Kolaborasi antara pemerintah dengan dunia pendidikan terus dilakukan Universitas Dipenogoro (Undip) Semarang. Kali ini upaya yang dilakukan dengan menggandeng provinsi Papua Selatan dalam upaya pengembangan material lokal sebagai konstruksi jalan. Kolaborasi antara pemerintah dengan dunia pendidikan terus dilakukan Universitas Dipenogoro

Kali ini upaya yang dilakukan dengan menggandeng provinsi Papua Selatan dalam upaya pengembangan material lokal sebagai konstruksi jalan. Dekan FT Undip, Agung Wibowo menjelaskan, pada hari Rabu, 28 Desember 2022, dilakukan ujian tertutup program S3 Teknik Sipil oleh mahasiswi atas nama Dina Pasa Lola dengan topik kayu bus. Kayu lokal dari tanah Merauke, Papua tersebut dimanfaatkan untuk penguatan atau konstruksi jalan

Mendukung program Presiden RI, yaitu pengembangan material lokal. Dalam hal ini untuk menjadi salah satu bahan konstruksi. Menariknya lagi, Pejabat Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo turut hadir sebagai penguji eksternal. Hal ini menurutnya sebagai upaya meningkatkan kolaborasi antara dunia pendidikan dengan unsur pemerintah. Kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) menjadi kunci penting dalam rangka membangun negara, FT Undip siap kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi dan juga pemerintahan.

Pejabat Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo menambahkan, disertasi ini sangat baik untuk pengembangan material lokal. Terutama untuk pembangunan konstruksi jalan di Papua

Selatan. Apolo Safanpo yang juga lulusan S3 Teknik Sipil FT Undip ini berharap ada penelitian lebih lanjut agar karya tulis ilmiah hasil dari penelitian ini dapat untuk diaplikasikan di lapangan. 

Sementara itu, Dina Pasa Lola mengatakan, masalah keterbatasan material menjadi alasan ide ini muncul. Mengangkat judul disertasi Kayu Bus Sebagai Material Perkuatan Lapis Pondasi Bawah Pada Perkerasan Lentur Jalan, konstruksi yang semula menggunakan semen diganti kayu. Menurutnya kayu bus yang merupakan komponen lokal dari tanah Merauke, Papua ini sangat kuat bisa digunakan untuk jalan kelas dua atau tiga serta memiliki daya tahan jangka menengah sebelum nanti dievaluasi kembali karena penelitian ini tergolong baru.