Mahasiswa Fakultas Teknik Komputer Universitas Diponegoro  berhasil meraih peringkat pertama PKM-PM 2 yang berjudul  Mertamu Buadaya : Digitalisasis Budaya Edukasi Berbasis Board Game sebagai  Katalisator Pengenalan dan Pelestarian Budaya Indonesia Di KBSI Semarang, ini merupakan sarana kontribusi yang di berikan oleh mahasiswa Tim PKM-PM ini terdiri dari 2 mahasiswa yaitu Khanuun Maulida Puspita H. dari FT, dan Felisiana Ardelia Azzahra dari FT. “Kegiatan ini digelar dalam rangka mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM-PM) yang diadakan oleh KEMENRISTEK DIKTI dengan program pengajuan bernama Mertamu Budaya,” kata Khanuun Maulida Puspita H.


Program ini dilakukan oleh Tim PKM-PM UNDIP yang muncul atas keresahan para pengurus KBSI Semarang yang mencari berbagai bentuk cara yang menyenangkan untuk mengajar kebudayaan pada anak-anak disana agar tidak merasa jenuh akan pembelajaran. Adanya permasalahan tersebut membuat TIM PKM-PM UNDIP datang ke KBSI Semarang dan membimbing para pengajarnya untuk membantu menemukan solusi Bersama terkait dengan sistem pembelajaran budaya yang menyenangkan.

“Mertamu Budaya hadir sebagai solusi tersebut dengan memanfaatkan permainan kartu system board game yang terintegrasi dengan aplikasi mobile. Bersama dengan KBSI Semarang diimplementasikanlah permainan ini Bersama murid dan pengajar disana. Kebudayaan yang fokus TIM PKM-PM serta Pengajar KBSI Semarang ajarkan adalah kebudayaan dari Jawa Tengah. Mertamu Budaya memiliki sub program yang dilakukan untuk bisa memaksimalkan Output Edukasi kebudayaan tersebut. Dimulai dari “Siapa kita?” yang merupakan sesi perkenalan program “Mertamu Budaya” kepada siswa, dengan juga menampilkan kebudayaan Jawa Tengah agar siswa mengerti gambaran yang akan dipelajari Bersama.

Program selanjutnya adalah “Mari mengenal Jawa Tengah” yang disini TIM PKM-PM Bersama Pengajar melakukan tes pengetahuan kebudayaan Jawa Tengah kepada siswa siswi di KBSI Semarang. Kemudian dilanjutkan dengan Mari Bermain Board game Mertamu Budaya, program disini langsung di praktekkan pembelajaran kebudayaan Jawa Tengah dengan menggunakan board game Mertamu Budaya,” sambung Felisiana Ardelia A, kedua mahasiswa ini. Siswa Siswi di KBSI Semarang membentuk kelompok yang terdiri dari 4-5 anak yang nantinya membutuhkan kartu Mertamu Budaya dan mempersiapkan 1 handphone dari pengajar untuk bermain. Mereka bermain dengan bersemangat karena bisa bermain game sambil belajar kebudayaan seperti tagline milik “Mertamu Budaya” yaitu “Mertamu Budaya, Bermain Sambil Belajar Budaya” Setelah program bermain tersebut selesai KBSI Semarang dan TIM PKM-PM melanjutkan program lain yaitu “Menari dan Menyanyi Bersama!” yang disini merupakan program belajar menari dan menyanyi. Pengajar bersama TIM PKM-PM mengajarkan tarian tradisional dan menari bersama.

Lalu setelah menari dilanjutkan dengan bernyanyi lagu daerah bersama. Untuk tes pemahaman akan pembelajaran yang ada beberapa anak maju sebagai perwakilan untuk bernyanyi dan menari di depan. Selanjutnya TIM PKM-PM dan pengajar melaksanakan kembali program “Mari Bermain Board Game Mertamu Budaya lagi!” yang disini fokus untuk belajar kebudayaan Jawa Tengah kembali untuk nantinya memaksimalkan output pemahaman kebudayaan yang didapatkan siswa siswi KBSI Semarang Dimulai dengan evaluasi dari pengetahuan siswa siswi KBSI Semarang dengan melakukan PostTest Kebudayaan Jawa Tengah. Dilanjutkan dengan evaluasi program bersama dengan pengurus serta pengajar KBSI Semarang.

Rangkaian program PKM-PM Undip ditutup dengan kesan dan pesan dari siswa-siswi, pengajar, pengurus, pengelola, dan orang tua dari siswa di KBSI Semarang,” Harapannya program “Mertamu Budaya” ini terus berlanjut dan berkembang di KBSI Semarang untuk dapat menghasilkan anak muda yang berjiwa cinta budaya Indonesia. Tidak hanya di KBSI Semarang saja, harapannya juga di komunitas belajar lain dapat ikut serta diterapkan dan mampu menjadi solusi atas permasalahan edukasi budaya di Indonesia.