Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

(5/11) Fire Alarm Gedung Dekanat Fakultas Teknik berdering dengan kencang Jum’at pagi. Sumber kobaran api pertama kali diketahui oleh Staff FT di Lantai II Gedung Dekanat FT. Asap tebal terlihat menggumpal dari ruangan Manajer Tata Usaha yang pada saat itu kebetulan sedang kosong. Staff yang sudah terlatih kemudian berkomunikasi dengan pimpinan untuk segera melakukan evakuasi terhadap seluruh pegawai.

Foto: Captain Floor melakukan evakuasi dan penyisiran di setiap ruangan di dalam gedung.

Staff yang terlatih K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) selalu standby pada setiap lantai yang disebut sebagai Captain Floor, ia bertugas memastikan evakuasi berjalan aman sesuai protokol K3. Kemudian ia menyisir seluruh ruangan sehingga tidak ada karyawan yang masih tertinggal didalam gedung. Pada detik-detik akhir evakuasi ditemukan seorang karyawan yang tergeletak di lantai dikarenakan terlalu banyak menghirup gas beracun hasil kebakaran. Korban kemudian ditandu oleh Tim Satuan Pengaman untuk selanjutnya dibawa ke Titik Kumpul (Assembly Point) yang merupakan area aman untuk proses evakuasi jika terjadi bencana.

Foto: Korban diberikan pertolongan oleh Tim Medis.

Tak berselang lama, Tim Damkar dan Ambulance dari Pemerintah Kota Semarang yang telah dihubungi pimpinan FT tiba untuk menjinakan si jago merah, sementara korban dibawa ke dalam mobil ambulance untuk mendapatkan pertolongan medis. Seperti itulah kira-kira gambaran singkat Simulasi Kebakaran yang dilakukan oleh Tim K3 FT Undip.

Kebakaran merupakan salah satu ancaman yang berbahaya dan dapat mengakibatkan korban jiwa jika kita tidak melakukan upaya yang tepat dalam mencegah kebakaran. Hal inilah yang menjadi dasar pelaksanaan Simulasi Pemadam Kebakaran di Fakultas Teknik. 

Kesadaran akan pentingnya pencegahan kebencanaan dan penanggulangan dini terhadap bahaya bencana, pada umumnya masih dirasakan sangat kurang, khususnya untuk rakyat Indonesia. Sehingga masih seringkali terjadi bencana yang selalu mengakibatkan banyak kerugian.  Tidak hanya kebakaran, untuk mengurangi dampak kerugian yang ditimbulkan karena bencana, diperlukan tingkat pengetahuan tentang kebencanaan yang memadai.

Foto: Dekan FT (kanan) Prof. M. Agung Wibowo, Ph.D saat memberikan testimoni terkait pelaksanaan K3 di FT Undip.

Dekan FT, Prof. Ir. Moch. Agung Wibowo, Ph.D yang ikut terlibat pada simulasi ini menyampaikan bahwa hal ini penting sekali dan harus rutin dilaksanakan karena untuk menyiapkan jika terjadi keadaan darurat kita tidak panik dan tahu apa yg harus dilakukan. Keadaan darurat itu bisa kebakaran, bisa gempa bumi dan lainnya. Simulasi ini utk mengevaluasi kecepatan respon terhadap bencana.

Dalam keadaan darurat kita harus tetap tenang dan mengikuti instruksi evakuasi menuju ke titik kumpul. Untuk itu semua gedung terutama bagi gedung-gedung tinggi seperti dekanat ini dianjurkan untuk memiliki struktur tim tanggap bencana (emergency responce team). Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen FT dalam melaksanakan K3. Semoga K3 ini tidak hanya sebatas sertifikat tetapi menjadi budaya bagi kita semua.