaik mungkin selama Pilmapres Tahun 2025 ini. “Kalian harus selalu berjuang. Do your best! Dan jangan lupa, tidak ada sesuatu yang instan. Kalaupun ada, itu tidak lama. Persiapkan semaksimal mungkin. Masalah hasil, hasil itu tidak pernah berkhianat dengan usaha,” pesan Prof. Jamari.