(15/8) Semarang – Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru Fakultas Teknik Universitas Diponegoro (PKKMB-FT UNDIP) Tahun 2022 kali ini diselenggarakan secara hybrid (online/offline) di Engineering Hall, Lantai 5 Gedung Dekanat FT Undip. Pada tahun ini, Fakultas Teknik sedikitnya menerima 2100 mahasiswa yang tersebar di 25 Program Studi. Dengan mempertimbangkan perkembangan pandemi Covid-19 dan kapasitas gedung maka peserta offline dibatasi 300 peserta dan sisanya mengikuti secara live melalui Official Account Youtube FT UNDIP https://www.youtube.com/c/FTUNDIP-Official .
Hadir dalam acara ini seluruh Pimpinan Fakultas dan Departemen, Panitia PKKMB yang terdiri dari Dosen, Staff, dan Mahasiswa. Acara kemudian dibuka secara simbolik dengan pemukulan gong oleh Dekan FT, Prof. Ir. Moch. Agung Wibowo, MM., MSc., Ph.D didampingi oleh Wakil Dekan Akademik FT, Prof. Dr. nat. tech. Siswo Sumardino., MT dan Wakil Dekan Sumberdaya Dr. Abdul Syakur, ST., MT. serta Ketua BEM FT, Kevin Ryo Pratama.
PKKMB-FT kali ini juga menghadirkan Irjen Dikti, Dr. Chatarina Muliana Girsang, S.H., S.E., M.H. sebagai narasumber utama. Dalam pidatonya ia menyampaikan bahwa mahasiswa di setiap era memiliki tanggung jawab sebagai agent of change/agen perubahan demi perubahan bangsa ke arah yang lebih baik. Status mahasiswa tersebut tidak boleh hanya berhenti pada sebuah predikat saja tetapi juga harus menghasilkan tindakan nyata. Mahasiswa wajib memahami definisi korupsi, modus-modus korupsi, gratifikasi dsbg sehingga dapat mengantisipasi serta menghindari praktek buruk tersebut.
Selanjutnya, Dekan FT Prof Agung, setali tiga uang dengan apa yang telah disampaikan Irjen DIKTI, Fakultas Teknik Undip yang pada tahun 2021 berhasil mendapatkan predikat Zona Integritas – Wilayah Bebas Korupsi (ZI-WBK) berkomitmen untuk terus mengawal semangat anti korupsi pada tahun-tahun yang akan datang. Ia menambahkan segala upaya dan tujuan baik akan menjadi lebih maksimal hasilnya jika dilakukan secara berjamaah. Oleh karena itu, FT juga senantiasa melibatkan seluruh elemen pada setiap kegiatan yang terdiri dari warga kampus (dosen/staff/mahasiswa). Tidak ada lagi Superman, Superwoman, yang ada hanyalah Superteam, tutupnya. (Mardian)