Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Minggu, 9 Juli 2023, Tim Antawirya Undip berhasil meraih hasil yang cukup memuaskan pada helatan kontes mobil hemat energi berskala internasional bertajuk Shell Eco-Marathon Asia-Pacific and the Middle East 2023. Pada kompetisi yang berlangsung di Sirkuit Internasional Mandalika pada 4-9 Juli 2023 tersebut, tim Antawirya berhasil menyabet posisi ketiga pada dua kategori, yaitu kategori Urban Internal Combustion Engine dan Prototype Electric Vehicle.

Shell Eco-Marathon 2023 sendiri adalah kompetisi pelajar teknik yang diikuti oleh berbagai perguruan tinggi dari seluruh dunia. Perlombaan ini terdiri atas babak regional dan babak final, di mana untuk regional Asia-Pasifik dan Timur Tengah diadakan di Indonesia. Pada kompetisi ini, 40 tim yang berasal dari berbagai negara di region Asia-Pasifik dan Timur Tengah ditugaskan untuk mempertandingkan kendaraan ultra-efisien rancangan mereka dalam dua kategori utama, yaitu kategori Prototype dan Urban Concept. Dari dua kategori tersebut, tiap tim harus memilih salah satu dari tiga jenis bahan bakar sebagai subkategori, yaitu baterai listrik (Electric Vehicle), sel hydrogen, dan mesin pembakaran internal (Internal Combustion Engine). Pada tahun ini, tim Antawirya menyiapkan dua mobil untuk dilombakan, yaitu Rondhan untuk kategori Prototype Electric Vehicle dan Gentayu untuk Urban Internal Combustion Engine.

Tim Antawirya sedang menyiapkan Gentayu untuk dilombakan di kategori Urban  Internal Combustion Engine pada Shell Eco-Marathon 2023

Andra Maulana, Manajer Internal Combustion Engine (ICE) Antawirya mengatakan, keberhasilan dari tim Antawirya di tahun ini tidak lepas dari hasil evaluasi terhadap performa tim Antawirya pada kompetisi yang sama di tahun kemarin. Ia menambahkan, untuk tahun ini mereka mengalami peningkatan prestasi, di mana tahun sebelumnya mereka hanya mendapatkan posisi keempat pada satu kategori saja, yaitu kategori Urban Internal Combustion Engine. “Kita sudah punya pengalaman di Shell Eco-Marathon di tahun sebelumnya. Di mana kita di posisi keempat. Jadi pada tahun ini kita banyak melakukan inovasi. Di mesin, kita banyak gunakan mesin hasil manufaktur. Lalu untuk sasis dan kaki-kaki kita juga banyak inovasi. Jadi alhamdulillah di tahun ini kita bisa dapat posisi ketiga,” ucapnya.

Mobil prototipe bertenaga listrik karya tim Antawirya, Rondhan, sedang melaju di Sirkuit Internasional Mandalika

Rafli Alamsyah, Manajer Electric Vehicle (EV) Antawirya mengaku bersyukur karena tahun ini tim Antawirya bisa memenangkan dua kategori sekaligus. Ia menuturkan, tim Antawirya bertekad untuk meningkatkan prestasinya pada kompetisi selanjutnya. “Dari kita sendiri masih ingin meningkatkan prestasi kita. Kita masih di podium tiga. Ke depannya kita ingin perbaiki menjadi lebih baik ke depannya. Kita targetnya bisa podium satu. Target utama kita di tahun depan kita bisa menjadi Regional Champion dan ikut serta dalam Driver World Championship,” tutur Rafli.

Dekan Fakultas Teknik, Prof. Ir. M. Agung Wibowo, M.M, M.Sc, Ph.D berharap, tim Antawirya bisa menanamkan keberhasilan mereka dalam kompetisi kali ini kepada para mahasiswa lainnya. “Menurut saya, perlu ditanamkan jiwa-jiwa kompetisi kepada mahasiswa-mahasiswa lainnya. Kesuksesan tim Antawirya adalah hasil dari upaya jangka panjang. Semoga nantinya bisa ditularkan ke adik-adik kelasnya,” ucap beliau.

Foto oleh Tim Antawirya Hexa Undip